Terbaru

Jokowi Tertawakan Trump Sampai Pamer Rekor Doing Business RI

Jokowi juga memamerkan beberapa hasil kerjanya dalam dua tahun terakhir | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta para pemimpin perusahaan (direktur) domestik dan internasional meningkatkan kontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia di tahun depan.

Saat meminta kontribusi dari para direktur yang hadir dalam Forbes Global CEO Conference, Jokowi tak lupa melancarkan jurus kedekatan sebagai sesama CEO.

"Saya berharap lebih banyak lagi diantara Anda yang berbisnis di Indonesia karena Anda adalah bagian dari proses pembangunan Indonesia," ujar Jokowi di hadapan para direktur yang hadir dalam perhelatan Forbes Global CEO Conference yang digelar di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa malam (29/11).

Sebagai imbal balik, Jokowi memberikan jaminan kepada direktur, terkait iklim bisnis dan investasi yang lebih ramah dan penuh kepastian. Kemudahan melakukan usaha, berupa perizinan, lisensi hingga kepastian hukum dijamin Jokowi pula dengan adanya 14 Paket Kebijakan yang telah menderegulasi dan menyederhanakan aturan-aturan usaha.

"Saya juga CEO, tidak hanya CEO untuk Indonesia, tetapi juga lebih dari 20 tahun, saya menjadi CEO dari perusahaan mebel dan bisnis ekspor," katanya disambut tepuk tangan para hadirin.

Tak hanya itu, Jokowi juga menjamin, pembangunan infrastruktur yang sedang dikerjakannya akan memberikan percepatan dan kenyamanan bisnis dan investasi dari pengusaha semakin terjamin.

Ia menyebutkan, hal tersebut dijaminnya pula dengan bukti perbaikan peringkat kemudahan melakukan usaha (Ease of Doing Business/EoDB) 2017 di Indonesia yang melejit 15 peringkat, dari 106 ke 91.

Tak ketinggalan, pembangunan 15 bandara dan 10 perluasan bandara, pembangunan 24 pelabuhan dan perluasannya, serta pendirian Pusat Logistik Berikat (PLB) yang memudahkan kegiatan ekspor-impor bahan baku lebih efisien, menjadi modal 'jualan' Jokowi malam tadi.

Di hadapan para direktur domestik dan internasional itu, Jokowi merinci sejumlah proyek infrastruktur yang tengah dikerjakannya, yakni proyek pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt (MW), pembangunan 1.000 kilometer (km) jalan tol, dan pembangunan 3.258 km jalur kereta.

"Itu rekor dunia yang belum pernah terjadi. Namun, itu belum memuaskan kami. Saya pastikan kita berada di atas peringkat 40 dalam EoDB dalam waktu segera mungkin," ucap Jokowi meyakini para pengusaha.

Jokowi juga memamerkan beberapa hasil kerjanya dalam dua tahun terakhir. Pertama, pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukannya di awal kepemimpinannya. 

Penghematan fiskal dari sisi subsidi BBM tersebut, digunakan untuk dialokasikan kepada pembangunan infrastruktur, pendidikan, perawatan kesehatan, dan lainnya.

"Dalam waktu satu bulan sejak menduduki jabatan saya, saya mengurangi subisidi BBM sebanyak 80 persen dan ini membuat US$15 juta ruang fiskal terselamatkan," imbuh Jokowi.

Selanjutnya, keberhasilan program pengampunan pajak atau tax amnesty tak luput disebutnya. Jokowi memastikan, tax amnesty di Indonesia menjadi yang paling berhasil di dunia, bahkan mengalahkan negara-negara yang pernah mengadakan tax amnesty.

Ia juga menyebutkan bahwa setelah pemangkasan subsidi BBM untuk masyarakat, ia akan menurunkan harga BBM untuk industri.

"Hanya lima bulan, hasil tax amnesty Indonesia yang paling berhasil sepanjang sejarah dunia. Saat ini kami sudah mengumpulkan lebih dari US$10 miliar atau mencapai 1 persen dari Gross Domestic Product (Produk Domestik Bruto/PDB)," tekannya.

Jokowi bilang, Trump tengah menpertimbangkan beberapa kebijakan, seperti meluncurkan program pengembangan infrastruktur, deregulasi aturan dan persyaratan bisnis serta meluncurkan program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Dalam kesempatan yang sama, usai memamerkan hasil kerja dan menjanjikan sejumlah jaminan bisnis, Jokowi menyebutkan bahwa program kerja yang diterapkannya ampuh dan bahkan akan dilakukan juga oleh Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Donald Trump.

Untuk tax amnesty sendiri, Jokowi menyebutkan, Donald Trump akan sangat ambisius membidik target repatriasi penerimaan pajak mencapai US$2,5 triliun dari perusahaan dalam bentuk uang tunai yang berada di luar negeri.

"Kalau Trump ingin mendapatkan kiat dari saya, kami akan senang hati untuk membagikan pengalaman yang sudah kami dapatkan," lanjutnya penuh percaya diri. 

"Saya harus mengatakan, 'Kok kedengaran saya, sepertinya saya mengenal semua program tersebut'," ucap Jokowi sambil tertawa.

Saat Jokowi Memperkenalkan Diri sebagai CEO... | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang


Saat berkumpul bersama para chief executive officer (CEO), Jokowi tak mau kalah dan memperkenalkan diri sebagai CEO.

Presiden Joko Widodo menjadi pembicara dalam acara 16th Annual Forbes Global CEO Conference 2016 di Shangrila Hotel, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Awalnya, seratusan tamu undangan yang terdiri dari CEO sejumlah perusahaan asing itu terdiam mendengar pernyataan Jokowi.

