Terbaru

BCA bentuk Modal Ventura

Berdirinya CCV ini untuk melengkapi financial technology | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA Jahja, menjelaskan bahwa berdirinya CCV ini untuk melengkapi financial technology.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama dengan PT BCA Finance telah menandatangi Akta Pendirian Perusahaan Modal Ventura bernama PT Central Capital Ventura (CCV).

“Jadi ini kami mencoba melihat fintech itu apa saja yang bisa kita adopt disitu untuk melengkapi digital kita,” ujarnya usai acara peresmian pameran 10 karya terbaik “Sayembara Desain Arsitektur Tampak Depan Fasad Bangunan BCA” di Jakarta, Senin (30/1).

Jahja juga menambahkan dia masih mengamati perkembangan CCV ini namun tidak menutup kemungkinan ke depannya akan menambah modal anak bank BCA ini.

“Kita lihat dulu lah kan baru jalan ini, tapi kalau memang nantinya positif dan bagus ya bisa saja kita tambah,” paparnya

Perseroan menggelontorkan dana kepada CCV senilai Rp 200 miliar dengan kepemilikan BCA yang efektif atas CCV 100%.

CCV ini juga memiliki rencana untuk berinvestasi dan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan fintech serta perusahaan pendukung jasa keuangan yang akan mendukung ekosistem layanan keuangan BCA dan para entitas anak BCA secara keseluruhan seiring dengan perkembangan teknologi internet dan telekomunikasi telah membuka peluang bagi perusahaan startup untuk menciptakan inovasi keuangan digital.

Merujuk pada peraturan Bapepam-LK no. IX.E.2 (Lampiran Keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material  dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama), transaksi pendirian CCV tersebut tidak termasuk sebagai transaksi material karena nilai transaksi tidak mencapai 20% dari ekuitas BCA.

Penyertaan modal pada CCV ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat OJK nomor S-208/PB.33/2016 tanggal 27 desember 2016.

BCA Bikin Perusahaan Modal Ventura Bermodal Rp 200 Miliar | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama PT BCA Finance menandatangani Akta Pendirian perusahaan modal ventura bernama PT Central Capital Ventura (CCV). Modal awalnya Rp 200 miliar.

Anak usahanya ini akan berinvestasi dan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan financial technology (fintech) serta perusahaan pendukung jasa keuangan yang akan mendukung ekosistem layanan keuangan BCA dan anak usaha. 

"Perkembangan teknologi internet dan telekomunikasi telah membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan start-up untuk menciptakan berbagai inovasi layanan keuangan berbasis digital," kata Wakil Presiden Direktur, Armand Wahyudi Hartono, dalam keterangan tertulis, Senin (30/1/2017).

"Mengingat di era digital ini perusahaan fintech memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang, maka diharapkan CCV dapat menjadi perusahaan ventura yang berkembang dan memiliki bisnis prospektif," jelasnya. 

BCA incar pertumbuhan kredit 10% pada 2017 | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, target optimistis untuk pertumbuhan kredit pada 2017 sebesar 12% sampai 13%. “Target optimistis ini jika ekonomi jalan lebih bagus,” ujar Jahja, Senin (30/1).

 PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengincar pertumbuhan kredit sebesar 10% secara tahunan atau year on year (yoy) pada RBB (rancangan bisnis bank) 2017. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dari realisasi 2016 sebesar 7,5%

Pada tahun ini, bank mengincar beberapa bisnis untuk meningkatkan penyaluran kredit. Beberapa segmen penyaluran kredit yang dibidik, seperti modal kerja, investasi, korporasi, komersial, ritel dan UKM.

Lalu, faktor ketiga pendorong kredit adalah pembangunan infrastruktur. Namun, memang efek langsung dari pembangunan infrastruktur ini diperkirakan setelah beberapa proyek selesai dibangun yaitu setelah 2020.

Ada beberapa faktor yang membuat BCA optimistis kredit pada 2017 lebih baik dibandingkan 2016. Pertama, faktor relaksasi ketentuan ekspor bahan mentah pertambangan. Relaksasi ini seiring dengan mulai merangkak naiknya beberapa harga komoditas seperti mineral dan sawit.

Kedua, proyeksi kenaikan daya beli pada tahun ini. Hal ini didorong proyeksi membaiknya ekonomi pada tahun ini.