Terbaru

Menko Darmin: UMKM Harus Didorong "Go Digital"

Kewirausahaan memiliki kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru


Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, aktivitas transaksi digital harus menjadi gerakan inklusif yang melibatkan semua pihak, temasuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Unit usaha khususnya UMKM yang harus didorong untuk go digital," ujar Darmin 

Pernyataan itu diungkapkan Darmin saat memberikan paparan orasi ilmiah pengembangan ekonomi digital dalam Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-54 di Malang, Kamis (5/1/2017).

Kewirausahaan, ungkap Darmin, memiliki kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Bahkan, pengembangan usaha baru telah menjadi faktor pembentuk kekuatan perekonomian untuk bertahan dalam dinamika ekonomi global.

Oleh karena itu, berbagai pihak mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga pemangku kepentingan lainnya harus memberikan dukungan.

Hal itu bisa terlihat dari pengalaman Indoneisa pada krisis ekonomi 1998 dan 2008.

Keunggulan UMKM itu dinilai perlu untuk berkolaborasi dengan perkembangan perdagangan secara online atau e-commerce.

Di tengah banyak tumbangnya perusahaan-perusahaan besar saat itu, usaha baru yang masuk dalam skala UMKM justru tetap dapat tumbuh dan berkembang.

"Mereka lebih fleksibel dalam merespon perubahan yang diwujudkan dalam bentuk diversifikasi usaha," kata Darmin.

Manfaat itu diantaranya yakni kemudahan untuk ekspansi pasar, rantai perdagangan lebih efisien, pemasaran dan promosi produk lebih mudah, serta biaya transaksi yang menjadi lebih rendah.

Pemerintah yakin banyak manfaat yang didapatkan pelaku usaha UMKM bila mampu go digital.

The Global Entrepreneurship and Development Institute, USA (GEDI) telah merilis Global Entrepreneurship Index Tahun 2017, secara global Indonesia menempati peringkat ke-90 dari 137 negara.

Indonesia dinilai masih harus meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi.

Menurut Darmin, rendahnya peringkat itu menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu mengolah keunggulan jumlah pasar yang sangat besar.

Salah satu permasalahan yang umum terjadi di Indonesia yaitu persoalan pendanaan dan kapasitas SDM.

Sedangkan untuk persoalan SDM, peran serta institusi pendidikan dan bisnis sangat krusial untuk bergerak bersama memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM.

Bisnis digital masih dianggap rapuh sehingga bank dan lembaga permodalan lainnya enggan memberikan suntikan modal.


Menko Darmin: Dengan e-Commerce, Harga Produk Petani Lebih Baik | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, pengembangan ekonomi digital di dalam negeri akan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.

Darmin mengungkapkan,‎ dengan adanya ekonomi digital akan mendekatkan keterkaitan antara pedesaan dengan perkotaan. Masyarakat di pedesaan bisa membangun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan memasarkan produknya melalui situs e-commerce.

Melalui ekonomi digital, seluruh masyarakat biasa mengakses dan melakukan transaksi tanpa terbatas ruang dan waktu.

‎Darmin menyatakan, dengan terlibat dalam e-commerce, petani dan nelayan bisa meningkatkan kualitas usahanya. Selain itu, juga bisa mendapatkan akses pendanaan yang mudah melalui terbentuk koperasi sebagai wadah bagi para petani dan nelayan tersebut.

"Ini diharapkan akan membangun keterkaitan desa dengan kota. Mendukung ekonomi lokal karena e-commerce mampu memperluas jangkauan tanpa batasan ruang dan waktu. Masyarakat dapat  beralih ke UMKM digital sehingga dapat tingkat produktifitasnya," ujar di dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Brawijaya, ‎Malang, Jawa Timur, Kamis (5/1/2017).

Selain itu, pengembangan e-commerce juga membawa dampat positif bagi ‎pedagang dan konsumen. Bagi pedagang, e-commerce akan mempermudah ekspansi usaha. Sedangkan bagi konsumen, akan memiliki akses  lebih banyak pada produk yang diinginkan.

"E-commmerce bagi pedagang bisa diidentifikasi sebagai ekspansi pasar, rantai perdagangan lebih efisien, pemasaran dan promosi lebih mudah, dan biaya lebih rendah. Untuk konsumen, bisa dapat akses 24 jam, bisa bertransaksi dengan cepat dan mudah di mana saja, punya banyak pilihan akan produk sehingga dapat melakukan perbandingan harga," jelas dia.

"Dengan e-commerce, harga produk di petani dan nelayan lebih baik. Mereka bisa meng-korporasi agar punya skala ekonomi yang lebih baik dan mempermudah akses ke bank dan pasar," kata dia.

‎"Aktifitas transisi digital ini harus jadi gerakan inklusfi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.‎ Ini akan menjadi alat pemerataan ekonomi penduduk," tandas dia.‎

Namun demikian, ‎penetrasi terhadap ekonomi digital harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat baik di kota maupun desa. Dengan demikian, akan terjadi pemerataan pertumbuhan di seluruh wilayah Indonesia.

Menko Perekonomian : Ekonomi Indonesia Harus Didukung Transaksi Digital | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru


PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Dr. Darmin Nasution menyampaikan perekonomian Indonesia sebenarnya sedang sakit

"Tujuannya agar dapat meningkat dengan gerakan yang inklusif  melibatkan semua pihak dan seluruh lapisan masyarakat," kata Darmin saat menghadiri Diskusi Publik Kebijakan Pemerintah bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dan Menkominfo, Rudiantara di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya. Kamis, (5/1/2017).

Tertinggal jauh dari negara lain. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mendorong transaksi digital.

Sementara, sektor lain belum tersentuh transaksi secara digital. Padahal negara lain sudah melakukan transaksi secara digital dalam semua sektor perekonomian mereka.

“Untuk menangkap manfaat yang lebih luas, kita juga harus mampu merangkul sektor ekonomi lokal seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan sektor lokal lainnya. Kita juga harus aktif dalam perdagangan berbasis elektronik,” terangnya. 

Keterpurukan ekonomi, lanjutnya, disebabkan salah satunya karena sektor retail saat ini marak diperjualbelikan secara online dengan komoditas utama kebutuhan rumah tangga.

Tercatat, tahun 2016 dalam indeks secara global perekonomian Indonesia menempati peringkat ke-103 dari 137 negara. Namun, 2017 meningkat menjadi peringkat ke-90 dari 132 negara. 

Dia berharap,  dukungan dari berbagai sektor akan menjadikan para pelaku usaha lokal di perdesaan dapat beralih menjadi UMKM berbasis digital. 

"Masyarakat harus dapat meningkatkan dan memperluas usahanya sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraannya,"ujarnya. 

Untuk meningkatkan indeks teraebut  salah satunya dengan memanfaatkan networking. Di sisi lain Indonesia dinilai masih harus meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi, kemampuan ekspor. "Salah satu permasalahan yang umum adalah pendanaan dan kapasitas SDM," tegasnya. 

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Gubernur Jatim, Sukarwo, Bupati Malang, Rendra Kresna, Wali Kota Malang, H. M. Anton, Sekda Kota Malang, Achmad Idrus, Kepala Bappeda Kota Malang, Wasto, Rektor Universitas Brawijaya, M. Bisri, dan jajaran SKPD Pemerintah Kota Malang dan civitas akademi Universitas Brawijaya. 

Selain itu, pengembangan sektor usaha digital tidak hanya berada pada pendanaan dan kapasitas SDM. Tapi juga ekosistem yang menyeluruh seperti pasar yang mudah diakses, infrastruktur teknologi informasi, perizinan dan sistem pendukung lainnya.