Terlihat kemewahan bertaraf internasional di stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung
PT Angkasa Pura (AP) II menargetkan pembangunan stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta dapat selesai pada akhir Maret 2017. Pengerjaan konstruksinya kini telah mencapai lebih dari 85%.
Dengan progres mencapai 85% itu, bangunan stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta telah terlihat wujudnya. Tampak bangunan gedung didominasi dengan warna oranye pada latar dinding luarnya.
Bandara yang memiliki luas lebih dari 8.000 meter persegi ini bakal bisa menampung hingga ribuan pengunjung, dengan berbagai fasilitas.
Seperti diketahui, pembangunan stasiun kereta api ini menghabiskan biaya kurang lebih sebesar Rp 160 milar dan sudah dibangun sejak Juni 2015. Stasiun kereta bandara ini dibangun untuk mendukung konektivitas transportasi darat di Jabodetabek menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Stasiun kereta bandara ini nanti akan memiliki kapasitas peron 2.000 penumpang dan kapasitas bangunan 1.500 penumpang, serta dilengkapi berbagai fasilitas seperti ticketing counter, public hall, tapping gate in, waiting lounge, commercial area, toilet, mushola, station headroom, konektivitas ke integrated building dan APMS station, dan sebagainya," ungkap Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, Sabtu (25/2/2017).
Untuk di bangunan gedung stasiun sendiri, masih terpasang beberapa alat konstruksi yang digunakan oleh para pekerja yang sedang terus menyelesaikan pembangunan. Para pekerja masih sibuk membenahi bangunan.
Sementara untuk bagian dalam gedung, kondisi di sana terlihat cukup luas dan besar untuk ukuran stasiun kereta api. Walaupun belum sepenuhnya rampung, namun sudah bisa terlihat kemewahan bertaraf internasional di sana. Eskalator untuk naik-turun lantai pun telah di sediakan di sana.
Pembangunan Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Sudah 60% | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung
Menurut Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, pengerjaan proyek infrastruktur lintasan Fase pertama itu sudah mencapai sekitar 60%.
"Itu penyiapan guide rail-nya. Boleh dibilang progress total untuk lintasan 1 sudah 60%" ungkap Awaluddin
Pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur skytrain Bandara Soekarno-Hatta terus berjalan. PT Angkasa Pura (AP) II masih berfokus mengerjakan lintasan Fase pertama.
Ia mengatakan, lintasan Fase 1 yang merupakan penghubung dari terminal 2 ke terminal 3, dan sebaliknya ini berupa Automated People Mover System (APMS) ini merupakan moda transportasi antar terminal berbasis kereta tanpa pengemudi (driverless).
"Skytrain beroperasi penuh dengan 3 trainset berkapasitas (total) 528 orang, yang menghubungkan T1, T2, T3, dan integrated building yang di dalamya ada stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta," tuturnya.
Ia pun menjelaskan, fasilitas skytrain dibangun untuk memudahkan pengunjung Bandara Soekarno-Hatta untuk berpindah dari satu terminal ke terminal lainnya dengan mudah dan cepat.
"Tujuan dibangun skytrain adalah untuk mempermudah penumpang berpindah antar terminal, serta untuk menghubungkan setiap terminal ke stasiun kereta bandara. Selain itu penumpang juga dapat mempunyai kepastian waktu," jelas dia.
Skytrain Bandara Rampung Maret 2017 | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Minggu (26/2), mengatakan pada awal bulan Februari, progres proyek stasiun kereta bandara dengan investasi sekitar 160 miliar rupiah itu sudah mencapai 85 persenatau sesuai jadwal sejak awal pembangunan dimulai pada Juni 2015.
PT Angkasa Pura II (Persero) optimistis pembangunan stasiun kereta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten dapat selesai pada akhir Maret 2017.
Sejumlah fasilitas yang tersedia di stasiun kereta bandara antara lain ticketing counter, public hall, tapping gate in, waiting lounge, commercial area, toilet, musholla, station headroom, konektivitas ke integrated building serta stasiun Skytrain dan sebagainya.
“Stasiun kereta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan selesai pada Maret 2017 atau bersamaan dengan selesainya pembangunan stasiun Skytrain. Operasional kereta ini cukup penting guna mendukung konektivitas transportasi dari Jakarta menuju bandara atau sebaliknya untuk juga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga membantu mengurangi kepadatan lalu lintas,” katanya.
Stasiun kereta tersebut didesain untuk terkoneksi dengan stasiun Skytrain, sehingga bagi penumpang pesawat atau pengunjung yang tiba di bandara dengan kereta dapat langsung memilih Skytrain sebagai moda transportasi untuk menuju Terminal 1, 2, atau 3.
Kapasitas stasiun kereta bandara dapat menampung hingga 3.500 penumpang, terdiri dari kapasitas peron sebanyak 2.000 penumpang dan kapasitas daya tampung di bangunan sebanyak 1.500 penumpang.
Kereta bandara ini akan mulai beroperasi pada Juli 2017 dengan enam kereta berkapasitas 272 penumpang atau dalam 1 hari dapat melayani sebanyak 35.000 penumpang. Total trek dari kereta bandara ini sejauh 36,3 km.
“Saat ini dalam satu hari Bandara Internasional Soekarno-Hatta melayani penerbangan sekitar 150.000 penumpang. Sehingga diperkirakan kereta bandara akan mengurangi 20-30 persen volume kendaraan umum atau pribadi yang menuju bandara,” ujar Muhammad Awaluddin
Dengan adanya layanan ini, maka mobilitas penumpang pesawat atau pengunjung bandara dari Stasiun Manggarai di Jakarta ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta atau sebaliknya akan lebih mudah, nyaman, dan cepat sebab waktu tempuh hanya sekitar 45 menit.Awaluddin.
Adapun kereta bandara ini akan dioperasikan oleh PT Railink yang merupakan anak usaha dari PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia.