Terbaru

Link Net dan Anak Usaha BEI Luncurkan First Media IDX Channel HD

IDX Channel yang ditayangkan pada channel 398 saluran First Media | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka


Presiden Direktur PT. Link Net, Tbk. Irwan Djaja, mengatakan kerjasama peluncuran IDX Channel HD di saluran tayang First Media merupakan wujud nyata komitmen Perusahaan untuk senantiasa memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pelanggan, termasuk mendapatkan akses konten yang berkualitas. Melalui IDX Channel HD, pelanggan dari kalangan bisnis, dapat memperoleh informasi yang komprehensif dan terkini mengenai aktivitas-aktivitas di seputar BEI dan juga beragam informasi bisnis lainnya.

PT. Link Net, Tbk penyedia layanan internet dan multimedia terpadu, yang dikenal dengan First Media, bekerja sama dengan anak perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Tivi Bursa Indonesia (IDX Channel) meluncurkan IDX Channel dengan kualitas High Definition (HD). Bertempat di Auditorium Gedung BEI, IDX Channel yang ditayangkan pada channel 398 saluran First Media, merupakan channel pertama dan satu-satunya di Indonesia berkualitas HD yang menyajikan informasi terlengkap dan terkini seputar bursa saham di Indonesia.

Setelah memperkenalkan layanan First Media Business untuk dunia usaha, lanjut Irwan, pihaknya akan terus fokus mendukung perkembangan bisnis enterprise, salah satunya melalui sinergi dengan partner seperti BEI. “Dari success story ini, ke depannya kami akan menggandeng partner lainnya untuk bekerja sama lebih efektif dalam melayani segmen korporasi dan dunia usaha ini,” tambah Irwan.

Kerja sama ini juga melengkapi peranan PT. Link Net, Tbk. di Pasar Modal Indonesia, yang selama 16 tahun telah dipercaya oleh BEI untuk menyediakan layanan koneksi data berkecepatan tinggi dan memelihara Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM). Hal ini dikemukakan Irwan Djaja dalam acara Seremonial Peresmian Kerja Sama PT Link Net, Tbk. dengan IDX Channel bersamaan dengan pembukaan perdagangan BEI, Senin (5/12).

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan dengan pengalaman bermitra dengan First Media membuat BEI yakin dan optimis untuk meluncurkan IDX Channel HD di saluran First Media. Ketersediaan jaringan yang lebih baik dari First Media membuat investor dapat semakin mudah mengakses informasi dan perkembangan yang terjadi di BEI.

Sebagai satu-satunya TV Bursa di Indonesia, IDX Channel HD akan mulai siaran perdana pada tanggal 5 Desember 2016 dengan program-program unggulan seperti Movers & Shakers, News Screen, Market Headlines dan program menarik lainnya. IDX Channel saat ini telah memiliki 3,4 juta subscribers. Lembaga riset internasional AC Nielsen merilis laporan bahwa IDX Channel menempati posisi pertama pada kategori ekonomi dan ditonton oleh para para pemangku kepentingan ekonomi di Indonesia.

“Kami berharap IDX Channel HD dapat menjadi pedoman bagi investor dan stakeholders di Indonesia,” tambah Direktur Operasional IDX Channel, Oscar Herliansyah.

IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas di Level 5.325 | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka


Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan oleh Analis Reliance Securities Lanjar Nafi akan bergerak menguat tertahan dengan range pergerakan 5.244-5.325. Menurutnya IHSG secara teknikal telah break out MA25 dengan optimisme penguatan lanjutan hingga MA50 di level 5.325. 

Sementara, IHSG kemarin berhasil bertahan pada zona hijau dengan ditutup menguat 22,35 poin sebesar 0,43% di level 5.268,31 dengan volume yang relatif moderate. Sektor saham dalam negeri pada perdagangan hari ini secara keseluruhan berada pada tren positif, dipimpin sektor pertambangan yang menanjak 2,29%.

Namun lanjut dia indikator Stochastic telah mencapai area overbought. "Dengan pergerakan bullish momentum dari RSI dinilai akan menahan penguatan lanjutan IHSG," ujarnya di Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia awal pekan tercatat sebesar Rp5,31 triliun dengan 9,01 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp771,7 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,94 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,17 triliun.

Saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini di antaranya PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Harum Energy Tbk. (HRUM). Lalu ada juga PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) serta PT Malindo Feedmill Tbk. 

"Sektor pertambangan berhasil menahan penguatan IHSG dengan memimpin penguatan di level 2,29% pada perdagangan hari ini. Investor asing masih terus terlihat net sell sebesar Rp782,95 miliar," paparnya .

Reliance Securities: IHSG Terus Menguat, Amati Saham-saham Ini | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka


Pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil bertahan pada zona hijau dengan ditutup menguat 22,35 poin sebesar 0,43 persen di level 5.268,31 dengan volume yang relatif moderat.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Selasa (6/12/2016) diperkirakan menguat tertahan di rentang pergerakan 5.244-5.325.

Sektor pertambangan berhasil menahan penguatan IHSG dengan memimpin penguatan di level 2,29 persen.

"Saham-saham yang dapat dicermati diantaranya BDMN, CPIN, HRUM, JPFA, TLKM, MAIN," kata analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi melalui keterangan tertulis, Selasa.

Investor asing masih terus mencatatkan net sell sebesar Rp 782,95 miliar. Berbanding terbalik, bursa Asia terkoreksi di awal pekan di tengah kekhawatiran reformasi konstitusi Eropa. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap aset beresiko.

"Harga minyak yang turun satu persen setelah produsen minyak Amerika Serikat meningkatkan jumlah pengeboran minyak juga menjadi pesimisme investor di awal pekan ini," imbuh Lanjar.

Perhitungan utang pemerintah yang tercermin dari Treasuries dari Jumat, ketika rilis data pekerjaan Amerika Serikat, turut membebani bursa saham.

Selanjutnya investor akan memperhatikan hasil banding Brexit, tingkat suku bunga Australia, pertumbuhan PDB di Eropa dan penjualan ritel di Amerika Serikat.

Sementara itu, bursa Eropa justru mengawali pekan dengan penguatan di saat mata uang eropa melemah 0,3 persen seiring indeks kinerja sektor jasa di Eropa yang kembali jatuh.