Presiden Joko Widodo ingin pertumbuhan sektor pariwisata dipercepat | PT Rifan Financindo Berjangka
Rakornas yang mengangkat tema “Indonesia Incorporated, Meraih Target 15 Juta Kunjungan Wisman dan 265 Juta Perjalanan Wisnus Tahun 2017” mengagendakan sejumlah pembahasan implementasi program prioritas Kemenpar antara lain; digital tourism, homestay, dan konektivitas udara.
Kemenpar menggelar Rakornas Kepariwisataan sebagai upaya meningkatkan sinergitas semua unsur pariwisata dalam pentahelix untuk mencapai target kunjungan menjadi 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2017 mendatang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan (stakeholder), kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai kekuatan pentahelix. Rakornas berlangsung di Jakarta, 6-7 Desember 2016, di Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat.
Mengutip amanat Presiden Joko Widodo agar pertumbuhan sektor pariwisata dipercepat dan diakselerasikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, Menpar mengatakan, pemerintah dalam program pembangunan lima tahun ke depan fokus pada sektor; infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata. Penetapan kelima sektor ini dengan pertimbangan signifikansi perannya dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang terhadap pembangunan nasional.
“Kerja sama semua unsur pariwisata ini sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan kita untuk mewujudkan target 2017 hingga 2019 mendatang,” kata Menpar.
"Dari lima sektor tersebut pariwisata ditetapkan sebagai leading sector karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang pertumbuhannya positif,” ujarnya.
Prospek cerah pariwisata dunia tersebut menjadi acuan dalam menetapkan target pariwisata nasional ke depan. Presiden telah menetapkan target pariwisata dalam lima tahun ke depan atau 2019 harus naik dua kali lipat, yakni, memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8 persen, devisa yang dihasilkan Rp240 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, jumlah kunjungan wisman 20 juta dan pergerakan wisnus 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.
Menurut data Badan Pariwisata Dunia (UNWTO) dan WTTC 2015, sektor pariwisata memberikan kontribusi sebesar 9,8 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global, kontribusi terhadap total ekspor dunia sebesar US$7,58 triliun dan foreign exchange earning sektor pariwisata tumbuh 25,1 persen, dan pariwisata membuka lapangan kerja yang luas, 1 dari 11 lapangan kerja ada di sektor pariwisata.
Dibandingkan dengan sektor lain, pembangunan pariwisata merupakan yang paling mudah menciptakan lapangan kerja (pro-job), pengentasan kemiskinan (pro-poor), mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-growth), dan melestarikan lingkungan hidup (pro-environment). Dalam konteks ini, pariwisata memiliki prinsip “Semakin dilestarikan, Semakin Mensejahterakan”.
Wisata Bahari Kian Diminati Wisatawan Korea dan Jepang | PT Rifan Financindo Berjangka
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pariwisata bahari Indonesia yang terus dibenahi semakin diminati wisatawan mancanegara. Salah satu lokasi wisata bahari yang menjadi unggulan saat ini adalah Manado di Sulawesi Utara.
"Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata melakukan antisipasi di antaranya dengan meningkatkan jumlah penerbangan dari dan ke Manado," ujar Arief Yahya di sela-sela acara Pelatihan Win Way Champions Win Way untuk jajaran Eselon IV Kementerian Pariwisata di Jakarta Pusat, Senin 5 Desember 2016.
Dikatakannya, pariwisata bahari di Manado banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dari Tiongkok, Korea, dan Jepang. Hal itu bisa dilihat dari jumlah wisatawan yang datang ke Manado yang mencapai 32 ribu orang dalam sebulan.
”Atraksi pariwisata di Manado kami acungi jempol. Makanya, kami buat Beyond Manado untuk menjadi hub. Lalu, untuk akses udara juga tidak perlu khawatir,” kata Arief seraya menambahkan, daerah lain pun punya peluang terbuka untuk membenahi pariwisata baharinya seperti di Manado.
Lalu, amenitas dan akses akan digabung. Apalagi, dari sisi hotel, dinilai masih kurang memiliki akses ke laut. Rencananya, akan ada penggabungan akses dan amenitas. Setidaknya, pada 2017, minimal tiga cruise akan beroperasi di sekitar Manado sehingga bisa mencapai akses menuju Morotai.
Arief juga berencana meningkatkan fasilitas pariwisata lain seperti memperbaiki akses transportasi laut dari dan ke Manado. Selain itu, dia juga mendorong pemerintah daerah untuk membangun pelabuhan kapal pesiar.
Tahun 2017, Indonesia Bidik 15 Juta Wisman & 265 Juta Wisnus | PT Rifan Financindo Berjangka
Setiap tahun berganti, tentu ada pencapaian yang ingin diraih di tahun berikutnya. Begitu juga dengan Kementerian Pariwisata, yang sudah ditetapkan oleh Presiden Jokowi sebagai sektor yang menjadi core business-nya Indonesia.
ahun 2017 sudah di depan mata. Kemenpar pun menetapkan target baru, yaitu sebesar 15 juta wisatawan asing, dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara.
"Target 2017, 15 juta wisman dan 265 Juta pergerakan wisnus. Itu yang akan kita capai tahun depan," kata Arief Yahya dalam pembukaan Rakornas IV Pariwisata di Grand Ballroom Hotel Sultan, Gelora Senayan, Jakarta, Selasa (6/12/2016).
Menghadapi tahun 2017, Menteri Pariwisata Arief Yahya sudah menetapkan satu target baru yaitu meraih 15 juta wisman, dan 265 juta pergerakan wisnus. Target ini naik dari tahun sebelumnya, yaitu 12 juta wisman dan 250 juta pergerakan wisnus di 2016.
Target Kemenpar 2017, pariwisata bisa menyumbang 13% PDB nasional, dari semula hanya 11%. Sementara untuk devisa ditargetkan naik jadi Rp 200 triliun, dari semula hanya Rp 172 triliun di 2016. Untuk jumlah tenaga kerja, ditargetkan pariwisata bisa menyumbang 12 juta lapangan kerja, dari sebelumnya 11,8 Juta di 2016. Untuk target mikronya, Kemenpar menetapkan di 2017 Indeks Daya Saing Pariwisata ada di peringkat 40 dunia.
Selain menetapkan target wisman dan wisnus, Kemenpar juga menetapkan target secara makro dan mikro. Target makro indikatornya meliputi kontribusi terhadap PDB Nasional, devisa dan jumlah tenaga kerja.