Investor lokal dan asing menyatakan tetap investasi dan ekspansi | PT Rifan Financindo Berjangka
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menjamin tidak ada penarikan dana secara besar-besar, atau rush money, terkait demo yang menyasar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 25 November 2016 mendatang
Pihaknya juga telah mengimbau secara tegas kepada para pengusaha, agar tidak melakukan hal yang merugikan pribadi maupun negara. Menurutnya, jangan sampai isu demo memengaruhi perekonomian yang menimbulkan dampak buruk secara keseluruhan.
"Saya yakin enggak ada (rush money), percaya sama saya, enggak akan ada kan itu," ujarnya, saat ditemui di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Senin 21 November 2016.
Rosan menjelaskan, dampak demo tersebut tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian negara. Sebab, pihaknya secara aktif berbicara dengan para investor, baik domestik maupun asing, mereka akan tetap berinvestasi dan melakukan ekspansi di Indonesia.
"Enggaklah itu sih, enggak benar dan kita pun imbau jangan seperti itulah. Kami dari Kadin tegas bilang, saya tanya ke teman-teman pengusaha, bilang enggak ada kayak gitu. Juga menurut saya, enggak benar ya, jadi merusak semuanya juga gitu. Janganlah melakukan hal-hal seperti itu," tuturnya.
Rosan menambahkan, pihaknya mengimbau bagi pihak yang melakukan demonstrasi nanti, tidak menimbulkan kerusakan dengan melakukan anarkis.
"Karena, saya pun terus aktif bicara dengan investor asing yang sudah investasi di sini. Saya sudah datangi satu-satu dan mereka saya undang. Kepada para pengusaha nasional yang sudah investasi besar, mereka rencana tetap ekspansi, karena demo kan di Jakarta, pabriknya bukan di Jakarta," tuturnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad. "Rush money enggak ada, enggak ada, enggak ada," singkatnya. (asp)
"Demo ini bagian negara, kita harapkan kalau ada demo, jangan ada kerusuhan anarkis. Itu saja kok. Tetapi, dampak ke ekonomi, ya sejauh ini saya liat enggak ada dampak signifikan," ujarnya.
Dibayangi Demo Besar-besaran, Kegiatan Pengusaha Tetap Berjalan | PT Rifan Financindo Berjangka
Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan, kegiatan ekspansi dari perusahaan lokal yang sudah berinvestasi besar tidak tergoyahkan dengan aksi tersebut. Sebab demonstrasi nanti terjadi di DKI Jakarta dan pabrik perusahaan kebanyakan ada di luar DKI.
Rosan berharap, setiap aksi demonstrasi tidak perlu disertai dengan tindakan anarkis. Sehingga tidak berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan, pengusaha tidak terpengaruh dengan aksi demonstrasi yang akan berlangsung 2 Desember 2016. Bahkan kegiatan bisnis tetap berjalan seperti biasa meski ada unjuk rasa.
"Saya bicara dengan para pengusaha nasional yang sudah investasi besar. Mereka tetap melangsungkan rencana ekspansi karena demo kan di Jakarta, pabriknya bukan di Jakarta," ujarnya di Jakarta, Senin (21/11/2016).
"Demo ini bagian dari negara, kita harapkan kalau ada demo jangan ada kerusuhan, jangan anarkis. Itu saja kok tapi dampak ke ekonomi ya sejauh ini saya lihat enggak ada dampak signifikan," katanya.
"Karena saya pun terus aktif bicara dengan investor asing yang sudah investasi di sini. Saya sudah datangi satu-satu dan mereka saya undang dan mereka bilang ekspansi tetap berjalan," pungkasnya.
Mengantisipasi dampak buruk tersebut, dia mengatakan, Kadin sudah melakukan pembicaraan dengan para investor asing yang sudah berinvestasi di Indonesia. Sama seperti pengusaha lokal, kegiatan ekspansi mereka tetap akan berjalan.
Ketua Kadin: Proyek Listrik Mangkrak Sebaiknya Dikerjakan Kembali | PT Rifan Financindo Berjangka
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani berharap agar proyek kelistrikan yang mangkrak bisa dikerjakan kembali karena kini Indonesia memerlukan pasokan daya tambahan untuk menunjang pembangunan.
"Memang kebutuhan dananya tidak sedikit. Pemerintah pun mempunyai keterbatasan dalam pendanaan pada saat ini," kata dia.
Dia memandang anggaran triliunan rupiah yang telah dikeluarkan untuk membangun sejumlah pembangkit tersebut harus memiliki dampak positif bagi masyarakat dan dunia usaha.
Rosan menganggap untuk mengejar target 35.000 megawatt (MW) pemerintah harus menggandeng investor karena kini kondisi keuangan negara belum memadai.
"Ya memang pembangunan mangkrak, rencananya ada 17 yang hendak didorong lagi oleh pemerintah melalui PLN. Oleh sebab itu, kita harapkan yang mangkrak itu bisa berjalan lagi," ujarnya di Jayapura, Senin (21/11/2016).
Menurutnya, investor yang dimaksud adalah pengusaha yang memang bergerak di bidang energi, tapi tidak menutup kemungkinan adanya pemodal yang ingin membangun industri sekaligus memenuhi kebutuhan listriknya sendiri. "Tapi tidak banyak investor yang mau bangun industri dan bangun power plant-nya juga, tidak semua seperti itu," ujar Rosan.
"Keberadaan investor, baik investor nasional atau asing sangat diperlukan, tidak bisa dipungkiri itu diperlukan karena pemerintah melalui BUMN memiliki keterbatasan dana karena adanya perlambatan perekonomian dunia dan Indonesia," ujarnya lagi.