Terbaru

Saingi Google Maps, Peta Digital Apple Manfaatkan Drone

Informasi yang diterima oleh pengguna selalu fresh | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo


Apple sedang dalam proses pembentukan tim robotika dan ahli pengumpul data yang nantinya bakal menggunakan drone untuk menangkap dan memperbarui informasi peta agar lebih cepat.

Data yang terkumpul tersebut akan dikirim ke tim Apple yang bakal memperbarui Maps agar informasi yang diterima oleh pengguna selalu fresh.

Raksasa teknologi Apple berencana manfaatkan drone dan fitur navigasi baru untuk meningkatkan layanan peta digital Maps miliknya. Tentu saja langkah ini demi mengejar ketinggalan dari Google Maps.

Fungsi drone Apple juga berguna untuk memeriksa rambu lalu lintas, perubahan jalur jalan, dan memonintor apabila ada suatu area yang sedang diperbaiki.

Selain pemanfaatan drone, Apple juga mengembangkan fitur baru untuk Maps, termasuk pandangan dari dalam gedung dan peningkatan pada navigasi mobil.

"Agar informasi yang diterima lebih menyeluruh dan cepat, kami memang harus mengumpulkan data sendiri ketimbang menerima dari berbagai operator, seperti apa yang dilakukan Google selama ini," ucap sumber terdekat Apple, seperti dikutip dari portal berita Bloomberg.

Sayangnya Apple Maps sering mengalami eror dan kesalahan lokasi bandar udara. Apple pun dinilai memang tidak apik dalam transfer teknologi untuk peta digitalnya.

Sekadar diketahui, lima tahun setelah Google Maps hadir di iPhone, aplikasi peta digital milik Apple diperkenalkan pada 2012.

Hingga saat ini belum ada ancang-ancang Apple akan membuat drone sendiri. 

Apple kini harus mendapatkan restu dari Federal Aviation Administration (FAA) sebelum perusahaan berbasis Cupertino, California itu menerbangkan drone ke angkasa.

Apple Bakal Kerahkan Drone buat Himpun Data Baru di Apple Maps | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo


Seperti dilansir Bloomberg, perusahaan teknologi bermarkas besar di Cupertino itu berencana mengerahkan banyak pesawat tanpa awak (drone) yang didesain oleh tim robot dan pakar penghimpun data untuk merekam dan mengupdate informasi peta lebih cepat kepada pengguna ketimbang menggunakan mobil.

Apple Maps tidak diragukan lagi masih memerlukan banyak peningkatan fitur baru. Nah untuk bersaing dengan layanan serupa dari pesaing, Apple dikabarkan berencana menyematkan sejumlah fitur baru yang menarik ke dalam layanan pemetaan besutannya.

Selain bakal memberikan informasi peta terbaru, Apple dalam laporan yang sama disebutkan juga berencana menambahkan fitur peta navigasi dalam ruangan, seperti bandara, museum, gedung perkantoran, dan lainnya, ke dalam Apple Maps di tahun 2017.

Kehadiran sejumlah fitur baru di Apple Maps nanti tentunya merupakan jawaban dari untuk terus meningkatkan layanan petanya sendiri seusai tidak lagi menggunakan Google Maps dan mengalami banyak eror ketika kali pertama meluncur.

Fitur navigasi dalam ruangan tersebut memungkinkan pengguna Apple Maps bisa melihat apa yang ada di dalam ruangan sebuah gedung dan memudahkan navigasi kendaraan untuk mencapai lokasi yang dituju.

Apple Perjuangkan Drone dan Data Indoor untuk Perbaiki Maps | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo


Apple dilaporkan sedang mempersiapkan upgrade fitur baru dan pengambilan data anyar untuk aplikasi Maps yang dimilikinya. Perusahaan asal Cupertino itu disebut bakal melayangkan drone untuk mengambil data di lapangan.

Langkah ini dilakukan Apple untuk bersaing secara langsung dengan Google Maps. Sekadar informasi, Maps sudah mulai merombak diri sejak 2012 dengan menghadirkan fitur-fitur baru.

Kendati demikian, FAA kini punya aturan khusus untuk drone yang perlu diterbangkan untuk kepentingan komersial. Namun, aturan tersebut tetap melarang perusahaan untuk menerbangkan drone di atas orang atau bangunannya.

Untuk itu, Apple berjuang untuk mendapatkan izin dari Federal Aviation Administration (FAA) yang memegang otoritas penerbangan di Amerika Serikat (AS). FAA sebelumnya menyatakan bahwa menerbangkan drone untuk kepentingan komersial dilarang.