Agen Kudo Kini Bisa Jadi Pengemudi Grab | pt rifan financindo
CEO Kudo Albert Lucius menjelaskan, integrasi layanan Kudo memberi kesempatan kepada para agennya menjadi tempat pendaftaran mitra pengemudi di wilayahnya masing-masing.
"Agen Kudo bisa jadi tempat pendaftaran driver Grab. Tapi untuk verifikasinya tetap oleh Grab pusat," tutur Albert saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (18/5).
Akuisisi Kudo oleh Grab menghasilkan satu program baru. Kudo yang memiliki 400 ribu lebih agen di seluruh Indonesia kini bisa berperan sebagai mitra pengemudi Grab Indonesia.
Seiring integrasi layanan Kudo dengan Grab, agen Kudo kini bisa menjalani peran baru sebagai pengemudi. Sebaliknya, kini mitra pengemudi Grab pun bisa memperoleh pemasukan tambahan melalui aplikasi Kudo.
Kudo sendiri merupakan platform transaksi jual-beli secara online to offline (O2O) terbesar di Indonesia saat ini. Keunggulan layanan Kudo adalah jangkauannya yang mencapai daerah-daerah tak tersentuh internet.
Segmen Kudo adalah masyarakat yang tinggal di daerah sulit internet dan tak terjamah layanan kartu kredit. Kudo bahkan mengklaim layanan mereka sanggup hadir di daerah yang hanya bisa ditembus sinyal 2G.
"Kita ada di tempat yang belum ada ATM, Indomaret, atau Seven Eleven," ucap Albert menambahkan.
Sementara COO Kudo Agung Nugroho, menyatakan integrasi layanan Grab dan Kudo adalah langkah awal dari terobosan yang mereka rencanakan untuk masa depan.
"Untuk kolaborasi awal, kami menjadikan agen sebagai point of recruitment pengemudir Grab. Ke depannya bakal membuat solusi pembayaran," ujar Agung.
Integrasi dengan Kudo ini jelas membawa keuntungan bagi Grab yang tengah berkompetisi dengan Gojek dan Uber di Indonesia. Memanfaatkan agen Kudo yang tersebar di lebih 500 kota, Grab berambisi memperluas layananannya ke daerah-daerah yang belum tersentuh para kompetitor.
Di sisi lain, pengemudi Grab sekarang bisa bebas memanfaatkan fungsi Kudo sebagai alat berdagang. Grab berharap cara itu bisa jadi jalan pintas bagi mitra pengemudinya untuk meningkatkan pendapatan.
Grab Investasi US$100 Juta Untuk Teknologi R&D | pt rifan financindo
Anthony Tan, Co-Founder Grab mengemukakan pihaknya telah menggandeng platform Kudo sebagai salah satu mitra dalam mengembangkan R&D Grab yang memiliki kearifan lokal dan berlokasi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurutnya, R&D tersebut akan melengkapi jumlah R&D Grab yang ada di sejumlah negara seperti di antaranya di Bangalore, Beijing, Ho Chi Minh City, Seattle dan Singapura.
Layanan transportasi berbasis aplikasi asal Singapura Grab telah menggelontorkan dana investasi khusus di bidang teknologi sebesar US$100 juta dari total investasi sebesar US$700 juta untuk membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia.
“Sebagai perusahaan teknologi global, tidak sebatas modal, kami juga memiliki tanggung jawab untuk berbagi keterampilan teknologi terdepan dan membentuk talenta engineering lokal yang mumpuni, yang kemudian akan menciptakan jutaan wirausahawan mikro,” tuturnya di sela-sela acara MasterPlan Grab 4 Indonesia di Jakarta pada Kamis (18/5/2017).
“Pusat R&D Jakarta akan menampung lebih dari 200 engineer pada akhir 2017 dan mengembangkan lahan yang tengah ditempati Kudo untuk membangun komplek seluas 4.500 meter persegi,” ucap Anthony.