"Saya juga seorang CEO," ujar Jokowi.

Tamu undangan pun tertawa mendengar lanjutan kalimat Jokowi.

"Tidak hanya 'CEO' untuk Indonesia, tetapi untuk lebih dari 20 tahun saya juga CEO dari perusahaan mebel dan bisnis ekspor," kata dia.

Jokowi bercerita, ketika terpilih menjadi "CEO" Indonesia melalui Pemilihan Presiden 2014, dia menyadari bahwa hal yang paling harus dibenahi adalah soal ekonomi dan reformasi birokrasi.

"Saya mengurangi subsidi BBM 80 persen dan 15 juta dollar AS ruang fiskal terselamatkan dan dapat kami alokasikan untuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan," kata Jokowi.

Oleh sebab itu, kalkulasinya mengharuskan pemerintah memotong subsidi bahan bakar minyak (BBM). Anggaran tersebut dialokasikan ke pembangunan infrastruktur.

Tidak hanya itu, Jokowi dan jajaran Kabinet Kerja langsung mencanangkan 35.000 megawatt listrik, 1.000 kilometer jalan tol, 3.258 kilometer rel kereta api, dan lainnya.

"Dengan dana itu, infrastruktur yang terbangun sekarang adalah yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia," ujarnya.

Pemerintah juga telah meluncurkan 14 paket kebijakan ekonomi yang berorientasi pada mempermudah investasi.

"Hanya setelah lima bulan, hasil tax amnesty paling berhasil sepanjang sejarah dunia. Saat ini, kami sudah mengumpulkan lebih dari 10 miliar dollar AS atau 1 persen dari GDP, dari pembayaran deklarasi dan repatriasi," ujar Jokowi.

"Saya bertekad untuk menjadi peserta aktif dalam petualangan Anda," ujar Jokowi.

Untuk meningkatkan ruang fiskal, pemerintah juga merilis kebijakan amnesti pajak. Program itu, diakui Jokowi, sebagai program yang ambisius. Namun, ia bersyukur lantaran program itu menuai kesuksesan.

Jokowi berkomitmen untuk terus merangsang iklim investasi di Indonesia menjadi lebih mudah.

Indonesia Layak Jadi Model Penanganan Krisis | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang


Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, beberapa negara saat ini tengah mempertimbangkan sejumlah kebijakan seperti program pengembangan infrastruktur, deregulasi aturan dan persyaratan bisnis, serta akan meluncurkan program tax amnesty besar-besaran dalam rangka menarik modal USD2,5 triliun dari perusahaan-perusahaan di luar negeri. Menurut Jokowi, semua program tersebut terdengar tak asing lagi di telinga karena sudah dijalankan di Indonesia dan akan terus dilanjutkan. 

Pemerintah mengklaim program pengampunan pajak (tax amnesty) di Indonesia paling sukses di dunia dan membuka diri jika ada negaranegara yang ingin belajar. 

Selain tax amnesty sebagai langkah reformasi perpajakan, di hadapan para CEO mancanegara yang hadir Jokowi memaparkan reformasi dan restrukturisasi ekonomi yang telah dijalankan, termasuk deregulasi dan debirokrasi untuk memudahkan perizinan usaha. Sejalan dengan itu, pemerintah juga telah mengeluarkan 14 paket kebijakan ekonomi. Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengundang para investor dan CEO perusahaan dari mancanegara untuk berinvestasi dan berbisnis di Indonesia. 

”Tantangan pasti ada, tapi saya jamin kami akan teruskan langkah reformasi kami dan membuat iklim investasi lebih ramah lagi bagi dunia usaha,” tandasnya. Chairman dan Pemimpin Redaksi Forbes Media Steve Forbes memuji pesatnya pembangunan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang berkisar 5% dan pasar saham terbaik di dunia, ditambah populasi yang besar, Steve menilai Indonesia layak jadi tujuan investasi. 

”Jadi, kalau (Presiden terpilih Amerika Serikat) Donald Trump ingin mendapatkan kiat dari kami, dengan senang hati kami akan bagikan pengalaman yang sudah kami dapat,” ujarnya saat memberi sambutan pada Forbes Global CEO Conference 2016 yang bertema ”Rising to the Challenge” di Jakarta kemarin. Jokowi menyebut program tax amnesty yang dijalankan sangat ambisius dan hasilnya terkumpul lebih dari USD10 miliar atau 1% dari GDP Indonesia. 

Pada kesempatan yang sama, CEO PT MNC Tbk David Audy mengatakan bahwa Indonesia sudah banyak berbenah dalam rangka menarik lebih banyak investor masuk dan juga kemudahan berbisnis. Menurutnya, deregulasi dan Paket Kebijakan Ekonomi yang dilakukan menjadikan tingkat kemudahan berbisnis di Indonesia lebih baik dari sebelumnya. 

Peluang ini bisa dimanfaatkan oleh pengusaha lokal untuk membangun jejaring atau menjajaki kerja sama dengan pengusaha luar negeri. ”Saya kira keberadaan para CEO ini penting sekali. Kita harus banyak belajar dari internasional. MNC juga banyak belajar dari kesuksesan perusahaan di AS, China, Australia, Hong Kong. Kita lihat pengalaman negara lain dan ambil yang terbaik untuk diterapkan di Indonesia,” tuturnya. 

”Kalau ranking kemudahan berbisnisnya sudah meningkat, Indonesia menjadi investor friendly dan diharapkan banyak investasi yang masuk,” ujarnya. David mengapresiasi acara Forbes Global CEO Conference 2016 diselenggarakan di Jakarta dan mengundang banyak tamu pengusaha serta pembicara yang luar biasa dari mancanegara.