Terbaru

Kesepakatan OPEC Jadi Penentu Harga Minyak Dunia

OPEC ragu untuk mengerem produksinya | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat


Kepala Komoditas Strategia Global di RBC Capital Market dilansir dari CNBC.com, Selasa (1/11/2016) Kelima Croft memperkirakan perjanjian tidak akan selesai sampai menit terakhir.

Menurut Croft, Arab Saudi memiliki insentif yang cukup besar jika membantu menyelesaikan persoalan OPEC. Harga minyak yang baik akan menjadi daya dukung penawaran saham perdana ke publik dari raksasa minyak Saudi Aramco.

Harga minyak diperkirakan mencapai level di bawah 40 dollar AS per barel, jika organisasi negara-negara eksportir minyak dunia (OPEC) tidak menemukan kesepakatan dalam negosiasi bulan ini.

"Tetapi saya berharap ada kesepakatan sebelum 30 November," kata dia.

Pada perdagangan Senin kemarin, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS masih tertekan di level 46,86 dollar AS per barel.

Pekan lalu para pejabat OPEC melangsungkan pertemuan di Sini, namun tanpa kesepakatan.

"IPO ini merupakan prioritas kebijakan yang sangat besar bagi putra wakil mahkota Arab Saudi. Saya pikir Arab Saudi akan melakukan pekerjaan ini," kata Croft.

Sedangkan, harga minyak mentah Brent di kisaran 50 dollar AS per barel. Harga minyak mentah turun satu dollar AS dalam sebulan kemarin dikarenakan keraguan OPEC untuk mengerem produksinya.

Harga Minyak Naik Setelah OPEC Mencapai Konsensus | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat


Konsensus tersebut membuat minyak mengambil keuntungan. Minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) dibuka naik 9 sen menjadi USD46,95 per barel pada 00:08 GMT. Pada hari Senin kemarin, WTI anjlok hampir 4% ke posisi USD46,86 per barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyetujui dokumen yang ditandatangani pada Senin, untuk strategi jangka panjang dalam mengontrol harga minyak. Yaitu sebuah konsensus tentang pengelolaan produksi.

Harga minyak mentah naik lebih tinggi dari posisi terendah sebulan belakangan. Si emas hitam dibuka lebih mahal pada perdagangan di Asia, Selasa (1/11/2016). Melansir Reuters, kenaikan harga minyak setelah OPEC menyepakati konsensus tentang pengelolaan produksi sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

Sedangkan minyak berjangka London Brent naik 24 sen pada USD48,85 per barel. Senin sebelumnya, Brent turun hampir 3%.

Namun, pasar dan banyak kalangan pesimistis akan konsensus atau kesepakatan bersama (bersatunya) OPEC atas kemampuan mereka untuk mengontrol harga minyak. 

Produksi minyak OPEC mencapai rekor tertinggi pada Oktober kemarin, meningkat menjadi 33.820.000 barel per hari, setelah Nigeria dan Libya meningkatkan produksi, sementara Irak meningkatkan produksinya untuk penjualan ke luar negeri. 

Perwakilan OPEC akan bertemu pada Jumat, 4 November 2016 di Wina, Austria, dan sehari kemudian dengan rekan-rekan mereka dari produsen non-OPEC. Tujuannya untuk mencapai syarat tertentu. Meski demikian, beberapa sumber mengatakan Iran menyatakan enggan untuk membekukan output alias produksi.

Harga Minyak Dunia Kembali Turun | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat


Harga patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun 1,84 dolar AS menjadi menetap di 46,86 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun 1,41 dolar AS menjadi ditutup pada 48,30 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Menteri Perminyakan Irak Jabar Ali al-Luaibi mengatakan pekan lalu bahwa negaranya, produsen terbesar kedua dalam OPEC, ingin dibebaskan dari pengurangan produksi karena membutuhkan lebih banyak uang untuk memerangi kelompok militan ISIS. OPEC pada pekan lalu telah sepakat untuk mengurangi produksi minyak menjadi 32,5 juta barel per hari dari tingkat saat ini di 33,24 juta barel per hari untuk meningkatkan pasar. Kelompok kartel minyak ini akan menyepakati tingkat konkret produksi masing-masing negara anggotanya pada pertemuan resmi berikutnya di Wina pada bulan ini.

Harga minyak dunia turun pada Senin (31/10), di tengah meningkatnya keraguan apakah kesepakatan pemotongan produksi dapat dilaksanakan di antara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Para pejabat OPEC menyetujui sebuah dokumen yang menguraikan strategi jangka panjang mereka, tanda bahwa anggota-anggotanya mencapai konsensus tentang pengelolaan produksi. Namun, sebaliknya para analis mengatakan OPEC sejauh ini baru mencapai sedikit kemajuan, yang memicu kekhawatiran pasar bahwa kelompok itu kemungkinan gagal untuk menerapkan pengurangan produksi yang direncanakan karena negara-negara termasuk Iran dan Irak menentang langkah tersebut.