Terbaru

Indonesia Tak Lagi Ketergantungan Impor Beras

Stok beras tahun ini mencapai sekitar Rp1,7 juta ton | PT Rifan Financindo Berjangka 

PT Rifan Financindo Berjangka

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, optimistis ketersediaan beras pada tahun ini akan lebih baik.

Data Kementerian Pertanian menunjukkan jumlah stok beras akhir 2016 lalu, di Perum Badan Pusat Logistik ada sekitar 1,7 juta ton. Angka ini lebih tinggi dari pada stok beras akhir 2015, yang berkisar 800-900 ribu ton.

"Kami yakin, 2017 lebih baik. Ini hasil kerja keras dari kelompok KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) dan pihak terkait lainnya," ujar Amran di kantor Kementerian Pertanian Jakarta pada Kamis 2 Februari 2017.

Tercatat di Kementan kapasitas Jawa Tengah dan Jawa Barat ada sekitar 1,3 juta ton, sedangkan Jawa Timur ada 1,5 juta ton.

"Satu kali pengiriman ke Sumatera, Kalimantan bisa 50-100 ribu ton. Ini satu sisi Alhamdulillah, satu sisi harus gerak cepat serap beras petani," ucapnya.

Ia mengatakan, panen beras petani dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, mampu mensuplai kebutuhan beras di Sumatera dan Kalimantan, yang mana selama sembilan tahun sebelumnya stok beras Jawa Tengah dan Jawa Barat hanya penuhi kebutuhan di pulau Jawa.

Amran menyatakan, target produksi beras tahun lalu 73 juta ton. Sedangkan target tahun ini 75 juta ton, dengan rata-rata konsumsi nasional per bukan 2,6 juta ton. 

Dengan demikian, Amran katakan, Indonesia sudah tidak lagi ketergantungan impor terhadap beberapa negara eksportir, seperti Vietnam, Pakistan, Laos, Myanmar, Thailand.

Overkapasitas, Beras Jawa Dikirim ke Sumatra dan Kalimantan | PT Rifan Financindo Berjangka 

PT Rifan Financindo Berjangka

Besarnya jumlah produksi beras petani awal tahun ini tidak mampu lagi ditampung gudang Bulog. Bahkan untuk pertama kalinya selama sembilan tahun, Jawa kembali mengirimkan beras ke Sumatra dan Kalimantan.

Meski stok telah dikeluarkan ke Kalimantan dan Sumatra, ia mengatakan gudang masih penuh. Kapasitas gudang Bulog di Jawa Barat dan Jawa Tengah masing-masing sebesar 1,3 juta ton sedangkan di kapasitas gudang di Jawa Timur mencapai 1,5 juta ton. 

"Satu kali pengiriman bisa 50 hingga 100 ribu ton," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam rapat koordinasi di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Kamis (2/2).

Kendati demikian, hal itu dianggap memuaskan bagi Amran. "Itu tanda-tanda produksi kita baik," ujarnya. 

Melimpahnya hasil panen membuat pihaknya segera mengambil sikap. Sebab, diakui Amran, harga beras sudah jatuh di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 7.300 per kilogram (kg) sehingga perlu dilakukan penyerapan oleh pemerintah. 

Ia menargetkan produksi beras tahun ini sebesar 75 juta ton. Angka tersebut meningkat dari target tahun lalu sebesar 73 juta ton dengan angka ramalan mencapai 79 juta ton produksi beras.

Besarnya jumlah produksi beras tersebut belum termasuk stok beras nasional hingga tahun ini sebesar 1,7 juta ton. Angka tersebut lebih besar dari stok tahun sebelumnya sebesar 800 hingga 900 ribu ton. Konsumsi beras nasional sendiri sebesar 2,6 juta ton per bulan. 

Mentan: Setelah 9 tahun, baru 2016 Jawa kirim beras ke Kalimantan | PT Rifan Financindo Berjangka 

PT Rifan Financindo Berjangka

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut, stok beras di Indonesia pada awal tahun 2017 tercatat mencapai 1,7 juta ton. Nantinya, jumlah ini masih akan bertambah saat musim panen raya yang diperkirakan terjadi di pertengahan Februari.

Menurutnya, stok beras hingga musim panen raya akan aman di seluruh Indonesia. Sebab, pemerintah sudah bisa mengirimkan beras ke gudang Bulog di Sumatera dan Kalimantan, setelah sekian lama hanya difokuskan ke Pulau Jawa.

"Kita mendengar laporan pertanian kita, khususnya stok sekarang kurang lebih 1,7 juta ton. Kami mendengar laporan ingin mempercepat menambah stok karena sudah masuk panen," kata Amran di kantornya, Jakarta, Kamis (2/2).

Hal ini dikarenakan, gudang-gudang di Jawa sudah penuh, sehingga pengiriman beralih ke Sumatera dan Kalimantan. Dia mencatat, kapasitas beras di gudang di Jawa Barat mencapai 1,3 juta ton, Jawa Tengah mencapai 1,3 juta ton, dan Jawa Timur 1,5 juta ton.

Dengan demikian, Amran meyakini produksi beras di tahun 2017 akan lebih baik. "Bahkan, di 7 kabupaten harga beras sudah di bawah HPP, yaitu mencapai Rp 3.700 per kg," pungkasnya.

"Jawa Tengah dan Jawa Barat gudangnya penuh. Beras mau masuk tapi gudangnya full, tahun lalu kosong. Ini kemajuan yang luar biasa setelah 9 tahun baru 2016 Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat mengirim beras ke Kalimantan setelah 9 tahun. Satu kali pengiriman (ke Sumatera dan Kalimantan) bisa 50-100 ribu ton," imbuhnya.