Terbaru

Pemerintah Kebut Pembangunan Dua Bandara Demi Wisata Danau Toba

Pembangunan Silangit dan Sibisa dikebut untuk kebutuhan transportasi wisata Danau Toba | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan


Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan mengebut pembangunan dua bandar udara (bandara) untuk kebutuhan transportasi kawasan wisata Danau Toba yakni bandara Silangit dan Sibisa. Kedua bandara tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada kuartal pertama 2019.

"Kita buat program sinkronisasi semua, jadi supaya 2019 kuartal pertama berharap sudah jadi. Untuk itu infrastruktur jalan dari Tebing Tinggi-Siantar, Siantar-Danau Toba toll road-nya harus jadi terus kemudian jalan dari pertigaan kampung Ajibata ke Sibisa 12 kilometer (km) harus jadi dan 3 km dari Sibisa ke resort itu harus jadi," kata Luhut, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (5/9/2016).

Luhut menyampaikan hal tersebut usai rapat dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Kementerian Perhubungan Budi Karya. Menurut dia, infrastruktur jalan tol dan bandara merupakan program yang tersinkronisasi untuk kemudahan akses menuju Danau Toba.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan landasan pacu Bandara Silangit, Tapanuli Utara saat ini ukurannya 2.400 x 30 meter akan diperpanjang menjadi 2.650 meter dan lebar 45 meter. Perluasan dilakukan untuk mengokomodasi pesawat jenis Boeing 737-800 dapat mendarat dan terbang di wilayah tersebut. Rencananya, perluasan wilayah ini akan dimulai pada Maret 2017.

"(Bandara Sibisa) Tahun ini masih feasibility study. Baru mulai dibangun tahun depan. Rencananya karena tidak terlalu tinggi, 30 meter lebarnya, panjangnya 2.400 meter," ucap dia.

Kemudian untuk Bandara Silangit, lanjut Arief, tahun ini masih tahap feasbility study. Bandara itu akan mulai dibangun tahun depan dengan lebar 30 meter dan panjang 2.400 meter.

"Untuk airport sudah selesai, rencananya Maret 2017 pelebaran dan pemanfaatan. Karena sebenarnya sudah 2.400 meter. Waktu itu masih dipakai 2.200 meter. Jadi ada pengerasan sedikit bisa kita manfaatkan dengan lebar 45 meter. Terlalu teknis mungkin ya. Alhasil nanti 737-800 bisa landing dengan mudah di Silangit," jelas Arief.

Luhut Panggil 2 Menteri Bahas Pengembangan Wisata Danau Toba | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan


Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, pagi ini mengundang Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri LHK Siti Nurbaya untuk rapat membahas pengembangan kawasan wisata Danau Toba. 

Lalu untuk memenuhi kebutuhan listrik bandara, akan dibangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 70 MW.

Selain itu, lapangan terbang Bandara Sibisa harus diperpanjang dan diperlebar agar bisa digunakan untuk pesawat-pesawat komersial berukuran lebih besar. "Sibisa harus selesai 2018, perpanjangan sampai 2.400 meter dan pelebaran 345 meter," ujarnya.

Luhut menerangkan, pemerintah akan membangun sejumlah infrastruktur agar Danau Toba lebih mudah dijangkau. Misalnya jalan raya dari Tebing Tinggi ke Siantar, jalan tol Siantar-Danau Toba, jalan dari Kampung Ajibata ke Bandara Sibisa. Jalan-jalan ini diharapkan bisa selesai kuartal I 2019.

"Kita buat program sinkronisasi semua, jadi supaya 2019 kuartal pertama berharap sudah jadi. Untuk itu infrastruktur jalan dari Tebing Tinggi-Siantar, Siantar-Danau Toba toll road-nya harus jadi, terus kemudian jalan dari pertigaan Kampung Ajibata ke Sibisa 12 km harus jadi dan 3 km dari Sibisa ke resort itu harus jadi," papar Luhut usai rapat di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (5/10/2016).

"Kemudian masalah listrik tadi selesaikan itu supaya jangan ada gangguan listrik. Nah di situ akan selesai 70 MW hydro power tahun depan.

Jadi berarti listrik nggak ada masalah," pungkasnya. 

Jadi Pintu ke Danau Toba, Pemerintah Kembangkan Bandara Sibisa | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan


Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Arief Wibowo mengatakan, infrastruktur Bandar Udara Sibisa yang ada di Parapat Sumatera Utara yang menjadi pintu masuk penerbangan ke Danau Toba belum siap.

"Ini belum siap. Airport belum siap. Ini kita baru pembahasan awal‎," kata Arief, usai menghadiri rapat koordinasi pariwisata Danau Toba, di kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (4/10/2016).

Pemerintah tengah menyiapkan Danau Toba sebagai salah satu andalan pariwisata Indonesia. Pemerintah memang telah menetapkan 10 tujuan wisata nasional untuk mendorong kunjungan wisata manca negara sebesar 20 juta pada 2019 nanti. 

Sayangnya, pengembangan infrastruktur di Danau Toba sedikit terhambat. Infrastruktur bandar udara yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan ternyata belum siap. 

Berdasarkan rapat tersebut, masih ada potensi untuk memperluas Badara Sibisa. Kementerian Perhubungan yang akan melakukan pengembangan bandara tersebut. Jika infrastruktur yang diinginkan sudah dipenuhi, Garuda akan membuka rute penerbangan ke Danau Toba melalui Bandara Sibisa.

"Kalau tadi pembahasannya mengenai bandar udara sih bisa lagi mau dikembangkan. Kalau runway sudah siap semua sudah siap kita terbang untuk penambahan," tutup Arief. 

Arief mengungkapkan, ladas pacu Bandar Udara Sibisa baru sepanjang 700 meter‎ dan lebar 23 meter. Dengan kapasitas tersebut belum bisa dilandasi oleh semua jenis pesawat terbang. Ia mencontohkan, untuk bisa dilalui pesawat jenis Boeing 737, panjang landas pacu harus ditambah menjadi 2.500 meter dengan lebar 45 meter.

"Tadi disampaikan kalau landasan pacu harus sepanjang 2.500 meter atau setidaknya 2.400 meter. Itu bisa untuk satu Boeing 737. Cuma sekarang baru 700 meter saja panjang‎ landasan pacunya," ucap Arief.