Rangkaian kereta bisa mampu mengangkut 33.976 penumpang dalam sehari | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STC
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto saat peninjauan jalur kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta mengatakan dalam sehari akan ada 124 frekuensi dengan 10 rangakan kereta yang terdiri dari enam kereta/gerbong.
Heru menambahkan setiap rangkaian kereta bisa mampu mengangkut 274 penumpang dalam satu kali perjalanan atau 33.976 penumpang dalam sehari.
Kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang direncanakan akan berangkat setiap 15 menit sekali apabila telah beroperasi yang ditargetkan pada Juli 2017.
"Jadi jika dihitung 'headway' (waktu antara) kedatangan kereta itu setiap 15 sekali," katannya di Jakarta, Senin (7/11/2016).
Dia mengatakan rangakaian kereta tersebut tengah dipesan dan dikerjakan oleh perusahaan manufaktur kereta yang bermarkas di Swedia, yaitu Bombardier.
"Nantinya, rangaian kereta ini bisa ditambah hingga 10 atau totalnya 100 kereta/gerbong," katanya.
Heru menyebutkan nilai yang diinvestasikan untuk 10 rangkaian kereta tersebut, yaitu 70 juta dolar AS atau sekitar Rp915,6 miliar.
Dia menambahkan kereta-kereta buatan Bombardier telah banyak dioperasikan di sejumlah negara, seperti Australia dan di negara-negara Eropa, contohnya Jerman.
Dari segi interior, dia mengatakan, tidak jauh berbeda dengan kereta yang dioperasikan di Bandara Kualanamu, Medan, berikut pula dengan tarifnya diperkirakan Rp100.000 per penumpang.
"Maret 2017 akan datang keretanya yang kita pesan dari Swedia," katanya.
"Sebetulnya, kalau dari standar internasional itu 1.435 milimeter, tapi itu untuk kecepatan sekelas Shinkansen dan terlalu besar investasinya," katanya.
Karena akan dioperasikan di Indonesia, Heru mengatakan pihaknya menyesuaikan lebar rel (gauge) yang sesuai, yaitu 1.067 milimeter.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCH) MN Fadhila mengatakan pihaknya telah menyiapkan untuk pengaturan penumpang kereta rel listrik (KRL) dan penumpang kereta bandara.
Kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta ditargetkan akan rampung pada Semester I 2017, atau sekitar Juni-Juli 2017.
Kereta tersebut nantinya akan terintegrasi langsung dengan Terminal 1,2 dan 3 Bandara Soetta serta dengan moda pengangkut penumpang, yaitu "people mover".
"Dari sisi operasional seluruh anak perusahaan itu adanya di induk, yaitu di KAI, jadi Daop yang mengatur nanti ini juga harus bersama-sama," katanya.
Proyek senilai Rp2,7 triliun itu diharapkan menjadi moda alternatif bagi masyarakat menuju bandara yang hanya membutuhkan waktu tempuh 54 menit dari Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Soetta.
Kereta Bandara Soekarno-Hatta Beroperasi Pertengahan 2017 | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STC
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan, jika tidak ada halangan, Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan mulai beroperasi pada Juni-Juli 2017.
"Kita mengikuti keinginan presiden untuk beroperasi akhir semester satu tahun ini, lahan sudah 80 persen dibebaskan, kemarin yang terbaru 800 meter sudah diselesaikan di Batuceper," kata Edi kepada wartawan, Senin (7/11/2016).
Sisanya sepanjang 12,1 kilometer akan dibangun jalur baru oleh PT Railink sebagai anak usaha KAI, mulai dari Stasiun Batuceper hingga Stasiun Terintegrasi di Bandara Soekarno-Hatta.
Soal progress, menurut dia, saat ini telah mencapai 80 persen pembebasan lahan dari 36,3 kilometer jalur sepanjang Manggarai-Bandara Soekarno-Hatta.
Untuk pembebasan lahan sepanjang 12,1 kilometer itu, menurut Edi, akan menelan biaya sekitar Rp 1,5 triliun.
Sebagian besar jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta menggunakan rel kereta yang telah ada, yakni dari Stasiun Manggarai hingga Batuceper.
Stasiun Jakarta Kota-Bandara Soetta Terintegrasi Juli 2017 | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STC
Pemerintah berencana akan meningkatkan integrasi antara stasiun-stasiun kereta di Jakarta dengan Bandara Soekarno Hatta. Presiden Joko Widodo saat meninjau jalur kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta Jumat (4/11) berharap proyek infrastruktur yang mengintegrasikan stasiun-bandara itu bisa terwujud tahun mendatang.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro saat peninjauan jalur Kereta Bandara di Jakarta, Senin (7/11) menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah membahas rencana itu dengan operator yang akan menjalankan pengoperasian Kereta Bandara tersebut, yaitu PT Railink.
Edi menjelaskan, bila sudah dioperasikan maka rute kereta menjadi Jakarta Kota-Kampung Bandan-Duri-Batu Ceper-Bandara Soetta.
Menanggapi arahan presiden tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana akan menjadikan Stasiun Jakarta-Kota sebagai alternatif stasiun keberangkatan untuk kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang selain Stasiun Manggarai. PT KAI menargetkan jalur kereta menuju bandara Soetta tersebut akan rampung pada Semester I 2017 atau sekitar Juni-Juli 2017.
"Kita pelajari lagi rencana pemberangkatan dari Stasiun Jakarta Kota, kalau ini bisa, maka kepadatan Manggarai bisa tertolong karena terlalu berat bebannya," katanya seperti dilaporkan Antara.
Selain itu, menurut Edi, dibukanya stasiun Jakarta Kota untuk akses ke Bandara Soetta akan memudahkan para calon penumpang.
Saat ini, lanjut dia, tengah dikebut pembangunannya, termasuk pembebasan lahan yang sudah mencapai 78 persen dan pembangunan Stasiun Sudirman Baru dan pengembangan Stasiun Duri dan Stasiun Batu Ceper.
"Jadi, penumpang bisa naik KRL untuk menuju keberangkatan Stasiun Jakarta, tidak perlu lagi bawa mobil pribadi, dari Stasiun Pasar Senen pun bisa ke situ," katanya.
Sementara itu, rute kereta bandara dari Manggarai, yaitu Manggarai-Sudirman Baru-Batu Ceper-Bandara yang diperkirakan hanya memakan waktu tempuh 54 menit.
"Namun, kita sudah menyusun tarif yang lebih murah apabila berangkat secara berkelompok atau rombongan, bisa menghemat hingga 20 persen," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Railink Kuswanto mengatakan terkait tarif akan dibahas kembali, namun saat ini rencana awal yaitu Rp100.000 sama dengan Kereta Bandara Kualanamu, Medan.