Terbaru

BNI Luncurkan Kartu Debit Khusus TKI di Singapura

KPIS memberikan kemudahan bertransaksi bagi TKI| PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang


Bank Negara Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura meluncurkan kartu debit multiguna yang dapat mengakses informasi ketenagakerjaan bertajuk Kartu Pekerja Indonesia-Singapura (KPIS).

Dalam peluncuran KPIS, Suprajanto menjabarkan KPIS memberikan kemudahan bertransaksi perbankan dengan ATM BNI maupun bank lain di Singapura. Pemegang KPIS juga dapat bertransaksi dengan SMS banking dan mobile banking, bertransaksi di mesin electronic data capture (EDC), serta mengirim uang ke Indonesia dengan tarif yang bersaing.

Kartu tersebut merupakan co-branding kartu debit BNI yang khusus diterbitkan di Singapura. Selain kartu debit yang dapat digunakan di anjungan tunai mandiri (ATM), KPIS juga menjadi kartu perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia di Negeri Merlion.

"Pemegang KPIS akan dapat diskon transaksi kirim uang ke Indonesia sebesar 50 sen dolar Singapura dari tarif normal 8 dolar Singapura," ucapnya.

"KPIS memiliki berbagai manfaat, menjadi bukti identitas pekerja Indonesia di Singapura dan menjadi kartu finansial," ujar Wakil Direktur Utama BNI Suprajanto di KBRI Singapura, Minggu (4/12).

Peluncuran KPIS berlangsung di KBRI Singapura dan dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya, Direktur I Pegadaian Harianto Widodo, Sekjen Kementerian Luar Negeri Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, Direktur Konsumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo, serta Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati.

Program khusus untuk pemegang KPIS juga digulirkan BNI dan Pegadaian berupa transaksi pembelian tabungan emas Pegadaian melalui ATM BNI yang berlokasi di cabang BNI Robinson Road, Singapura.

Sebelum KPIS, imbuh Suprajanto, BNI telah menggulirkan program pemberdayaan TKI dan keluarga TKI, yakni program Keluarga Migraan Indonesia (KAMI). Program tersebut didesain secara komprehensif, mencakup periode sebelum keberangkatan menuju negara tujuan kerja (predeparture), selama kerja di luar negeri, dan selama periode jelang kembali ke Tanah Air.

Bank pelat merah ini juga memiliki program Kami Bersama BNI yang ditujukan kepada TKI yang telah bekerja di luar negeri dan akan pulang ke Indonesia, yakni pembekalan keterampilan berwirausaha.

Selain itu, bekerja sama dengan Sekolah Indonesia Singapura dan KBRI, BNI menggulirkan program beasiswa dan bantuan peralatan kewirausahaan kepada pekerja migran Indonesia dengan total US$43.300.

TKI di Singapura Menikmati Fasilitas Khusus | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang


Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya saat peluncuran KPIS, kemarin, menjelaskan, kartu ini dibuat terutama untuk meningkatkan perlindungan bagi para TKI di Singapura.

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Singapura merasa lebih nyaman bekerja karena disediakan fasilitas khusus. Namun, untuk mendapatkan berbagai fasilitas khusus tersebut, TKI harus memiliki berjuluk Kartu Pekerja Indonesia (KPIS) yang diluncurkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) bersama PT Bank BNI di Kedutaan Besar RI di Singapura, Minggu (4/12).

Swajaya memerinci berbagai manfaat KPIS. Pertama, TKI memperoleh informasi yang komprehensif soal hak dan kewajiban mereka, termasuk kontrak kerja. Kedua, akses untuk pengaduan-pengaduan kalau ada permasalahan.

"Ini wujud kongkret upaya peningkatan perlindungan terhadap TKI di luar negeri, dilakukan dengan KPIS oleh BNI di Singapura, khususnya untuk Penata Laksana Rumah Tangga. Tujuan utamanya, KBRI punya tugas utama memberi perlindungan.

Ketiga, kalau ada TKI bermasalah mereka juga bisa langsung datang ke KBRI agar dapat difasilitasi, maupun menyediakan bantuan hukum bagi TKI yang terlibat masalah hukum.

Dengan memiliki KPIS, terang Swajaya, TKI bisa memperoleh informasi-informasi terkait hak dan kewajiban tenaga kerja, melaporkan pengaduan ke KBRI, hingga meminta bantuan hukum dari KBRI.

Bisa berupa dalam menjamin hak-hak tenaga kerja, termasuk pemberian gaji minimal, dan fasilitas-fasilitas lain ketika menghadapi permasalahan. Kami selalu memberi pelayanan," kata Swajaya saat ditemui di Kantor Kedubes RI untuk Singapura, kemarin.

"Di kartu itu sudah ada barcode, nanti bisa keluar berbagai informasi di smartphone, itu mudah sekali. Misalnya ada info soal pelatihan-pelatihan khusus, buku panduan online, tabungan emas bekerja sama dengan PT Pegadaian, kegiatan KBRI," ucapnya.

Swajaya menjelaskan, di KPIS ada barcode yang bisa dibaca dengan smartphone. Dari situ bisa diperoleh berbagai informasi dari KBRI, mulai dari kegiatan pelatihan-pelatihan yang diadakan KBRI hingga panduan untuk investasi emas di PT Pegadaian.

