Terbaru

Garap Cipali, Saratoga: Astra Keluarkan Transaksi Rp900,11 Miliar

Cipali salah satu ruas terpanjang dalam jaringan Tol Trans Jawa.  | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengaku perseroan melakukan transaksi dengan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) yaitu, PT Astratel Nusantara. Transaksi yang dijalankan berupa pengambilan 40 persen saham PT Bhaskara Utama Sedaya (BUS) dari PT Interra Indo Resources (Interra).

Sebagaimana diketahui, Astra International kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam menggarap infrastruktur jalan tol. Hal itu diperlihatkan oleh emiten kode ASII dengan penguatan portofolio investasi jalan tol melalui entitas usaha Astratel Nusantara (Astratel). 

Mengutip keterbukaan informasi BEI, Rabu, 18 Januari, Kepala Divisi Hukum dan Sekretariat Perusaan SRTG Sandi Rahaju menyebutkan, bersamaan dengan pengalihan saham bersamaan, perseroan juga mengalihkan piutang konversi perseroan terhadap Bhaskara Utama Sedaya.

"Total nilai transaksi sebesar Rp900,110 miliar," ungkap Sandi.

BUS merupakan pemegang 45 persen saham PT Lintas Marga Sedaya (LMS). LMS merupakan pemegang konsesi ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Dengan demikian, Astratel mempunyai kepemilikan saham efektif pada LMS sebesar 18 persen.

Astratel sebagai perusahaan yang berada di sektor infrastruktur menandatangani ‎perjanjian terkait pengalihan 40 persen saham Baskhara Utama Sedaya (BUS) dari PT Interra Indo Resources (Interra) kepada Astratel. 

Menurut Presiden Direktur Astratel Irawan Santoso, transaksi itu babak lanjutan komitmen Astratel dalam mendukung pengembangan dan pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya jalan tol.

"Selain itu, investasi dalam bidang infrastruktur tidak sekadar melengkapi dan menyeimbangkan bisnis Astra, tetapi juga untuk mewujudkan cita cita Astra yaitu Sejahtera Bersama Bangsa serta visi jangka panjang Astra 2020 Pride of the Nation," ungkap Irawan.

Sebagai satu kesatuan transaksi, Astratel juga mengambilalih piutang terhadap BUS, kalau dipenuhinya kondisi-kondisi tertentu, dapat dikonversi menjadi tambahan saham. Dengan begitu, kepemilikan saham efektif Astratel pada LMS akan menjadi 22,3 persen.

Keberadaan jalan tol itu diharapkan akan dapat mengembangkan potensi ekonomi daerah, sehingga menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi kesejahteraan masyarakat serta memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.

Ruas tol Cipali memiliki panjang 116 km dan telah beroperasi penuh sejak Juni 2015 dengan periode konsesi hingga 21 Juli 2041. Ruas itu merupakan salah satu ruas terpanjang dalam jaringan Tol Trans Jawa. 

Ruas jalan tol tersebut menghubungkan daerah Jabodetabek dan Karawang dengan daerah lain di Pulau Jawa dan menjadi jalur utama logistik nasional.

Dengan menuntaskan akuisisi transaksi tersebut, Astratel memiliki enam ruas jalan tol melalui kepemilikan saham secara langsung ataupun tidak langsung di enam perusahaan. ‎Perusahaan-perusahaan antara lain PT Marga Mandalasakti (MM), Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tol Tangerang-Merak (72,45 km), kepemilikan Astratel 79,3 persen, PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), BUJT ruas tol Jombang-Mojokerto (40,5 km), kepemilikan Astratel 100 persen, PT Marga Trans Nusantara (MTN), BUJT ruas tol Kunciran-Serpong (11,2 km), kepemilikan Astratel 40 persen.

Secara keseluruhan, Astratel bersama mitra bisnis telah mempunyai 342,8 km konsesi jalan tol dan menjadi salah satu perusahaan swasta terbesar dari sisi jumlah panjang jalan tol dimiliki. Astratel akan terus melanjutkan dukungan terhadap program pemerintah di bidang infrastruktur.

Kemudian ada, PT Trans Marga Jateng (TMJ), BUJT ruas tol Semarang-Solo (72,6 km), kepemilikan Astratel 25 persen. PT Trans Bumi Serbaraja (TBS), BUJT ruas tol Serpong-Balaraja (30 km), kepemilikan Astratel 25 persen. PT Lintas Marga Sedaya (LMS), BUJT ruas tol Cikopo-Palimanan (116 km), kepemilikan efektif Astratel 18 persen.

Saratoga Lepas 40% Saham Baskhara Utama | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk telah mengalihkan aset kepemiilikan 40% saham dalam PT Baskhara Utama Sedaya (PT BUS) kepada PT Astratel Nusantara. Selain itu, Saratoga turut mengalihkan piutang konversi terhadap PT BUS dengan total nilai Rp900,110 miliar. Informasi tersebut disampaikn perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

“Tujuan transaksi divestasi ini untuk menyelesaikan siklus investasi perseroan," kata Kepala Divisi Hukum dan Sekretaris Perusahaan PT Saratoga Investama, Sandi Rahaju.

PT BUS merupakan perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh Sasratoga melalui anak perusahaannya, PT Interra Indo Resources. PT BUS juga pemegang 45% saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang merupakan perusahaan pemiilik konsesi ruas jalan tol Cikopo-Palimanan

Laba milik taipan Edwin Soeryadjaya mencatat laba bersih sekitar Rp4,71 triliun pada paruh pertama tahun ini. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan investasi sekitar 26% atau menjadi Rp17,1 triliun dari Rp13,6 triliun periode serupa tahun lalu.

Sebelumnya, Saratoga juga melakukan divestasi kepemilikan sahamnya di PT Pulau Seroja Jaya senilai Rp98 miliar yang menghasilkan internal rate of return (IRR) sebesar 48% selama delapan tahun.

Saratoga Jual 40 Persen Saham Tol Cipali ke Grup Astra | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan perseroan, Rabu (18/1/2017), Kepala Divisi Hukum dan Sekretariat Perusahaan Saratoga, Sandi Rahaju, mengatakan, bersamaan dengan pengalihan saham, perseroan juga mengalihkan piutang konversi perseroan terhadap Bhaskara Utama Sedaya.

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengumumkan telah menjual 40 persen saham PT Baskhara Utama Sedaya kepada PT Astratel Nusantara yang merupakan salah satu perusahaan yang tergabung di kelompok usaha Astra.

Adapun total nilai transaksi yang dilakukan sebesar Rp 900,110 miliar. PT Baskhara Utama Sedaya dalam hal ini adalah pemegang 45 persen saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang merupakan perusahaan pemilik konsesi ruas jalan Tol Cikopo-Palimanan.

Selain LMS, lima perusahaan lainnya adalah PT Marga Mandalasakti yang memegang konsesi ruas Tol Tangerang-Merak (72,45 km). Kepemilikan Astratel di sini sebesar 79,3 persen. Ada juga PT Marga Harjaya Infrastruktur, yang 100 persen sahamnya dikuasai Astratel, dan sejumlah perusahaan lainnya.

Dengan adanya transaksi ini, maka Astratel bersama mitra bisnisnya memiliki 342,8 kilometer (km) konsesi jalan tol. Selain itu, transaksi ini menggenapkan kepemilikan saham perseroan secara langsung ataupun tidak langsung di enam perusahaan.