Belanda ingin investasi pelabuhan, perkapalan dan NCICD | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STC
Pertemuan yang berlangsung selama dua jam dan tertutup tersebut, menghasilkan beberapa kesimpulan. Terutama, komitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan negeri Kincir Angin tersebut dari sisi perekonomian.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada hari ini, Rabu 23 November 2016 menghadiri Chief Executive Officer Investment Summit Netherlands yang dihelat di Hotel Fairmount, Jakarta.
"Paling banyak di pelabuhan. Mereka akan membantu mengembangkan NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) dan Kuala Tanjung," katanya.
Darmin menjelaskan, ada beberapa perusahaan swasta Belanda yang telah menyatakan minatnya untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. Misalnya, seperti di bidang kemaritiman, pelabuhan, dan perkapalan. Mereka, kata Darmin, telah berkomitmen untuk membantu proyek Indonesia.
"Ini dalam rangka mengundang mereka lebih banyak investasi di sini," ungkap Darmin saat ditemui di Hotel Fairmount, Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Perekonomian Rizal Affandi Lukman menyatakan, fokus pembicaraan antara pihak swasta Belanda dengan pemerintah belum sampai pada suatu proyek tertentu.
"Jadi tadi tidak membahas case by case setiap perusahaan, tapi lebih mempererat bagaimana kerja sama Indonesia dan Belanda," ujarnya.
Pengusaha Belanda, kata dia, hanya mengungkap sejumlah concern (perhatian) yang mereka miliki terkait dengan sistem perizinan investasi di Indonesia, sampai dengan sejauh mana pemerintah Indonesia melakukan perbaikan iklim investasi di dalam negeri.
Menurut Rizal, penguatan kerja sama antara Indonesia dan Belanda tentu akan memberikan keuntungan tersendiri bagi Indonesia, terutama dari sisi perdagangan. Rizal memandang, Belanda merupakan pintu gerbang utama bagi produk dalam negeri, untuk masuk negara Eropa.
"Ekspor kita ke Belanda itu masih surplus sekitar US$2,65 miliar tahun lalu. Kemarin juga delegasi mereka membahas mengenai ICPO. Kami perkenalkan penanganan CPO yang bertaraf internasional. Mudah-mudahan, ini menjadi jalan agar ekspor ke Uni Eropa tidak ada hambatan," katanya.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi Belanda di Indonesia pada 2013 mencapai US$927,8 juta dengan 233 proyek, kemudian pada 2014 sebesar Rp1,72 miliar dengan 181 proyek, 2015 sebesar Rp1,3 miliar dengan 421 proyek, dan Januari-September 2016 sebesar Rp1,09 miliar dengan 603 proyek.
Apalagi, lanjut dia, pemerintah Belanda telah mendukung proses negosiasi skema kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. Jika terealisasi pada tahun depan, maka kans produk dalam negeri masuk ke negara Eropa pun bisa semakin terbuka lebar.
Terima Investor Belanda, Jokowi Bicara Demo dan Politik Indonesia | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STC
Kunjungan para pengusaha di Belanda ini masih bagian dari kunjungan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte ke Indonesia.
Dalam sambutannya, Jokowi menjelaskan mengenai berbagai hal yang sudah dilakukan pemerintah yang dipimpinnya untuk meningkatkan Indonesia.
residen Joko Widodo menerima para pengusaha dan investor dari Belanda, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Ada enam pengusaha yang hadir, yakni Royal Dutch Shell, Marten Wetselaar; CEO Van Oord, Pieter Van Oord; CEO Port of Rotterdam, Allard Castellein; CEO PGGM Pension Fund, Else F Bos; CEO Damen Shipyard Group, Rene H Berkvens; dan CEO Royal Vopak, Frits Eulderink.
Menurut Jokowi, upaya ini sudah berhasil meningkatkan peringkat Indonesia sebagai negara yang mudah melakukan bisnis, dari semula 106 menjadi 91.
Upaya itu antara lain, dengan mengurangi subsidi yang tidak efektif, hingga melakukan deregulasi atas izin usaha.
Presiden juga menyinggung mengenai program pengampunan pajak atau tax amnesty. Jokowi menyebut program ini sudah berhasil menggenjot pendapatan pajak bagi Indonesia.
"Itu adalah rekor dunia. tidak pernah satu negara lompat dengan mudah seperti itu dalam satu tahun," kata Jokowi.
Namun, Jokowi mengakui belakangan ini tensi politik di Indonesia, khususnya di ibukota, tengah memanas karena pemilihan kepala daerah.
"Sampai lima bulan, menjadi program Tax Amnesty yang paling sukses di sejarah dunia," ucap Jokowi.
Pada periode I yang ditutup pada 30 Oktober lalu,penerimaan uang tebusan mencapai Rp 97,2 triliun. Sementara deklarasi harta mencapai Rp 4.500 triliun dan repatriasi Rp 137 triliun.
"Dalam demokrasi, memang kadang-kadang menjadi gaduh. Anda mungkin sudah mendengar ada demonstrasi dan tensi politik belakangan ini. Kita menjadi terbiasa dengan itu. Kita menerima itu sebagai harga demokrasi," ucap Jokowi.
Jokowi pun menyinggung mengenai demonstrasi besar-besaran yang dilakukan di Istana pada 4 November lalu, yang rencananya akan dilanjutkan pada 25 November dan 2 Desember mendatang.
Darmin dan Luhut Temui PM dan 19 CEO Perusahaan Belanda Bahas Investasi | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STC
Perwakilan pemerintah adalah Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Maritim Luhut B Panjaitan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong.
Pemerintah menyambut kedatangan Perdana Menteri Kerajaan Belanda, Y.M. Mark Rutte yang berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungan ini, Rutte membawa 19 CEO perusahaan besar dari Belanda.
Sekitar satu jam pertemuan, Darmin mengatakan bahwa pembahasan lebih banyak tentang perdagangan dan investasi. Untuk perdagangan, Belanda merupakan salah satu pintu utama untuk masuk ke Uni Eropa.
Turut hadir juga beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Bank Mandiri persero Tbk dan PT Pertamina persero. Pertemuan diselenggarakan secara tertutup di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
"Memang dari pihak kita perlu negara yang menjadi semacam pintu kita di Eropa dan sejauh ini Belanda yang menjalankan peran itu," papar Darmin usai pertemuan.
"Mereka banyak di bidang maritim, pelabuhan, kapal. Mereka itu kan akan membantu mengembangkan NCICD dan pelabuhan Kuala Tanjung," terang Darmin.
Nilai perdagangan Indonesia-Belanda adalah US$ 4,22 miliar pada 2015, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 4,89 miliar. Indonesia masih surplus dengan besaran pada 2015 sebesar US$ 2,65 miliar.
Perusahaan yang hadir dalam pertemuan berminat untuk menanamkan modal di Indonesia. Darmin telah menjelaskan perubahan yang sudah dilakukan pemerintah untuk mempermudah investasi di Indonesia.
Seperti diketahui, beberapa CEO perusahaan Belanda yang hadir adalah Marten Wetselaar - CEO Royal Dutch Shell, Pieter Van Oord - CEO Van Oord, Allard Castellein - Port of Rotterdam, Else F Bos - CEO PGGM Pension Fund, Rene H Berkvens - CEO Damen Shipyard Group dan Frits Eulderink.
Dalam catatannya, investasi perusahaan Belanda di Indonesia mencapai US$ 1,30 miliar pada 2015 untuk 421 proyek. Ini meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 1,73 miliar untuk 181 proyek.