Terbaru

Mentan Tekan Harga Cabai Jadi Rp40 Ribu per Kilogram

Mentan pastikan ketersediaan cabai dalam negeri aman | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang


Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menampik adanya kenaikan harga cabai merah dan rawit hingga tembus Rp200 ribu per kilogram di pasar tradisional Samarinda, Kalimantan Timur, beberapa hari belakangan usai tahun baru. Dia mengungkapkan harga cabai sudah ditekan menjadi Rp40 ribu per kg.

Menurutnya, harga cabai tersebut tidak melampaui Rp200 ribu per kg. Bahkan, ia mengatakan berdasarkan laporan yang ia terima, dan monitor harga di tingkat petani ada yang rendah antara Rp15-Rp20 ribu per kg. Sehingga, harga di pedagang masih di kisaran maksimal Rp50 ribu per kg.

"Di sentra-sentra produksi cabai (misalnya), kalau di petani Rp40 ribu, di pedagang Rp50 ribu. Bukan Rp200 ribu," katanya.

"Ada kita lihat media tadi pagi harga cabai di Samarinda itu Rp200 ribu per kg. Tolong ini diluruskan. Ini saya luruskan. Ada Kadis (kepala dinas)-nya tadi dan kita telepon langsung harganya itu Rp40 ribu per kg. Itu sudah saya cek langsung," ujar Amran dalam rapat kerja nasional pembangunan pertanian di Hotel Bidakara Jakarta pada Kamis, 5 Januari 2016.

Di sisi lain, ia tetap mendapatkan arahan Presiden, Joko Widodo, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, untuk memperbaiki distribusi pasokan ke daerah-daerah dengan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan.

"Memutus rantai pasok, meningkatkn produksi, meningkatkan stok," ungkapnya. Sehingga, tidak perlu lagi bergantung pada impor, sekaligus dapat menekan lebih baik lagi kontribusi bahan pokok pangan terhadap inflasi nasional.

Menurutnya, ketersediaan komoditas cabai untuk dalam negeri aman, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, ia menolak menjawab jumlah ketersediaan cabai.

Ia hanya mengatakan bahwasannya ketersediaan cabai di Kalimantan, Sulawesi, Aceh, aman. Harga relatif rendah karena termasuk sentra produksi cabai.

Mentan Amran Tidak Percaya Harga Cabai Melambung | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang


Amran mengatakan dirinya telah mengecek langsung kepada Kepala Dinas Pertanian di daerah, bahwa harga cabai berkisar di level Rp40.000 per kg.

Menurutnya, persoalan yang terjadi di lapangan saat hanya karena musim hujan yang mengakibatkan cabai sulit dipanen. Namun, Amran memastikan bahwa stok cabai di lapangan mencukupi dan harga di sejumlah daerah relatif stabil.

"Persoalannya cabai sulit dipanen karena musim hujan, ini la nina. Tapi cabai di lapangan ada. Dan harga di daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, itu relatif rendah di sentra produksi cabai,” imbuh dia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan tidak percaya dengan kabar kenaikan harga cabai di sejumlah daerah, yang mana harga cabai di Samarinda, Kalimantan Timur, menembus Rp200.000 per kilogram (kg). 

“Ini kami sudah kroscek (harga cabai). Kami lihat berita tadi pagi bahwa harga cabai di Samarinda Rp200 ribu per kilogram. Tolong, ini kami luruskan. Ada kadisnya di sini, harganya Rp40 ribu,” katanya di Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (5/1/2017).

“Produksi (cabai) terganggu karena musim hujan berkepanjangan. Ini hanya (persoalan) mengelola dan sesuai arahan Bapak Presiden dan Pak Menko (Menteri Koordinator Perekonomian), kami akan memperbaiki distribusinya,” tandas dia. 

Mengatasi masalah panen cabai, Amran mengatakan dirinya bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan segera mencari solusi mengenai kesulitan petani dalam memanen cabai. 

Ditanya Harga Cabai, Mentan Minta Ditanya Soal Impor Bawang dan Beras | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang


Lonjakan harga cabai semakin melejit. Di Kota Samarinda harga cabai sudah mencapai Rp200.000 per kilogram (kg). Sementara itu, Kementerian Pertanian menyatakan harga Rp50 ribu per kg.

"Ini kalau dari segi produksi itu musim hujan yang berkepanjangan. Tolong dong tanyakan kenapa enggak impor lagi bawang, beras. Biar berimbang," jawabnya saat ditanyai upaya antisipasi lonjakan harga, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (5/1/2016).

Kendati demikian, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku, lonjakan harga ini memang perlu dibenahi bersama dengan Kementerian Perdagangan. Namun saat ditanyai bagaimana upayanya, orang nomor satu di Kementerian Pertanian ini mengelak.

Amran mengaku, dirinya sudah mengonfirmasi dan mengklarifikasi kebenaran harga cabai tersebut pada Kepada Dinas (Kadis) Pertanian Samarinda. Hasilnya, harga cabai di pasar tradisional di Kota Samarinda tidak mencapai Rp200 ribu. 

"Kadisnya tadi dan kita telpon langsung harganya itu Rp40 rbu per kg. Itu sudah saya cek langsung. Bahkan, kami mapping harga cabai. Persolannya ada cabai tetapi sulit panen. Karena musim hujan La Nina, Kalau di petani Rp40 ribu kan di pedagang Rp50 ribu bukan Rp200 ribu," tuturnya.

Sementara itu untuk harga cabai di Samarinda Rp200.000 per kg, Amran menegaskan bahwa harga tersebut tidak benar adanya. Dirinya pun meminta media untuk meluruskan pemberitaan harga cabai yang melambung tinggi itu. 

"Ada kita lihat media tadi pagi harga cabai di Samarinda itu Rp200 ribu per kg. Tolong ini diluruskan. Ini saya luruskan," tegasnya.