Potensi kerugian negara yang tercatat adalah Rp3,76 triliun | PT Rifan Financindo Berjangka Palembang
"(Industri perikanan) akan berubah bila listrik tersedia dengan baik dan konektivitas berkembang dengan cepat," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo dalam "journalist workshop" yang digelar di KKP, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Berdasarkan jenis olahannya, UPI skala besar dan menengah didominasi 59 persen oleh UPI jenis olahan ikan beku, sedangkan 36 persen UPI skala mikro-kecil adalah UPI jenis olahan ikan asin.
Pengembangan industri perikanan khususnya unit pengolahan ikan (UPI) yang tersebar di berbagai daerah membutuhkan pasokan listrik untuk operasionalisasi serta pembenahan konektivititas guna mengurangi beban logistik
Nilanto Perbowo mengingatkan bahwa dari sebanyak 61.603 unit UPI yang ada di Indonesia, hanya sekitar 1,2 persen atau 718 unit yang merupakan UPI skala besar.
Menurut Nilanto, masih banyaknya "cold storage" (tempat penyimpanan pendingin) berada di kawasan Barat dinilai karena pasokan listrik dan konektivitas di kawasan tersebut lebih memadai.
"Kita juga ingin mencarikan solusi agar tidak semua harus berhenti. Sudah delapan tahun, tidak. Kalau ada yang bisa dilanjutkan dengan skema-skema yang menurut aturan hukumnya bisa, ya lanjutkan," kata Presiden Jokowi ditemui di Balai Sidang Jakarta, Rabu (9/11).
Sedangkan berdasarkan volumenya, UPI skala besar-menengah mengolah 414.735 ton ikan beku pada tahun 2015, dan UPI skala mikro-kecil mengolah 2.028.651 ton ikan asin pada periode yang sama.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan sebanyak 22 proyek pembangkit tenaga listrik yang terhenti sedang dicarikan solusinya agar dapat dilanjutkan.
Pemerintah, ujar Presiden, masih mempelajari sejumlah proyek yang berpotensi dapat dilanjutkan namun membutuhkan dana hingga Rp7 triliun.
Sementara, potensi kerugian negara yang tercatat adalah Rp3,76 triliun. Selain itu, pelanjutan 22 pembangkit dalam "project" tersebut membutuhkan biaya baru sebesar Rp4,68 triliun dan Rp7,25 triliun.
Pada Jumat (4/11), Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan terdapat 12 dari 34 proyek pembangkit tenaga listrik 7.000 Megawatt sejak 2006 dan 2010 tidak dapat dilanjutkan oleh pemerintah.
Sektor Perikanan RI Tunggu Kebijakan Trump | PT Rifan Financindo Berjangka Palembang
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo mengatakan, saat ini pemerintah di setiap negara tengah menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Trump. Hal tersebut juga berlaku di Indonesia karena ekspor perikanan Indonesia ke AS terhitung cukup besar.
"Pemerintah Amerika pun yang saat ini juga sedang menunggu apakah janji-jani kampanye Trump akan direalisasikan, tentu bagi kita semuanya berharap mudah-mudahan pasca terpilhnya Trump tidak membawa sesuatu yang negatif bagi Indonesia. Malah kalau kita inginkan semuanya berharap terpilihnya Trump atau siapapun presidennya akan selalu menjadi mudah bagi Indonesia," ujar dia di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Sektor kelautan dan perikanan dalam negeri masih menunggu kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Donald Trump setelah terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Kebijakan di sektor ekonomi yang akan diterbitkan nanti diperkirakan akan menentukan kerjasama ekspor-impor AS dan Indonesia.
Sebagai contoh, pada 2016 ini ekspor udang Indonesia ke AS telah sudah mencapai 120.813 ton, atau meningkat dibandingkan 2015 lalu yang sebesar 106.500 ton. Nilai ekspor tersebut mencapai US$ 1,06 miliar.
"Pada intinya begini, sebetulnya apa yang sedang kita lakukan adalah good international practices untuk pengolahan sumber daya perikanan, penggunaan kimia bahaya, IUU fishing, semuanya sedang kita perbaiki akuntabilitas, transparasi. emua sedang kita perbaiki," kata dia.
Meski demikian, lanjut Nilanto, pemerintah khususnya KKP tidak mau hanya menunggu dan bergantung pada kebijakan yang akan diterapkan Trump. Menurut dia, yang penting saat ini pemerintah terus melakukan pembenahan pada sektor kelautan dan perikanan di dalam negeri.
"Kalau ini sudah bisa kita lakukan semua sektor pembiayaan dukung kita, infrastruktur dukung kita, energi dukung kita. Niscaya akan mudah masuk kemana pun karena pasar dunia tuh sedang melihat, semuanya harus bisa dibuktikan. Kita lakukan terus menerus memperbaiki iklim usaha memastikan bahwa standar praktek internasional dipenuhi semua sehingga jangan sampai ada rapor merah dari negara manapun," tandas dia. (Dny/Gdn)
Jika sektor ini sudah semakin baik, kata Nilanto, lebih banyak negara yang akan percaya kepada sektor perikanan di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia bisa memperluas pasar ekspor ke berbagai negara, bukan hanya ke AS.
Ikan yang Berkualitas Harus Punya 5 Tanda Ini | PT Rifan Financindo Berjangka Palembang
Sangat perlu untuk memerhatikan cara memasak dan mengolah makanan laut. Sebab, salah mengolahnya, Anda tidak akan mendapatkan seluruh nutrisi dalam ikan secara utuh. Untuk itu, Anda perlu tahu bagaimana memilih ikan terbaik di antara semua ikan yang berjejer di pasar atau supermarket.
enis makanan laut kaya akan nutrisi baik yang dibutuhkan tubuh. Mulai dari protein, asam lemak tak jenuh, asam amino esensial, beragam vitamin, hingga niasin jenis senyawa organik yang berfungsi untuk mencegah jenis penyakit ada di dalam tubuh ikan.
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, memberikan informasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri ikan sehat dan berkualitas, ditulis Rabu (16/11/2016).
1. Insang ikan berwarna merah segar dengan bau spesifik ikan.
2. Mata ikan yang segar berwarna jernih dan nampak cembung.
3. Daging ikan segar sangat elastis, jika ditekan maka akan kembali ke posisi semula dalam waktu singkat.
4. Ikan segar akan memiliki lendir yang tipis dan trasparan pada tubuhnya.
5.Sisik ikan yang segar masih menempel kuat pada bagian tubuhnya.