Kalangan eksekutif dan pengusaha tercatat menjadi korbannya | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang
Krishna Kolopaking, petinggi di perusahaan swasta, mengungkapkan, dirinya termasuk korban tawaran investasi berimbal hasil tinggi yang dijalankan oleh Tommy Y Simanungkalit dan sang istri Meutia Tandjung. Ia mengaku kehilangan Rp 2,3 miliar dari investasi ini.
Tawaran investasi dengan imbal hasil (return) tinggi kembali menuai korban. Tak pandang bulu, kalangan eksekutif dan pengusaha tercatat menjadi korbannya.
Korban lain adalah German Kartasasmita. Pengusaha ini menginvestasikan Rp 2 miliar ke Tommy karena tergiur imbal hasil 4% per bulan. "Kontraknya tiga bulan sekali dan bisa diperpanjang," ujarnya pada wartawan, Kamis (19/1).
Skema investasi yang ditawarkan adalah memutar duit di bursa saham dan valuta asing, khususnya poundsterling. Dengan investasi minimal Rp 1 miliar, investor dijanjikan mendapatkan imbal hasil berkisar antara 3%-4% per bulan. Makin banyak uang disetor, return lebih tinggi lagi.
Adik Wakil Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Ginanjar Kartasasmita ini berinvestasi sejak Oktober 2015. Awalnya, setoran imbal hasil lancar. Tapi periode kontrak kedua di Desember 2015, pembayaran imbal hasil mulai seret.
Namun sampai berita ini diturunkan, KONTAN belum mendapat konfirmasi dari Addie dan Kevin. Krishna menyatakan, selain imbal hasil, ia tertarik ikut berinvestasi karena faktor pertemanan.
"Hampir semua korban memang teman dekat Tommy dan istrinya, baik di SMA maupun teman kuliah," kata Krishna.
Tak hanya Krishna dan German. Kabarnya ada puluhan orang yang ikut menanamkan duit, mulai Rp 2 miliar hingga Rp 8,5 miliar per orang. Bahkan nama pemusik Addie MS dan anaknya, Kevin Aprilio, disebut-sebut turut jadi korban dan kehilangan sekitar Rp 8,5 miliar.
Pertengahan tahun lalu, German dan beberapa investor lainnya telah melaporkan Tommy ke kepolisian. Sejak Desember 2016, polisi menahan Tommy. Para investor menginginkan dana mereka kembali. "Itu yang sedang kami lakukan sekarang," ujar Bimo Putro, kuasa hukum German.
Roy Sembel, praktisi keuangan mengingatkan, investor cerdas perlu melakukan uji rasionalitas dan formalitas sebuah tawaran investasi. Hal itu bertujuan untuk menekan risiko investasi, agar tak menyesal di kemudian hari.
Salah satunya dengan menelusuri aset dan aliran dana. Arie Lukman, kuasa hukum Tommy memilih bungkam. "Saya belum mau kasih komentar dulu," katanya.
Tergiur Keuntungan 4 Persen per Bulan, Uang German Kartasasmita Lenyap | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang
Bermodal pertemanan, Tommy Simanungkalit alias TS, menipu German Kartasasmita bermodus operandi investasi valuta asing.
Di perjanjian, Tommy akan memberikan keuntungan 4 persen setiap bulan dari total dana itu.
"Menawarkan suatu tawaran yang menarik yaitu apabila saya bersedia menitipkan uang Rp 2 miliar maka dia akan memberikan yield bulanan dari 3 persen menjadi 4 persen, sehingga saya tergiur dan menerima tawaran tersebut," ujar German di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2017).
German mengaku menitipkan uang kepada TS berjumlah Rp 2 miliar untuk diinvestasikan, pada Oktober 2015.
Semasa masih duduk di bangku SMA Negeri 11 Jakarta Selatan pada tahun 1979, dia tidak mengenal Tommy.
Di perkenalan itu, dia dipertemukan dengan Tommy oleh rekan lainnya bernama Ully.
Namun, mereka berkenalan ketika ada acara reuni sekolah angkatannya beberapa tahun lalu.
Selain itu, Tommy diduga memanfaatkan hubungan pertemanan hingga bisa menipu beberapa teman dekat.
