Terbaru

Berantas Kemiskinan dengan Subsidi, Sri Mulyani: Itu Tidak Cukup!

Pemberian subsidi justru menimbulkan distorsi semakin lebar | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo


"Waktu Indonesia memilih belanja lebih banyak untuk subsidi BBM maka hilang kesempatan kita untuk membangun infrastruktur," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam seminar "Supermentor16: End Poverty", di Djakarta Theater, Jakarta, Senin malam.

"Negara mengatakan saya ingin membantu orang miskin dengan subsidi. Itu tidak cukup karena bisa membuat distorsi makin lebar karena yang menikmati subsidi bukan orang miskin," tegas Sri Mulyani.

Kebijakan pemberian subsidi lagi-lagi dinilai tidak efektif dalam mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan yang terjadi di Indonesia. Pasalnya, hal ini justru menimbulkan distorsi semakin lebar.

Dirinya juga mengatakan, mereka yang tinggal di daerah terpencil dengan pelayanan dasar yang sangat minimal terpaksa harus menghadapi tantangan yang lebih besar.

Mengatasi kesenjangan menurutnya juga merupakan tantangan yang bahkan makin pelik namun hal itu bisa dilakukan. Selain dana juga diperlukan pemikiran dan belajar dari kesalahan dan peran serta semua masyarakat untuk berkontribusi.

Membuat kebijakan publik untuk pengentasan kemiskinan penuh dengan pilihan yang sulit. Menurutnya, dalam membelanjakan keuangan negara diperlukan upaya menentukan kebijakan agar bisa dinikmati kalangan yang benar-benar membutuhkannya. 

"Ada banyak negara yang punya anggaran belanja sangat besar namun rakyatnya tidak menikmati," tambahnya.

TERPOPULER: 24 Ribu UMKM di Pasar Tanah Abang Jadi Target | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo


Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak membidik 24.000 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Abang untuk mengikuti program pengampunan pajak (tax amnesty). Ditjen Pajak pun mulai melakukan sosialisasi ke para pelaku UMKM di salah satu pasar terbesar se-ASEAN tersebut.

"Di seluruh Pasar Tanah Abang ada 24 ribu pedagang. Kita tidak kejar potensi keuangnnya, kalau patuh itu lebih bagus. Kita berharap nanti dibukakan sosialisasi selanjurnya makin banyak berpartisipasi," ujarnya, di Lounge Management Blok B Lantai 3A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2016).

Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat Wahyu Tumakaka mengatakan, untuk target berapa UMKM Tanah Abang yang ikuti program tax amnesty tidak menjadi prioritas. Yang utama dari sosialisasi program tax amnesty adalah supaya para pedagang ke depan menjadi pembayar pajak yang taat, patuh, dan benar.

Senada dengan Wahyu, Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi menyampaikan, nominal dari keikutsertaan UMKM Tanah Abang dalam program amnesti pajak menjadi nomor kedua. Utamanya adalah, membuat para pedagang menjadi patuh dan taat membayar pajak dengan benar. 

"Ini yang kecil-kecil dikumpulkan jumlahnya pajaknya, hasilnya menjadi lebih baik," tuturnya.

Bank Dunia: Indonesia Miliki SDM Berkualitas saat Hadapi Krisis Ekonomi | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo


Kepala Perwakilan Bank Dunia Rodrigo Chaves menuturkan, keberhasilan Indonesia dalam menghadapi krisis ekonomi ini tidak terlepas dari hadirnya SDM berkualitas pada berbagai sektor. Hal ini pun diapresiasi oleh Bank Dunia.

Tak hanya itu, Bank Dunia juga mengapresiasi kebijakan fiskal di Indonesia. Terbukti, Indonesia mampu hadapi krisis berkat berbagai kebijakan fiskal yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.

 Indonesia telah berulang kali berhasil melewati krisis ekonomi. Tercatat, krisis ekonomi pada tahun 1998 dan tahun 2008 lalu berhasil dilewati oleh Indonesia.

"Tahun 1997 sampai 1998 kala itu Indonesia mengalami krisis ekonomi global. Tapi kita lihat dengan adanya sumber daya manusia bisa membantu pembangunan Indonesia," ujarnya, Jakarta, Senin (17/10/2016).

"Saya yakin Indonesia memiliki banyak agen perubahan. Saya optimistis untuk ke depannya," tuturnya.

Melihat hal ini, Bank Dunia pun meyakini bahwa Indonesia akan dapat menghadapi berbagai persoalan dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki. Tak hanya krisis ekonomi, berbagai persoalan seperti kemiskinan hingga ketimpangan pertumbuhan dapat teratasi.