Terbaru

Bulog Pastikan Penyuap Irman Gusman Pemain Baru Gula Impor

CV SB mengajukan persyaratan menjadi distributor untuk wilayah Sumbar | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat


Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu, mengklarifikasi bahwa CV Semesta Berjaya (CV SB) merupakan pemain baru. Perusahan ini baru menjadi penyalur gula impor sejak beberapa bulan lalu.

Dari hasil operasi tangkap tangan yang dilakukan pada Sabtu dinihari di rumah dinas Irman Gusman, tim KPK menyita barang bukti Rp 100 juta.

"Pada awal Juli lah mereka mengajukan dan melakukan verifikasi dari tim yang ada di Sumatera Barat," ujar Wahyu dalam konfrensi pers di Gedung Perum Bulog, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 19 September 2016.

Ditegaskan Wahyu, CV SB baru mengajukan persyaratan menjadi distributor untuk wilayah Sumatera Barat, pada Juli 2016. Agar mendapat jatah impor gula, Direktur Utama CV Semesta Berjaya menyuap Ketua DPD Irman Gusman.  

Terkait masalah stabilisasi harga, Wahyu memastikan itu telah dilaksanakan dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang di Indonesia. "Sehingga kami bertekad tidak akan mencederai dengan tindakan yang merusak nama baik institusi dan tugas mulia tersebut," katanya.

Seperti diketahui, Irman Gusman bersama pemberi suap, yakni Direktur Utama CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto (XSS) dan istrinya, Memi (istri XSS) dan WS ditangkap dalam operas tangkap tangan (OTT) di rumah dinas Irman anggota DPD yang terpilih dari Provinsi Sumatera Barat.

Wahyu menjelaskan, dalam penetapan distributor penyalur pangan, Bulog sudah memiliki persyaratan standar seperti mengajukan NPWP, SIUP, dan kepemilikan gudang untuk menaruh pasokan. Setelah itu, pihaknya akan memverifikasi ulang perusahaan yang ingin menjadi distributor seperti CV SB tersebut, guna mengkonfirmasi kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan tersebut.

"Kita punya SOP yang sudah ditetapkan di internal kami, termasuk dalam rangka menunjuk mitra penyalur kami. Ketentuan itulah yang menjadi pedoman dasar penetapan satu perusahaan itu menjadi mitra penyalur atau tidak," ujarnya.

Benarkah Irman Gusman Lobi Bulog Soal Penyaluran Gula Impor? | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat


PT Rifan Financindo Berjangka Pusat


Irman ditangkap KPK di rumah dinasnya pada Sabtu (17/9) dini hari dan KPK mengamankan uang Rp 100 juta. Uang suap Rp 100 juta yang diterima Irman diduga berkaitan dengan pengurusan kuota impor gula di Provinsi Sumatera Barat. Tersangka pemberi suap adalah pasangan suami istri XSS dan MMI, pemilik CV SB. 

Wakil Ketua KPK La Ode Muhammad Syarif mengungkapkan bahwa tersangka pemberi suap, XSS meminta bantuan kepada Irman agar mendapatkan jatah gula impor dari Bulog untuk distribusi Sumatera Barat (Sumbar). Irman, yang duduk di DPD mewakili Sumbar, menelepon Dirut Bulog agar memberikan jatah pada XSS dan MMI. 

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman, baru saja ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena menerima suap untuk membantu sebuah perusahaan bernama CV SB mendapatkan jatah penyaluran gula impor dari Perum Bulog. 

Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu, mengakui bahwa CV SB adalah salah satu mitra penyalur yang ditunjuk oleh Bulog untuk mendistribusikan gula impor di Sumatera Barat. 

Syarat-syarat itu di antaranya memiliki sarana untuk distribusi, jaringan distribusi, dan komitmen untuk menjual gula sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Bulog, yaitu Rp 12.500/kg.

"Salah satu yang penting adalah kemampuan distribusi dan kepemilikan jaringan. Kami sudah verifikasi, termasuk mengenai profil perusahaan, sarana prasarana, dan kemampuan jaringan. Perusahaan itu juga harus berkomitmen menjaga harga sesuai HET yang kami tetapkan," tutupnya.

Dia menambahkan, penunjukan distributor gula impor dilakukan Divisi Regional (Subdivre) Bulog di daerah-daerah. Ada tim yang melakukan verifikasi untuk menunjuk mitra-mitra penyalur.

Tapi penunjukannya tidak melalui proses tender, hanya penilaian saja dari tim. Siapa pun bisa menjadi mitra penyalur Bulog asalkan memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan.

"Penetapannya oleh Divre masing-masing. Yang verifikasi ada tim dari Divre masing-masing dan dilaporkan ke kantor pusat. Jadi layak atau tidak ada tim di Divre. Tidak ada tender, semua boleh menjadi distributor sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan," papar Wahyu.

"Bulog melaksanakan penugasan sesuai tugas yang diberikan pemerintah. Untuk penjualan kami pasti menunjuk mitra penyalur atau distributor. Itu untuk menjual di daerah. Jumlahnya ada 57 distributor di seluruh Indonesia. CV SB adalah salah satunya," papar Wahyu dalam konferensi pers di Gedung Bulog, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (19/9/2016).

Apakah ada lobi-lobi dari Irman Gusman sehingga CV SB mendapatkan jatah penyaluran? "Itu sudah masuk materi penyidikan, saya tidak akan jawab. KPK yang nanti sampaikan lebih detail," jawab Wahyu.

Bulog Siap Cabut Izin Distributor Bermasalah | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat


Plt Direktur Utama Perum Bulog Wahyu menegaskan, Bulog akan memberikan hukuman untuk CV Semesta Berjaya. Mengingat perusahaan tersebut terseret dalam kasus suap kuota impor gula. 

"Kalau sanksinya apalagi dia punya masalah hukum bisa kita hentikan," kata Wahyu di kantornya, Senin (19/9/2016).

Pihaknya juga akan menelaah ulang dokumen CV Semesta Berjaya sebagai syarat mendapat izin distributor impor gula di Sumatera Barat. Menurutnya, perusahaan yang mendapat izin sebagai distributor Bulog harus memenuhi syarat antara lain memiliki NPWP, SIUP, dan kepemilikan gudang. 

"Kita sedang pelajari tentang itu karena persyaratan," tukas dia.

Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku siap mencabut izin di mitra distributornya yang bermasalah. 

Termasuk yang terjadi pada CV Semesta Berjaya. CV ini disebut mendapat rekomendasi impor gula oleh Ketua DPD RI Irman Gusman.

Menurutnya, Bulog sudah berusaha memanggil pihak CV Semesta Berjaya sejak beberapa hari lalu. Sayangnya hingga kini CV Semesta Berjaya masih belum memberikan laporan terkait hal tersebut. 

"Sudah kita panggil sudah kita dua hari kemarin lakukan komunikasi," sebutnya.