Namun, Ully juga turut menjadi korban penipuan.
Menurut German, beberapa korban Tommy juga ada dari kalangan artis yang juga merupakan jebolan SMA Negeri 11 Jakarta.
"Tommy mengaku menjalankan secara pribadi tidak ada perusahaan resmi dan hanya menjalankan dari rumah. Dia mempunyai rekanan selaku pialang valas yang berada di Hongkong," kata German.
Pada tanggal 7 desember 2015, kata dia, seharusnya mendapat yield bulan kedua tapi tidak ada pembayaran atas yield tersebut.
Pada dua bulan setelah dirinya menyetor uang, akhirnya mendapat bunga yang dijanjikan Tommy, yaitu sebesar Rp 80 juta yang dibayarkan secara bertahap.
Atas hal tersebut, German sempat mensomasi Tommy membayarkan sisa bunga yang belum terpenuhi.
Dia mengklaim Tommy tidak beriktikad menyelesaikan kewajibanya, hingga akhirnya German melaporkan rekannya itu ke Ditreskrimum Polda Metro pada Senin 30 Mei 2016 dengan dugaan penipuan dan penggelapan, yaitu pasal 378 KUHP dan atau pasal 372 KUHP.
"Sekarang orangnya (Tommy,-red) sudah ditahan di Polda sejak akhir tahun. Kita berharap semoga tidak ada korban lain dan masih berharap uang kembali juga," kata German.
Namun Tommy hanya bisa membayar bunga beberapa kali hingga akhirnya tidak kembali membayar kewajibanya.
Hindari 4 Hal Ini Dalam Menjalankan Bisnis | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang
Dalam menjalankan bisnis pasti ada saat-saat di mana Anda mengalami pasang surut bisnis. Kesalahan dalam berbisnis bisa jadi pengalaman terbaik. Anda cukup beruntung jika pernah mengalami hal tersebut, asalkan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Berikut empat kesalahan dalam berbisnis yang sebaiknya Anda hindari:
1. Jangan berkecil hati
Dalam bisnis Anda akan mengalami jatuh-bangun. Anda mungkin mendapat klien menyenangkan atau menjengkelkan dalam sehari. Yang perlu diingat, bisnis Anda tidak akan stabil. Selalu ada kegagalan, kekecewaan, dan keraguan. Alih-alih merasa sedih, Anda harus fokus menjadi tangguh dan belajar menangani stres yang produktif.
2. Jangan lupakan alasan Anda ingin memulai bisnis
Anda harus selalu ingat apa tujuan memulai bisnis. Apakah mengikuti gairah atau ingin menghabiskan waktu lebih banyak untuk keluarga. Sangat mudah melupakan tujuan itu ketika waktu dan energi Anda habis untuk berbisnis. Tapi sedikit pengorbanan akan membayar Anda dengan hal yang paling diinginkan, yaitu kesuksesan.
3. Jangan terburu-buru membuat kemitraan
Anda seharusnya tidak membuat kemitraan profesional hanya berdasarkan hubungan pertemanan, rekan kerja, atau keluarga. Sangat penting mencari rekan yang bepengalaman dan mempunyai keahlian sesuai yang dibutuhkan bisnis Anda untuk menjaga bisnis tetap berjalan.
Banyak orang cenderung terbawa hanya bersemangat saat memulai sebuah usaha. Namun, ketika bisnis sudah berjalan, sangat sulit menangani realitas sehari-hari. Pastikan Anda mendapat mitra yang terampil dan memiliki pendekatan kebalikan dari Anda. Hal ini bertujuan supaya Anda dan mitra itu bisa sama-sama mempertahankan naluri bisnis.
4. Jangan berhenti berkembang
Jangan cepat merasa puas apalagi bisnis Anda masih tahap awal. Jika Anda cepat merasa puas maka bisnis Anda tidak akan berkembang. Buatlah bisnis Anda terus bertumbuh dan berkembang hingga mencapai kesuksesan.
Itulah beberapa kesalahan dalam menjalankan bisnis. Saat menghadapi masalah jangan berputus asa dan terus berusaha agar Anda menjadi seorang yang tangguh dalam berbisnis.