"Total ada 2.411 KPIS yang kita terbitkan per hari ini. Saya yakin tiap minggu akan ada yang datang mendaftar. Untuk diketahui, memperoleh kartu itu gratis tanpa biaya sepeser pun. Jumlah TKI yang sudah mendaftar ke KBRI ada 76.430, orang diperkirakan ada sekitar 140.000 orang total TKI di Singapura. Kita harapkan yang tidak lewat KBRI pun mendaftar dan mendapatkan kartu," ujarnya.

Ditambahkannya, pada hari pertama peluncuran tersebut sudah 2.411 KPIS diterbitkan. Diharapkan, semua TKI di Singapura yang berjumlah sekitar 140.000 orang bisa terdata dengan akurat lewat KPIS ini.

Setelah meluncurkan KPIS di Singapura, BNI juga berencana membuat kartu khusus untuk TKI di Malaysia dan Hong Kong. Penjajakan telah dilakukan dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuala Lumpur dan Hong Kong.

Kartu khusus TKI dibuat oleh BNI pertama kali di Singapura karena faktor kesiapan. Hampir tidak ada TKI ilegal di Singapura. Untuk Malaysia dan Hong Kong, tentu situasinya berbeda. Maka perlu persiapan yang lebih baik.

"Kita juga sudah bicara dengan KJRI Kuala Lumpur dan Hong Kong, kita sudah mulai diskusi sama mereka. Support dari masing-masing KBRI diperlukan," kata Senior Vice President International Banking BNI, Rahmad Hidayat, saat ditemui di KBRI Singapura, Minggu, kemarin.

"Di Singapura pengaturannya sudah sangat baik, boleh dibilang nggak ada TKI yang ilegal, kita tahu persis kerjanya di mana, majikannya siapa. Kalau Malaysia beda," ujarnya.

Wadirut BNI Suprajarto menyebutkan, KPIS dapat menjadi bukti identitas pekerja Indonesia di Singapura dan dapat menjadi kartu finansial. Di antaranya, memberi kemudahan bertransaksi perbankan dengan ATM BNI maupun bank lain di Singapura, serta kiriman uang ke Indonesia dengan biaya bersaing.

Hadir pada peluncuran KPIS tersebut antara lain Sekjen Kementerian Luar Negeri Yohanes Kristiarto Soeyo Legowo, Dirut Pegadaian Riswinandi, serta Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati. 

"Program tersebut didesain secara komprehensif, mencakup program selama periode pre-departure, serta selama periode menuju kembalinya TKI ke tanah air," tutupnya.

Dia menambahkan, BNI juga memiliki berbagai program pemberdayaan TKI dan keluarga TKI yang dilaksanakan di dalam negeri atau program Keluarga Migran Indonesia.

BNI Launching Kartu Pekerja Indonesia Singapura (KPIS) | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meluncurkan Kartu Pekerja Indonesia Singapura (KPIS) di Singapura. Kartu ATM ini didesain khusus untuk para pekerja Indonesia yang berada di Singapura.

"Transformasi teknologi membuat bank bersaing memberikan layanan kepada nasabah dengan layanan berbasis digital," kata Pemimpin BNI Wilayah Semarang, Eben Eser Nainggolan, melalui siaran pers, Minggu (4/12/2016).

Dengan KPSI ini para pekerja Indonesia dapat dengan leluasa bertransaksi di ATM BNI yang ada di Singapura, sehingga mengirim uang ke keluarga tercinta di tanah air menjadi semakin mudah dan cepat.

Pada kesempatan launching tersebut, ditandai dengan transaksi transfer melalui ATM BNI. Dimana salah satu Pekerja Indonesia yang bernama Citrawati melakukan transfer via ATM BNI ke rekening tabungan BNI Taplus suaminya, Moh Sufiyan, di Pekalongan Indonesia.

Kehadiran Kartu Pekerja Indonesia Singapura (KPIS) yang digunakan sebagai media bertransaksi melalui ATM BNI di Singapura ini memberikan kemudahan transfer serta dilengkapi beragam fitur transaksi yang membantu pekerja Indonesia melakukan transaksi non tunai secara online system seperti transfer antar bank, pembelian voucher isi ulang, pembayaran iuran BPJS Tenaga Kerja hingga pembayaran tiket pesawat. Selain itu KPIS ini dapat juga digunakan sebagai kartu debit untuk berbelanja di merchant-merchant di Singapura.

Sesaat setelah transfer selesai dilakukan melalui ATM BNI di Singapura, handphone suaminya yaitu Moh Sufiyan berbunyi menandakan adanya sms masuk berupa notifikasi BNI SMS Banking yang menginfokan adanya transfer masuk. Kemudian Citrawati melakukan video call ke suaminya di Pekalongan yang menginfokan telah melakukan transfer dan menanyakan kondisi keluarga di Pekalongan.

“Dengan diluncurkannya Kartu Pekerja Indonesia Singapura (KPIS) maka diharapkan nasabah akan semakin lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan dengan cepat dan tepat,” ujarnya.

Kemudahan bagi Pekerja Indonesia tidak hanya kemudahan bertransaksi melalui ATM BNI saja, akan tetapi kemudahan bertransaksi dapat juga dilakukan dengan BNI SMS Banking, BNI Internet Banking, BNI Phone Banking serta BNI Mobile Banking.