Terbaru

Pertamina Caplok Saham Perusahaan Perancis

Pertamina menjadi pemegang saham pengendali | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

Anak perusahaan hulu PT Pertamina (Persero) yang mengelola aset migas perusahaan di luar negeri, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi, sukses dalam melaksanakan tender offer atas saham Meurel & Prom pada tahap pertama

Selain itu, PIEP juga mengendalikan sebanyak 6,84 juta ORNANE (obligasi yang dapat ditukar dengan uang dan saham) 2019, atau setara dengan 46,70 persen dari outstanding ORNANE 2019. PIEP juga akan memegang 3,84 juta ORNANE 2021, yang setara dengan 36,88 persen dari outstanding ORNANE 2021.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan, hasil dari tender offer (penawaran untuk membeli saham) tersebut telah diumumkan oleh Autorité des marchés financiers (AMF) Perancis pada 25 Januari 2017 waktu setempat. 

"Terhitung mulai 1 Februari 2017, PIEP akan mengendalikan sebanyak 125,92 juta lembar saham dan hak suara di Maurel & Prom, yang setara dengan 64,46 persen saham dan 63,35 persen hak suara di Maurel & Prom," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (27/1).

Sesuai dengan artikel 232-4 dari AMF General Regulations, tender offer akan secara otomatis kembali terbuka untuk periode 10 hari kerja bursa. Jadwal tender offer tersebut segera dipublikasikan oleh AMF.

Pembayaran kepada pemilik ORNANE akan dilakukan pada saat penyelesaian transaksi sekaligus penyerahan ORNANE kepada perusahaan dengan nilai 17,28 euro per ORNANE 2019 (yaitu nilai nominal plus bunga sebesar 0,02 euro), dan 11,05 euro per ORNANE 2021 (yaitu nilai nominal plus bunga sebesar 0,03 euro).

Menurutnya, setelah Pertamina menjadi pemegang saham pengendali (minimal 51 persen kepemilikan saham), selanjutnya dapat mengkonsolidasikan bagian produksi Maurel & Prom kepada produksi PIEP.

“Ini sudah tentu akan meningkatkan kinerja hulu Pertamina. Selain itu, saat ini ISC juga mengkaji dan mempersiapkan kemungkinan untuk dapat menjadikan produksi minyak tersebut tidak sekadar menambah angka produksi Pertamina melainkan juga memperkuat pasokan untuk Indonesia,” terang Dwi.

Dwi menilai kesuksesan pelaksanaan tender offer tahap pertama ini menjadi momentum yang baik bagi Pertamina untuk lebih agresif berekspansi ke luar negeri di tengah mulai membaiknya harga minyak mentah dunia. 

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menambahkan prospek aset-aset migas Maurel & Prom sangat potensial untuk dikembangkan Pertamina melalui PIEP, di mana pada akhir 2015 tercatat cadangan migasnya mencapai 205 juta barel setara minyak. 

“Pertamina semakin optimistis untuk dapat mengembangkan bisnis hulu dengan lebih cepat,” kata Syamsu Alam. 

Dengan aset yang tersebar di Eropa, Amerika, Afrika dan Asia, ia menilai hal ini dapat menjadi ajang pembuktian kapabilitas perusahaan di bisnis hulu dalam skala global.

Pertamina Resmi Kuasai 64% Saham Perusahaan Migas Prancis | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang


PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), anak perusahaan hulu PT Pertamina (Persero) yang mengelola aset migas perusahaan di luar negeri, sudah melaksanakan tender offer atas saham Meurel & Prom pada tahap pertama.

Terhitung mulai 1 Februari 2017, PIEP akan mengendalikan sebanyak 125.924.574 lembar saham dan hak suara di Maurel & Prom, yang setara dengan 64,46% saham dan 63,35% hak suara di Maurel & Prom.

Hasil dari tender offer (penawaran untuk membeli saham) tersebut telah diumumkan oleh Autorité des marchés financiers (AMF) Prancis pada 25 Januari 2017 waktu setempat. 

PIEP juga akan memegang 3.848.620 ORNANE 2021, yang setara dengan 36,88% dari outstanding ORNANE 2021.

Selain itu, PIEP juga mengendalikan sebanyak 6.845.626 ORNANE (obligasi yang dapat ditukar dengan uang dan saham) 2019, atau setara dengan 46,70% dari outstanding ORNANE 2019. 

Sesuai dengan artikel 232-4 dari AMF General Regulations, tender offer akan secara otomatis kembali terbuka untuk periode 10 hari kerja bursa. Jadwal tender offer tersebut segera dipublikasikan oleh AMF. 

Pembayaran kepada pemilik ORNANE akan dilakukan pada saat penyelesaian transaksi sekaligus penyerahan ORNANE kepada perusahaan dengan nilai 17,28 euro per ORNANE 2019 (yaitu nilai nominal plus bunga sebesar 0,02 euro), dan 11,05 euro per ORNANE 2021 (yaitu nilai nominal plus bunga sebesar 0,03 euro).

