KPPU mengindikasi adanya permainan harga | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat
Harga cabai rawit merah melonjak drastis hingga tembus Rp 160.000 per kilogram (kg) ditengarai karena curah hujan tinggi. Kondisi ini mengganggu produksi maupun distribusi.
"Idealnya kenaikan harga itu hanya maksimal Rp 80.000-Rp 90.000 per kg," ujar Ketua KPPU, M. Syarkawi Rauf, kepada wartawan, Senin (13/2/2017).
Tapi, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) punya penilaian berbeda. Jika mengacu pada data produksi yang menurun sebanyak 30-50%, seharusnya kenaikan harga cabai rawit merah tak setinggi yang terjadi di lapangan saat ini.
Berdasarkan hasil temuan sementara ini, KPPU mengindikasi adanya permainan harga yang terjadi pada rantai distribusi di level bandar.
"Saya enggak tahu persis bagaimana polanya. Kemungkinannya ada dua, yaitu mereka menahan suplai, atau mereka menyepakati harga. Kalau cabai kita itu, memang tidak lama daya tahannya, sampai seminggu sudah sulit. Tapi mereka (bandar) bisa atur jadwal pengambilannya dari petani yang ada di daerah itu," terang Syarkawi.
Harga yang 'di atas normal' ini membuat KPPU menelusuri rantai distribusi di sejumlah daerah pemasok cabai. Mulai dari Balikpapan, Makassar, Surabaya, Magelang, Garut, Jakarta hingga Medan.
"Jadi yang atur panen ini bahkan mereka. Karena antara pasar dan pengepul kan ada ikatan atau terhubung. Bahkan dengan petani. Sehingga pengambilan cabai di level petani bisa berpengaruh. Kalau pun produksi turun 30-50%, maksimal kenaikan harga cabai Rp 90.000 per kg. Tapi faktanya hari ini sudah dua kali lipat," pungkasnya.
Wow, di Indramayu Harga Cabai Lebih Mahal dari Harga Daging Sapi | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat
Harga cabai rawit merah di pasar Kabupaten Indramayu, Jawa Barat semakin mahal karena berkurangnya pasokan. Bahkan harga cabai rawit merah lebih mahal dibandingkan harga daging sapi.
Bandingkan dengan harga daging sapi hanya berkisar Rp 120.000-Rp 130.000 per kg. "Kemarin saya jual cabai rawit merah Rp 130.000 per kg ," kata seorang pedagang di Pasar Baru Indramayu, Mimin.
Pada perdagangan Senin (13/2/2017), harga cabai rawit merah di pasar tradisional mencapai Rp 160.000 per kg). Sedangkan harga cabai rawit hijau sudah turun menjadi Rp 70.000 per kg, sebelumnya Rp 90.000/kg.
Menurutnya, kenaikan harga itu dikarenakan kurang pasokan dari pasar induk. Biasanya, di pasar induk banyak penjual rawit merah, tapi kini hanya hanya satu dua orang saja.
"Kalau belinya banyak, modalnya tidak cukup. Sekarang saja misalkan beli 2 kg sudah sampai Rp 300.000, jadi belanjaan hanya dapat cabai saja," ujarnya pula.
Tak heran, pedagang pun juga kesulitan mendapatkan cabai berjumlah banyak. Mimin mengaku biasanya kulakan cabai mencapai 5-6 kg, tapi kini maksimal 2 kg.
"Sekarang pembeli juga mengurangi pembelian, paling banyak seperempat kilogram, dan saya juga tidak melayani pembeli dengan nominal seribu atau lima ribu rupiah, sekarang pakai ons," ujarnya lagi.
Apalagi, pelanggan juga mengurangi pembelian, paling banyak membeli cabai rawit merah hanya seperempat kilogram. Padahal biasanya ada yang membeli sampai 2 kilogram.