Dia juga menjelaskan Grab tengah berencana untuk melahirkan 5 juta wirausawahan mikro hingga 2018 di Indonesia. Dia juga mengatakan akan meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia dalam sektor teknologi menjadi ratusan orang pada R&D Grab hingga akhir tahun ini.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berpandangan untuk mewujudkan visi Indonesia Digital Economy 2020, masyarakat dan sektor swasta diminta untuk bekerja sama. Menurutnya, kolaborasi Grab dengan start-up lokal Kudo untuk membangun pusat R&D di Jakarta dapat mendorong kemajuan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
“Ini merupakan contoh yang patut kita tiru. Pengembangan R&D di Jakarta oleh Grab merupakan contoh nyata bahwa tenaga engineer di Indonesia merupakan tenaga yang unggul dan dapat berperan untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di area teknologi informasi di Asia Tenggara,” ujarnya.
Secara terpisah, CEO dan Co-Founder Kudo, Albert Lucius menjelaskan kerja sama yang dilakukannya bersama Grab di antaranya menciptakan modul onboarding di aplikasi Kudo, di mana 400.000 agen resmi Kudo telah mulai menggunakan layanan mitra pengemudi dalam aplikasi Grab.
Dia optimistis kerja sama tersebut dapat mendukung ekspansi massal basis mitra pengemudi Grab dan pengemudi Grab juga akan memperoleh sumber pendapatan baru melalui aplikasi Kudo dengan menjadi agen dan menjual barang-barang secara online kepada konsumen.
“Bekerja sama dengan Grab tepat seperti yang kami harapkan sebagai pendiri start-up Indonesia. Kami telah bermitra dengan perusahaan yang memiliki semangat yang sama dalam membantu masyarakat Indonesia agar dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital melalui inovasi-inovasi yang dihadirkan di Indonesia,” ujar Albert.
Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengakui selama ini Grab Indonesia telah didukung oleh pemerintah dalam mengembangkan usahanya di Indonesia. Dia optimistis ke depan Indonesia dapat menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di wilayah Asia Tenggara.
“Kami berkomitmen untuk mengambil bagian dalam upaya ini dengan membangun kapabilitas teknologi yang nyata di Indonesia. Inovasi-inovasi untuk perusahaan teknologi global dapat dikembangkan dan dimulai dari Indonesia,” tutur Ridzki.
Siap-siap, Grab Bakal Rekrut Mitra Baru di Ratusan kota di Indonesia | pt rifan financindo
Grab secara resmi telah mengakuisi Kudo. Grab mengungkapkan jika proses akuisisi Kudo, menjadi tahap awal dari master plan program Grab 4 Indonesia. Kudo adalah startup platform O2O ini layanan menyediakan kios untuk berdagang secara online. Sesuai dengan nama kepanjangannya Kios Untuk Dagang Online.
Menurut Albert Lucius, Founder dan CEO Kudo, timnya mendapat tanggung jawab membantu Grab untuk perekrutan driver di 500 kota
Pasca mengakuisisi, Grab “menyulap” kantor Kudo menjadi pusat R&D perusahaan teknologi asal Malaysia saja. Selain menjadi pusat R&D, Kudo akan mendapat tugas untuk merekrut mitra driver baru bagi Grab.
Albert melanjutkan, 500 kota ini merupakan tempat penyebaran agen-agen Kudo yang mencapai sekitar lebih dari 400 ribu orang. Sehingga agen ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan Grab, seperti menjaring driver di seluruh Indonesia.
“Tetapi untuk verifikasi untuk perekrutan tersebut tetap terletak di kantor pusat, sedangkan agen Kudo ini hanya sebatas ‘perantara’ sebagai tempat pendaftaran driver Grab,” tuntasnya Albert.
“Agen-agen kami ini bisa jadi driver dan juga perekrutan driver juga, bisa dua-duanya. Saat ini agen tersebut sudah melakukan tugasnya,” jelasnya.