Pembangunannya ditargetkan selesai 2019 | rifan financindo
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menegaskan pembangunan jalan tol yang menghubungkan dengan bandara baru New Yogyakarta International Airport atau NYIA dan jalur rel kereta api akan selesai berbarengan. Pemerintah menargerkan bandara itu sudah beroperasi pada 2019.
Terkait keinginan DPRD Yogyakarta dan masyarakat yang akan terpinggirkan dengan keberadaan jalan tol, sehingga memilih memaksimalkan keberadaan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa. Budi mengatakan, hal itu akan dimusyawarahkan untuk mendapatkan solusi terbaik.
"Ketika bandara selesai dibangun dan siap dioperasionalkan, maka jalan tol dan jalur kereta api yang menghubungkan dengan bandara juga selesai dibangun," kata Budi Karya di Yogyakarta, Kamis malam, 18 Mei 2017.
"Ya kalau ada pihak yang kurang setuju, tentu kita akan berdialog terlebih dahulu," ujarnya.
Keberadaan jalan tol sendiri, kata Budi, bisa mendorong kunjungan wisatawan asing meningkat karena akses menuju objek wisata bisa lebih cepat.
"Tentu kalau banyak wisata mancanegara yang datang maka devisa akan naik. Perekonomian masyarakat juga terdongkrak," ujarnya.
Budi mengatakan, salah satu solusi yang bisa dilakukan dengan memberi tempat para pedagang di tempat istirahat di tol.
"Bisa pula masyarakat yang berdagang diberi akses untuk berjualan di rest area tol, sehingga ekonomi mereka tidak terganggu bahkan mungkin meningkat," ucapnya.
Pemerintah Janji Perbaiki Bandara Adi Soemarmo | rifan financindo
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana merevitasilasi sarana dan prasarana Bandara Adi Soemarmo di Boyolali Jawa Tengah. Langkah itu dilakukan agar lapangan udara tersebut menjadi salah satu pusat bandara di Jawa Tengah.
Menurut Budi, revitalisasi ini seiring dengan rencana pemerintah membangun jalur kereta dari Stasiun Balapan yang berada di Kota Solo menuju Bandara Adi Soemarmo di Boyolali ini. Kondisi jumlah penumpang di Bandara Adi Seomarmo ini pun dalam beberapa bulan terakhir telah meningkat, bila dibandingkan tahun sebelumnya.
"Jadi pesawat yang tujuan Jawa Tengah dari kota-kota besar di Indonesia bagian Timur, maupun dari wilayah Sumatera tidak harus ke Jakarta terlebih dahulu tapi bisa langsung ke Solo," kata Budi saat melakukan kunjungan kerja ke Solo, Sabtu, 1 April 2017.
Ke depan, Budi berharap, Bandara Adi Seomarmo yang sebelumnya rata-rata cuma sekitar tiga juta penumpang per tahunnya bisa meningkat lagi menjadi sekitar empat juta.
Selain itu, kata Budi, penting adanya peningkatan sarana dan prasarana supaya bisa menunjang slot penerbangan dari bandara ini.
"Apalagi bukanya (bandara ini) juga sudah mendapat ijin sampai pukul 24.00 WIB," kata Budi.
Menurut Budi, ada dua hal yang rencananya akan dilakukan pihaknya dalam mewujudkan itu. Pertama, yakni
menambah kapasitas bandara yang sebelumnya hanya 13 ribu menjadi sekitar 26 ribu. Dan kedua yakni memperpanjang runway yang sebelumnya 2.600 meter menjadi 3.000 meter.
"Sehingga nanti pesawat-pesawat besar bisa diterbangkan dari bandara ini dengan jarak jauh. Sedangkan perluasan terminal, bertahap," kata Budi.
Ke depan, Budi berharap, Bandara Adi Seomarmo yang sebelumnya rata-rata cuma sekitar tiga juta penumpang per tahunnya bisa meningkat lagi menjadi sekitar empat juta.
Targetnya, pada 2019 menjadi enam juta penumpang per tahunnya, sehingga bisa ?menjadi bandara internasional secara riil. Bukan hanya melayani ke Jedah Arab Saudi saja, melainkan bisa ke Malaysia, Singapura, dan Tiongkok.
Dubai Masih Jadi Bandara Tersibuk di Dunia | rifan financindo
Bandara Dubai menyatakan bahwa pada Desember 2016, telah mendorong lalu lintas penumpang sampai 83.654.250, dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 78.014.838.
Dubai internasional mendapatkan gelar sebagai bandara tersibuk di dunia pada 2016, dengan peningkatan 7,2 persen dan jumlah wisatawan mencapai 83,6 juta.
Di bandara internasional ini, pada Agustus lalu, pernah ada pesawat Emirates Boeing 777 yang mendarat darurat di Dubai International, memaksa pihak berwenang membatalkan lebih dari 200 penerbangan.
Dubai juga mempunyai bandara lain, yaitu Al-Maktoum International, yang dibuka pada 2013, dan bisa menerima sekitar 120 juta penumpang per tahun ketika beroperasi penuh.
Pihak bandara mengumumkan pada Februari 2017, akan memperluas kapasitas tahunan sebesar 90 juta penumpang dengan membuka ruang publik baru. Griffiths mengatakan, pada saat itu, Bandara Dubai mengharapkan mendapatkan penumpang 85 juta penumpang pada 2016.
Terletak di lintasan rute udara dua benua, Dubai adalah salah satu dari beberapa bandara berbasis Teluk, yang mengalami pertumbuhan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 100 maskapai dengan sekitar 260 tujuan internasional.
Dilansir laman Daily Mail, bandara yang berfungsi sebagai rumah dari maskapai Emirates ini, menjadi bandara tersibuk dalam hal lalu lintas penumpang internasional pada 2014.
"Perkiraan kami akan mendapatkan penumpang sebesar 89 juta pada tahun 2017," kata Kepala Eksekutif Bandara Dubai, Paul Griffiths dalam sebuah pernyataan.