Terbaru

Melantai di Bursa, Prodia Siap Kembangkan Jaringan

Prodia menjadi emiten ke-15 ditahun ini | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

Direktur Utama PRDA Dewi Muliaty menuturkan, IPO ini merupakan langkah strategis Prodia dalam rangka memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas layanannya. Prodia menargetkan dalam tiga-empat tahun mendatang menambah 33 laboratorium klinik.

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) atau laboratorium Prodia hari ini, Rabu (7/12/2016) melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi emiten ke-15 tahun ini atau ke-538 dari total emiten.

"Dengan semakin luasnya jejaring Prodia, masyarakat Indonesia diharapkan bisa mendapatkan solusi terbaik akan kebutuhan diagnostik kesehatan," kata Dewi dalam konferensi pers usai pencatatan saham perdana, di Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Adapun jumlah saham yang dilepas sebesar 187,5 juta saham atau setara 20 persen dari total saham perusahaan. Dewi menargetkan peroleh dana dari IPO ini mencapai Rp 1,22 triliun.

Dewi mengatakan, harga saham yang ditawarkan kepada investor sebesar Rp 6.500 per lembar saham. Harga yang ditawarkan ini telah melalui proses penawaran umum pada 30 November-2 Desember 2016.

Sementara itu sisanya, akan digunakan untuk modal kerja, operasional, dan kegiatan korporasi lainnya.

Lebih jauh Dewi menjelaskan, nantinya sebanyak 67 persen dari peroleh dana diperuntukan pengembangan jaringan laboratorium klinik. Sebanyak 19 persennya akan digunakan untuk membeli alat-alat dan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas layanan.

"Kami ucapkan terimakasih atas dukungan dan kepercayaan semua pihak, sehingga Prodia bisa menjadi laboratorium klinik pertama di Indonesia yang tercatat di bursa dan sahamnya dimiliki publik," kata Dewi.

Dalam kesempatan sama, Moleonoto, Direktur Utama PT Indo Premier Securities selaku penjamin pelaksana emisi efek mengatakan, harga saham Rp 6.500 dinilai wajar dengan melihat berbagai pertimbangan seperti besarnya permintaan dan porsi investor.

Pada pembukaan perdagangan tadi pagi, saham PRDA dibuka turun Rp 6.300. Namun, harga saham PRDA kembali naik menyentuh level tertinggi Rp 6.700 per lembar saham, dengan total volume perdagangan sebanyak 485 lot.

Moleonoto optimistis, IPO Prodia akan diterima pasar sebab potensi pertumbuhan industri kesehatan masih sangat besar, didukung program jaminan kesehatan nasional. Selain itu, Prodia juga dinilai pasar sebagai market leader di sektornya.

"Komposisi investor yakni 73 persen asing dan 27 persen domestik. Dari tipenya, 95 persen adalah investor institusi baik asing maupun domestik, yang bersifat long-term, seperti dari reksadana dan asuransi," kata Moleonoto.

IPO, Prodia Lego 5 Persen Saham ke Investor Asing | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa


Direktur Utama PT Indopremier Securities Moleonoto selaku penjamin pelaksana emisi IPO menjelaskan, penjualan saham sebesar 5 persen telah dilakukan sejak pagi tadi melalui skema private placement.

Harga saham yang dijual pun tetap sama seperti yang ditawarkan di dalam negeri yakni, Rp6.500. Sebelumnya, penjamin pelaksana emisi efek menetapkan harga dengan rentang Rp6.250-Rp8.000 dengan pertimbangan kualitas dari investor yang ada baik di dalam maupun luar negeri.

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) telah menjual 5 persen saham kepada investor asing setelah resmi melepas saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada hari ini, Rabu (7/12).

"Yang 5 persen itu shareholder, itu dijual secara private placement kepada investor luar negeri," ungkap Moleonoto.

Menurut Moleonoto, saham Prodia dibeli oleh 73 persen investor asing dan 23 persen investor domestik. Sementara, jika dilihat dari tipenya, sebanyak 95 persen ada di institusi lokal maupun asing yang dibeli secara jangka panjang.

"Itu kami pertimbangkan bukan serta merta harga tertinggi, tapi juga kualitas investor. Jadi kami dan manajemen bidik titik Rp6.500 untuk mendapat titik keseimbangan antara harga, pendapatan, long end dan short term, dan di harga itu diambil," jelas dia. 

Adapun, perusahaan optimistis kinerja keuangannya dari segi pendapatan dari laba bersih dapat tumbuh lebih baik pada tahun 2017 jika dibandingkan dengan tahun ini. 

"Kami tawarkan Prodia di Singapura dan Hongkong," jelas Moleonoto. 

