Perjalanan menuju Rangkasbitung maupun Angke nantiya akan menjadi empat rangkaian | PT Rifan Financindo Berjangka
PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) segera mengoperasikan KRL lintas Angke hingga Rangkasbitung dalam waktu dekat.
"Dengan selesainya pekerjaan elektrifikasi sampai dengan Stasiun Rangkasbitung, dalam waktu dekat mungkin akhir bulan ini atau awal bulan depan, kami akan mulai mengoperasikan KRL sampai dengan Rangkasbitung," kata Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila dalam sebuah konferensi pers, Rabu (11/1/2017).
Operasional KRL pada relasi ini dilakukan sejalan dengan proses perampungan sarana dan prasarana kelistrikan serta dibukanya kembali Stasiun Angke.
Menjelang beroperasinya KRL hingga Rangkasbitung, berbagai sarana pendukung dipastikan Fadhila sudah siap, di antaranya gerbang elektronik, tangga akses naik, dan turun penumpang, serta loket pembelian tiket.
"Awal tahun ini, semua fasilitas pendukung sudah rampung," kata Fadhila.
Fadhila menyampaikan, perpanjangan perjalanan KRL ini sesuai dengan target PT KCJ yang ingin melayani 1,2 juta penumpang pada 2019 mendatang.
Pada tahap awal perjalanan KRL relasi Angke-Rangkasbitung, PT KCJ mengoperasikan empat perjalanan, yaitu Rangkasbitung-Angke dengan keberangkatan pukul 04.50 WIB, Angke-Rangkasbitung pukul 08.10 WIB, Rangkasbitung- Angke pukul 08.25 WIB, serta Angke-Rangkasbitung pukul 15.10 WIB.
Setelah KRL commuter line nanti beroperasi di relasi tersebut, kereta lokal yang melayani perjalanan Angke-Rangkasbitung dan sebaliknya akan berkurang menjadi empat rangkaian.
"Secara bertahap, seluruh operasional kereta lokal nanti akan digantikan dengan KRL saat grafik perjalanan kereta api atau Gapeka 2017 berlaku April 2017 mendatang," ujar Fadhila.
Hingga saat ini, perjalanan menuju Rangkasbitung maupun Angke masih dilayani dengan lima kereta lokal setiap harinya.
Diperkirakan, jumlah penumpang akan terus bertambah ketika KRL sudah beroperasi.
Sebagai gambaran, volume penumpang per hari untuk lintas Angke-Rangkasbitung pada hari kerja sebanyak 5.000 penumpang dan 9.000 penumpang pada hari libur.
Jumlah Penumpang Commuter Line Ditargetkan Bertambah 12 Juta Orang | PT Rifan Financindo Berjangka
Direktur Utama PT KCJ M N Fadhila menjelaskan, sejumlah inovasi yang akan dilakukan di antaranya isi ulang Kartu Multi Trip dan Tiket Harian Berjaminan (THB) melalui minimarket, serta top-up KMT melalui transfer bank jaringan ATM bersama dan SMS/internet banking yang direncanakan Febuari 2017 mendatang.
PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menargetkan penambahan sebanyak 12 juta penumpang KRL Commuter Line hingga akhir 2017. PT KCJ menyiapkan sejumlah inovasi agar target tersebut dapat terealisasi.
"Tahun ini kami menargetkan 292.340.798 penumpang, bertambah sebanyak 12 juta penumpang dibanding realisasi volume penumpang 2016 lalu yang mencapai 280 juta penumpang," kata Fadhila di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).
Tak hanya itu, perpanjangan wilayah operasi KRL akan dilakukan akhir Januari yang akan datang. KRL akan beroperasi sampai dengan Stasiun Rangkas Bitung.
"Pengoperasian KRL ke Rangkas Bitung akan perlahan-lahan menggantikan kereta api lokal (nonlistrik) yang selama ini beroperasi," kata Fadhila.
Fadhila menuturkan, PT KCJ juga akan menambah vending machine yang ada di beberapa stasiun akan ditambah pada tahun ini. Saat ini baru ada ada 50 vending machine tiket yang sudah ditempatkan 13 stasiun.
"Kami menargetkan untuk bertahap hingga akhir tahun 2017, ada 400 vending machine yang akan dipasang di stasiun yang memiliki ruang yang cukup siap," kata Fadhila.
Jalan Akses Stasiun Tangerang Ditutup, Pengguna Commuter Line Kecewa | PT Rifan Financindo Berjangka
Jalan akses masuk Stasiun Tangerang dari arah barat (Masjid Agung Tangerang) telah ditutup oleh pihak Pemerintah Kota Tangerang dan aparat kewilayahan setempat mulai Selasa (19/7).
Menurut VP Komunikasi Perusahaan PT KCJ, Eva Chairunisa, saat ini para penumpang antara lain mengeluhkan akses keluar masuk yang harus memutar jauh dan melalui Pasar Anyar. Akses keluar masuk yang semakin jauh juga dikeluhkan karena sangat menyulitkan bagi pengguna prioritas yang berkebutuhan khusus seperti ibu hamil, lansia, dan pengguna dengan berkebutuhan khusus.
Penutupan ini langsung menuai keluhan dari para pengguna Commuter Line di Stasiun Tangerang yang ditujukan kepada PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sebagai operator KRL Commuter Line.
Dampak penutupan akses masuk stasiun terhadap pelayanan penumpang ini juga telah disampaikan PT KCJ bersama PT KAI Daop 1 dan PT Reska Multi Usaha dalam dua kali rapat koordinasi dengan Dishub dan Kepolisian setempat. Adapun penutupan yang dilakukan pemda bertujuan untuk mengurai kemacetan di jalan raya depan stasiun lantaran banyaknya angkot yang berhenti menunggu calon penumpang pada lokasi tersebut.
Eva menambahkan, di lokasi stasiun secara otomatis pengguna jasa akan mencari gate terdekat menuju akses keluar. Dengan ditutupnya jalan keluar arah hall utama sehingga dipresiksi akan terjadi kepadatan pada gate yang akan menuju pintu timur yang mengarah ke pasar anyar.
Menurut Kahumas Daop 1 dan Kahumas dari PT Reska sebagai pengelola parkiran Penutupan jalan masuk ke arah pintu utama Tangerang juga berdampak pada tertutupnya jalur kendaraan yang akan masuk melalui area utama menuju lokasi parkir stasiun. Kondisi tersebut secara langsung akan menganggu pelayanan secara keseluruhan di Stasiun Tangerang.
Pada prinsipnya PT KCJ dan PT KAI Daop 1 sangat mendukung upaya penertiban angkutan umum disekitar lokasi stasiun yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah dan aparat setempat, namun tidak dengan cara menutup akses masuk utama ke arah stasiun karena hal tersebut akan berdampak dengan terganggunya flow penumpang serta dan akan menyebabkan kepadatan di stasiun. Kemudahan masyarakat untuk menjangkau akses stasiun juga akan berdampak langsung dari penutupan tersebut.