Terbaru

Menko Darmin Tak Peduli Uang Rupiah Baru Dituding Mirip Yuan

"Mirip apa enggak, yang penting kursnya jelas," kata Darmin | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, tak mau berkomentar terlalu banyak terkait kemiripan desain mata uang baru Indonesia itu. Ia mengapresiasi hadirnya pecahan baru tersebut dan berharap kursnya akan lebih baik.

Beragam tanggapan dari masyarakat muncul setelah diluncurkannya uang rupiah pecahan baru oleh Bank Indonesia. Desain baru ini bahkan disebut mirip mata uang Yuan milik Republik Rakyat China (RRC) hingga mirip Euro.

Mantan gubernur Bank Indonesia itu tak begitu mempermasalahkan desain pecahan baru tersebut. Desain tersebut menurutnya sudah sesuai.

"Mirip apa enggak, yang penting kursnya jelas," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Rabu 21 Desember 2016.

Uang rupiah kertas yang akan diterbitkan terdiri dari pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5.000, Rp2.000, Rp1.000. Sedangkan uang rupiah logam baru terdiri atas pecahan Rp1.000, Rp500, Rp200, Rp100.

Seperti yang diketahui, Bank Indonesia, pada Senin 19 Desember 2016 secara resmi mengeluarkan dan mengedarkan 11 pecahan uang rupiah baru tahun emisi 2016. Terdiri dari tujuh pecahan uang kertas, dan empat pecahan uang logam.

Ini Reaksi Menko Darmin Soal Rupiah Baru yang Disebut Mirip Yuan | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka


Menteri Kooordinator Bidang Perekonomian Damin Nasution pun ikut angkat bicara. Menurutnya, seharusnya desain tidak perlu dipermasalahkan. Masyarakat seharusnya lebih melihat ke faktor fundamental seperti penguatan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain dibanding desain.

Masyarakat memberikan tanggapan yang berbeda-beda terhadap desain uang rupiah baru yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 19 Desember 2016 kemarin. Salah satunya adalah mengenai desain uang rupiah baru yang mirip dengan mata uang yuan China.  

Sebelumnya, dalam akun twitter Penasihat Senior Bidang Ekonomi Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero juga berkomentar soal uang rupiah baru tersebut. Ia menampilkan desain uang rupiah baru dengan euro.

"Allah, sudah lah dibilang mirip apa, tidak apa, yang penting kursnya baik," tegas Darmin usai menggelar acara Hari Ulang Tahun di kantornya, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Ia menambahkan dalam akun twitternya, euro sengaja tidak ada gambar orang atau tokoh karena uang itu digunakan oleh beberapa negara jadi untuk menjaga netralitas. Euro dicetak dan diedarkan hanya oleh Bank Sentral Eropa. Badan ini bersifat independen terhadap pemerintah anggota Uni Eropa pengguna euro.

"Duit rupiah baru desain warnanya mirip duit Euro. Tapi duit euro memang tidak pernah ada gambar orang. Adanya gambar gapura dan jembatan," tulis dia dalam akun twitternya.

Ia menyebutkan, uang rupiah baru warnanya lebih soft dan desain lebih segar. Bahkan uang rupiah baru lebih sulit dipalsukan. 

Pemerintah diminta klarifikasi soal tudingan tidak sedap terhadap uang baru | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka


Anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan meminta Pemerintah dan BI perlu mengklarifikas seriusi isu yang beredar di masyarakat tentang disain uang baru yang mirip dengan disain uang negara Cina, termasuk siatem cetak rectoverto yang mirip bergambar palu arit.

Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan 11 pecahan uang rupiah baru secara serentak pada 19 Desember 2016. Desain baru tersebut menampilkan gambar pahlawan yang mewakili seluruh wilayah di Indonesia.

"Isu yang tidak sedap itu bisa menciptakan instabilitas sehingga bisa berujung pada gagalnya program distribusi uang baru," kata Heri Gunawan kepada Rimanews, hari ini.

Masyarakat harus diberi pemahaman yang benar tentang alasan cetak uang baru. Kalau, misalnya, alasan cetak uang baru adalah pajak tidak memenuhi target seperti yang pernah beredar belakangan, itu keliru.

"Pemerintah dan BI hsrus mampu mencegah, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan cetak uang baru seoptimal sehingga minim korupsi sepertui yang dulunya terjadi pada dugaan korupsi mesin Intaglio Komori yang dibeli Perum Peruri dengan tipe IC-532III yang tidak sesuai spesifikasi tempo hari.

Pemerintah, tambahnya, harus tetap memperhatikan dan memastikan tidak ada dampak inflasi terkait peluncuran uang bari tersebut. Pasalnya, uang lama yang sedang beredar ditambah dicetaknya uang baru tentu berisiko inflasi.

"Pemerintah perlu terus menyosialisasikan alasan urgensi diterbitkannya uang baru tersebut kepada masyarakat. Mencetak uang baru itu kan tidak murah. Butuh anggaran juga. Padahal, pemerintah getol-getolnya pangkas anggaran dengan alasan penghematan. Dengan begitu, tidak akan ada pertanyaan-pertanyaan di masyarakat dan otomatis masyarakat juga diberikan informasi yang mendidik," kata politisi Partai Gerindra itu.

"Pencetakan 11 uang baru itu juga perlu memperhatikan belanja pemerintah yang hingga akhir 2016 relatif minim serapan. Pada konteks ini, pemerintah dan BI perlu memberikan informasi yang luas tentang dana untuk mencetak uang varu tersebut," sebutnya.

"Saya berharap pemerintah, khususnya BI, menjaga stabilitas jumlah uang yang beredar di masyarakat.  BI sebagai bank sentral di Indonesia harus berusaha dengan berbagai kebijakannya menyediakan kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi yang layak edar," kata Heri Gunawan.

Pemerintah dan BI perlu memastikan dan menjamin uang baru tersebut tetap sejalan dengan program BI tentang pembayaran non-tunai  Jangan sampai justru programnya tumpang-tindih dan akhirnya semuanya gagal total.