Menurut Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, rata-rata pertumbuhan pendapatan selama tiga tahun belakangan sebesar 10,2 persen. Sehingga, tahun depan pihaknya menargetkan lebih dari perolehan tersebut.

Sebagai informasi, Prodia telah resmi menjadi emiten ke 15 di BEI tahun ini dengan melepas 187,5 juta lembar saham atau setara dengan 20 persen dari total saham perusahaan. Dengan mematok harga perdana Rp6.500 per lembar, dana yang terhimpun dari IPO sebesar Rp1,22 triliun. 

"Tiga tahun terakhir ini naik rata-rata 10,2 persen karena banyak pengaruh industri kesehatan, ini kesempatan yang kami ambil. Makanya kami harapkan dapat tumbuh lebih dari itu untuk tahun depan," jelas Dewi. 

Jadi Emiten ke-15 Tahun Ini, Saham Prodia (PRDA) Sempat Sentuh Rp6.850 di Awal Dagang | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa


Berdasarkan data Bloomberg, diketahui harga saham Prodia dibuka di level Rp6.700, lebih tinggi dari harga penawaran yang ditetapkan yakni Rp6.500 per saham. Namun pada pukul 11.33 WIB, saham PRDA turun ke level Rp6.425. Penurunan saham tersebut terjadi saat IHSG juga bergerak melemah pagi ini.

Saham PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) dicatatkan di Bursa Efek Indonesia hari ini, Rabu (7/12/2016). Saham berkode PRDA ini menjadi emiten baru ke-15 tahun ini 

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty berharap kehadiran Prodia di pasar modal dapat memberikan manfaat yang optimal kepada para shareholders dan stakeholders. Dia mengatakan, dengan IPO, Prodia menargetkan dapat membuka sebanyak-banyaknya 33 laboratorium klinik baru selama 4 tahun ke depan.

Adapun berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan Rabu (7/12/2016), harga saham PRDA sempat melaju hingga level Rp6.850 pada pukul 10.15 WIB dengan jumlah transaksi hingga 1.141 kali dengan nilai Rp51 miliar.

Melalui penambahan jejaring ini, kehadiran Prodia diharapkan dapat dirasakan di seluruh 34 propinsi di Indonesia.  “Sebagai perusahaan dengan rekam jejak lebih dari 43 tahun, Prodia ingin menjadi bagian dari solusi kesehatan di Indonesia dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kami berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik dengan hasil diagnostik yang akurat dan optimal berstandar internasional,” katanya dalam keterangan resmi.

Direktur Keuangan Prodia Liana Kuswandi mengatakan, perolehan dana hasil IPO yang mencapai Rp1,22 triliun akan digunakan sebanyak 67% untuk mengembangkan dan memperbesar jejaring outlet Prodia di Indonesia, baik di pasar yang ada saat ini maupun di pasar yang baru.

Lalu pembelian, peralatan untuk pemeriksaan non-laboratorium, dan peralatan dan/atau perlengkapan teknologi informasi. Kemudian sisanya sebesar 14% akan digunakan untuk memperkuat modal kerja. 

Kemudian, sebesar 19% akan digunakan untuk memperkuat kemampuan dan kualitas layanan Prodia melalui pembelian peralatan teknologi diagnostik generasi terbaru, yang akan memperkuat layanan Prodia untuk mendukung pengobatan individu yang menjadi tren yang terus tumbuh di industri laboratorium klinik global.

Menurutnya, kinerja keuangan yang baik dari Prodia didukung oleh jejaring layanan yang telah menyebar di seluruh Indonesia. Terhitung hingga 30 Juni 2016, Prodia memiliki 251 outlet dimana 128 diantaranya merupakan laboratorium klinik, lebih dari 3.600 karyawan dengan lebih dari 230 dokter sebagai partner kerjasama, yang tersebar di 104 kota di 30 provinsi.

Adapun, hingga Semester I/2016, Prodia membukukan pendapatan sebesar Rp648,6 miliar, meningkat 9,7% dari Rp 591 miliar pada periode yang sama di 2015. Total aset Prodia mencapai sebesar Rp588 miliar per 30 Juni 2016. EBITDA Prodia sebesar Rp 100 miliar dan EBITDA margin sebesar 15,5%. 

“Kami berharap, kinerja positif perseroan ini akan memberikan nilai tambah bagi investor  dan stakeholders kami. Perseroan akan terus berupaya menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan tetap mengacu para good corporate governance," jelasnya.

Laboratorium klinik Prodia merupakan tempat rujukan bagi sebagian besar rumah sakit dan laboratorium klinik lainnya di seluruh Indonesia, terutama untuk tes laboratorium khusus.