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, mengatakan kesuksesan pelaksanaan tender offer tahap pertama ini menjadi momentum yang baik bagi Pertamina untuk lebih agresif berekspansi ke luar negeri di tengah mulai membaiknya harga minyak mentah dunia. 

"Ini sudah tentu akan meningkatkan kinerja hulu Pertamina. Selain itu, saat ini ISC juga mengkaji dan mempersiapkan kemungkinan untuk dapat menjadikan produksi minyak tersebut tidak sekadar menambah angka produksi Pertamina melainkan juga memperkuat pasokan untuk Indonesia," terang Dwi dalam keterangan tertulis, Kamis (26/1/2017).

Menurut Dwi, setelah Pertamina menjadi pemegang saham pengendali (minimal 51% kepemilikan saham), selanjutnya dapat mengkonsolidasikan bagian produksi Maurel & Prom kepada produksi PIEP.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menambahkan prospek aset-aset migas Maurel & Prom sangat potensial untuk dikembangkan Pertamina melalui PIEP, di mana pada akhir 2015 tercatat cadangan migasnya mencapai 205 juta barel setara minyak. 

"Pertamina semakin optimistis untuk dapat mengembangkan bisnis hulu dengan lebih cepat," kata Syamsu Alam.

Awalnya, Pertamina membeli 24,53% di harga 4,2 euro per lembar. Total biaya yang dikeluarkan perusahaan pelat merah itu kurang lebih 200 juta euro, atau sekitar Rp 2,9 triliun.

"Dengan kesuksesan pelaksanaan tender offer tahap pertama ini, kami berharap dan optimistis tender offer tahap selanjutnya akan berjalan dengan baik dan hasil optimal bagi PIEP dan Pertamina," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro.

Pertamina Kelola 64 Persen Saham Maurel & Prom | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

PT Pertamina (Persero) menyatakan, melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) secara resmi per tanggal 25 Januari 2017 mengelola aset migas Maurel & Prom.

Selain itu, PIEP juga mengendalikan sebanyak 6.845.626 ORNANE (obligasi yang dapat ditukar dengan uang dan saham) 2019, atau setara dengan 46,70 persen dari outstanding ORNANE 2019. PIEP juga akan memegang 3.848.620 ORNANE 2021, yang setara dengan 36,88 persen dari outstanding ORNANE 2021.

Setelah melaksanakan penawaran untuk membeli (tender offer) atas saham Maurel & Pro tahap pertama terhitung mulai 1 Februari 2017, PIEP akan mengendalikan sebanyak 125.924.574 lembar saham dan hak suara di Maurel & Prom, yang setara dengan 64,46 persen saham.

Pembayaran kepada pemilik ORNANE akan dilakukan pada saat penyelesaian transaksi sekaligus penyerahan ORNANE kepada perusahaan dengan nilai 17,28 euro per ORNANE 2019 (yaitu nilai nominal plus bunga sebesar 0,02 euro), dan 11,05 euro per ORNANE 2021 (yaitu nilai nominal plus bunga sebesar 0,03 euro).

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, kesuksesan pelaksanaan tender offer tahap pertama ini menjadi momentum yang baik bagi Pertamina untuk lebih agresif dalam melakukan ekspansi ke luar negeri di tengah mulai membaiknya harga minyak mentah dunia. Menurut dia, setelah Pertamina menjadi pemegang saham pengendali, selanjutnya Pertamina dapat mengkonsolidasikan bagian produksi Maurel & Prom kepada produksi PIEP.

Sesuai dengan artikel 232-4 dari AMF General Regulations, tender offer akan secara otomatis kembali terbuka untuk periode 10 hari kerja bursa. Jadwal tender offer tersebut segera dipublikasikan oleh AMF.

“Ini sudah tentu akan meningkatkan kinerja hulu Pertamina. Selain itu, saat ini ISC juga mengkaji dan mempersiapkan kemungkinan untuk dapat menjadikan produksi minyak tersebut tidak sekadar menambah angka produksi Pertamina melainkan juga memperkuat pasokan untuk Indonesia,” kata Dwi seperti dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, dengan kesuksesan pelaksanaan tender offer tahap pertama ini, perseroan optimis akan meraih kesuksesan di tahap kedua.

"Kami berharap dan optimistis tender offer tahap selanjutnya akan berjalan dengan baik dan menuai hasil optimal bagi PIEP dan Pertamina,” tutup Wianda.

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam menambahkan, prospek aset-aset migas Maurel & Prom sangat potensial untuk dikembangkan Pertamina melalui PIEP, dimana pada akhir 2015 tercatat cadangan migasnya mencapai 205 juta barel setara minyak.

“Pertamina semakin optimistis untuk dapat mengembangkan bisnis hulu dengan lebih cepat,” kata Syamsu Alam.

Aset perusahaan yang tersebar di Eropa, Amerika, Afrika dan Asia, dapat menjadi ajang pembuktian kapabilitas perusahaan di bisnis hulu dalam skala global.