Shinzo Abe akan diterima langsung Presiden Jokowi di Istana Bogor | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dijadwalkan menggelar kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada pertengahan bulan ini. Kunjungannya akan diterima langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat.
"Mengenai beberapa kerja sama dengan Jepang, nanti tanggal 15 (Januari) Perdana Menteri Abe akan ke Indonesia, diterima di Istana Bogor," kata Luhut, Rabu (4/1/2017).
Rencana kedatangan PM Abe diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan usai menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Bogor.
Terkait proyek kereta Jakarta-Surabaya, Luhut memaparkan, nantinya akan ada pendandatanganan mengenai pelaksanaan joint study perihal proyek tersebut.
Luhut mengungkapkan PM Abe akan menandatangani beberapa perjanjian proyek besar di Indonesia. Proyek tersebut antara lain terkait pembangunan Blok Masela, Kereta Jakarta-Surabaya, dan Pelabuhan Patimban.
Untuk proyek ini, Luhut mengaku pemerintah tengah melakukan finalisasi pengenai mekanisme pendanaan. Pastinya, pembangunan proyek ini memakai skema secara Public Private Partnership (PPP).
"Pembangunan Pelabuhan Patiban, itu nilainya hampir US$ 3 miliar juga sudah rampung, tinggal eksekusi. Pembebasan tanah kita sudah mulai bulan ini. Kita harap nanti kunjungan PM Shinzo Abe tanggal 15 di istana Bogor akan dibikin announce," ujar Luhut.
Sementara untuk Blok Masela, akan ada kepastian hitam di atas putih mengenai besaran belanja modal (capex) yang diperlukan dan mekanisme pengembangan dalam jangka panjang.
Shinzo Abe Datang, Menteri Luhut Incar Kemajuan Megaproyek | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya
Pemerintah berharap ada kesepakatan yang bisa diteken di atas kertas saat kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Panjaitan mengatakan Abe dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 15 Januari 2017.
Luhut berharap, pertemuan antara pemerintah Indonesia dengan Jepang bisa menghasilkan pre-eliminary di bidang kerja sama kereta cepat Jakarta-Surabaya. "Kami harap ada tanda tangan joint study Kementerian Perhubungan dengan JICA," kata Menteri Luhut.
"Yang saya bicarakan (di konferensi pers sidang kabinet) berharap bisa dibicarakan," ucap Luhut di Istana Bogor, Rabu, 4 Januari 2017.
Di sektor energi, khusus Blok Masela, pemerintah memperkirakan pengeluaran modal (capital expenditure) mencapai US$ 16 miliar. Turunannya, yaitu di bidang petrokimia hingga industri pupuk diprediksi memakan biaya US$ 9 miliar. "Commercial operation paling lambat 2022," kata dia.
Selain itu, pemerintah hendak menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Patimban, Jawa Batat yang memerlukan investasi lebih dari Rp 40 triliun. Usai menggelar sidang kabinet paripurna, Menteri Luhut menjelaskan ada sejumlah hal yang menjadi fokus pemerintah Jokowi di 2017.
Sementara untuk revisi peraturan pemerintah dan peraturan menteri tentang larangan ekspor mineral, pemerintah memilih untuk berhati-hati. Luhut tidak mau revisi bertentangan dengan undang-undang. Ia mengatakan untuk ekspor nikel dan bauksit belum terpikirkan untuk dibuka lagi.
Dalam hal pembangunan kilang minyak, lanjut Luhut, Presiden Jokowi memerintahkan kepada PT Pertamina (persero) harus segera berjalan. Ia ingin proses pengerjaan tuntas di 2019-2020. "Kami ingin jalan. Kalau tidak bisa jalani ya mundur saja," ucapnya.
Dalam sambutannya Jokowi ingin terjadi pemerataan. Ia menginginkan angka gini ratio bisa ditekan lebih rendah lagi. "Kami harus kerja keras menurunkan angka kesenjangan," kata dia.
Mengawali tahun 2017 Presiden Joko Widodo menggelar sidang kabinet paripurna di Istana Bogor. Dalam sidang yang dihadiri seluruh jajaran menteri di Kabinet Kerja, presiden memaparkan fokus utama yang akan dikerjakan di 2017.
Presiden Jokowi Akan Temui PM Shinzo Abe Bahas Pembiayaan Proyek Infrastruktur | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, selain menyaksikan penandatanganan kerja sama joint study pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Surabaya, Presiden Jokowi dan PM Abe juga akan membahas sejumlah hal terkait pendanaan pemerintah Jepang untuk proyek pembangunan pelabuhan dan kontrak migas di Blok Masela.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada 15 Januari mendatang akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Luhut mengatakan sejumlah proyek infrastruktur bernilai besar akan dibiayai Pemerintah Jepang di Indonesia berdasarkan skema Public Private Partnership (PPP).
“Kita berharap bisa diumumkan. Kita berharap akan ada preliminary tanda tangan antara Kementerian Perhubungan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). Nanti akan diumumkan pada saat kunjungan PM Abe,” kata Luhut di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1).
Proyek-proyek itu terdiri atas pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta -Surabaya senilai US$ 7,8 miliar, pembangunan pelabuhan Patimban-Subang US$ 3 miliar, dan perubahan masa kontrak Blok Masela dari 10 tahun menjadi 7 tahun.
“Pemerintah Jepang telah menyanggupi melakukan joint study. Kami berunding dari segi teknis dengan pihak Jepang. Perdebatannya sangat intensif dan terbuka,” jelas Luhut.
Dia mengatakan, kesepakatan itu dicapai setelah melalui pertemuan yang alot dengan pimpinan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Jepang, belum lama ini,