Terbaru

Bayer Caplok Monsanto Senilai US$66 Miliar

Bayer beli Monsanto dengan harga sebesar US$128 per lembar saham | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Cabang Axa


Bayer perusahaan pembuat obat dan bahan kimia asal Jerman pada Rabu 14 September 2016 telah mengakuisisi perusahaan benih Amerika Serikat, Monsanto, dengan nilai mencapai US$66 Miliar. Kesepakatan tersebut tercatat sebagai kesepakatan tunai terbesar.

Akuisisi yang dilakukan Bayer ke depan belum tentu mudah, sebab masih akan menghadapi proses regulasi yang intens dan panjang di Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Uni Eropa dan beberapa tempat lain.
Kepala Eksekutif Monsanto, Hugh Grant, mengatakan ,untuk melakukan merger atau akuisisi, perusahaan perlu mengajukan sekitar 30 yurisdiksi untuk dipenuhi sebagai syarat wajib.

Sementara, dari internal Bayer sendiri cenderung meneliti lebih cermat, di mana beberapa pemegang saham Bayer sangat kritis terhadap upaya akuisisi ini yang sangat berisiko besar terhadap biaya pembayaran dan mengabaikan bisnis farmasi perusahaan.

Apalagi, menurut beberapa pemegang saham Bayer, harga gandum saat ini melayang mendekati level terendah sepanjang tahun ini di tengah melimpahnya pasokan global, dan pendapatan pertanian yang telah jatuh.

Dilansir dari laman Reuters, Kamis 15 September 2016, Bayer membeli perusahaan tersebut dengan harga US$128 per lembar saham atau naik dari tawaran sebelumnya sebesar US$127,5 per saham. Akuisisi ini menandakan kesepakatan konsolidasi sektor agribisnis.

Sebelumnya, sektor ini cukup terguncang dalam beberapa tahun terakhir, di mana pola pergeseran cuaca dan persaingan produk ekspor gandum yang ketat membuat jera serta pasrah terhadap seluruh ekonomi pertanian dunia. 

"Pesaing dari Bayer sudah melakukan merger, sehingga dengan tidak melakukan kesepakatan ini berarti memiliki kerugian kompetitif," kata Manajer Keuangan dari Union Investement, Markus Manns. Selain itu, Bayer juga merupakan salah satu dari 12 investor teratas dunia. 

Kesepakatan Bayer dan Monsanto juga akan menjadi yang terbesar dalam melibatkan pembeli asal Jerman, mengalahkan Daimler tie-up dengan Chrysler pada 1998 yang dihargai produsen mobil AS itu lebih dari US$40 miliar.

Bayer mengatakan diharapkan kesepakatan ini dapat meningkatkan penghasilan inti per saham pada tahun pertama setelah selesai proses akuisisi, dan  dapat menghasilkan dua digit persentase pada tahun ketiga.

Sementara itu, langkah Bayer yang menggabungkan bisnis bahan kimia dengan tanaman telah membuat perusahaan tersebut terbesar kedua di dunia setelah Syngenta AG. Dan dengan memiliki Monsanto maka serangkaian Agrochemicals bisa menjadi pemain utama ke depan.

Selain itu, perusahan Jerman ini yakin dengan akuisisi ini dapat menciptakan satu stop shop untuk menjual bibit, sekaligus menjual bahan kimia tanaman dan jasa perbantuan untuk para petani.

Bayer benarkan tengah ambil alih Monsanto | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Cabang Axa


Pucuk pimpinan Bayer, Werner Baumann, mengatakan pengambilalihan ini akan membawa keuntungan bagi semua pihak di semua lini, termasuk konsumen dan masyarakat pada umumnya.
Menurutnya, kesepakatan ini diperkirakan akan rampung sebelum akhir tahun 2016.

Perusahaan pestisida dan benih Amerika Serikat, Monsanto, menerima tawaran pengambilalihan senilai US$66 miliar atau sekitar Rp871 triliun dari perusahaan farmasi Jerman, Bayer.

Perusahaan pestisida dan benih Amerika Serikat, Monsanto, menerima tawaran pengambilalihan senilai US$66 miliar atau sekitar Rp871 triliun dari perusahaan farmasi Jerman, Bayer.

Monsanto selama ini dikenal karena produk-produk bibit rekayasa genetika, termasuk kapas transgenik di Indonesia.
Adapun andalan Bayer antara lain adalah pestisida dan bahan kimia tanaman, selain produk kesehatan.

Kedua perusahaan akan menjadi pemimpin global baru yang bergerak dalam produksi benih hasil rekayasa genetika dan pemain penting dalam industri pestisida dan bahan kimia tanaman.

Penggunaan benih transgenik di Amerika Serikat merupakan praktik yang lumrah, tetapi rencana penggunaan bibit serupa mendapat penentangan keras oleh kalangan pecinta lingkungan di wilayah Eropa.

Dengan pengambilalihan ini kedua perusahaan secara bersama-sama akan menguasai lebih dari 25% pasok benih dan pestisida di seluruh dunia.

Bayer Bakal Akuisisi Monsanto | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Cabang Axa


Terobosan dalam negosiasi datang setelah Bayer meningkatkan tawaran harga per saham pekan lalu. Salah satu direksi perusahaan yang berbasis di St Louis, Missouri, AS ini menyetujui kesepakatan pada Selasa (13/9).

Dewan pengawas Bayer yang berbasis di Leverkusen akan bertemua pada Rabu (14/9) untuk mengautorisasi kesepakatan sementara pengumuman diharapkan sebelum pasar saham dibuka di New York pada Rabu (14/9).

Dalam pembicaraan dengan Monsanto, pihak Bayer telah bersedia menaikkan angka penawaran menjadi 129 dollar AS per saham dari sebelumnya 127,50 dollar AS per saham.

Tawaran Bayer untuk menggabungkan bisnis bahan kimia tananman yang merupakan terbesar kedua dunia setelah Syngenta AG dengan bisnis industri benih terkemuka Monsanto adalah yang terbaru dalam serangkaian langkah konsolidasi utama di sektor agrokimia.

Raksasa produsen bahan kimia dan kesehatan Jerman, Bayer AG (BAYGn.DE) segera mengumumkan akuisisi perusahaan Amerika Serikat (AS), Monsanto Co (MON.N). Nilai akuisisi yang ditawarkan Bayer untuk membeli saham Monsanto mencapai 66 miliar dollar AS atau sekitar 872,982 triliun rupiah (kurs 13.227 rupiah per dollar AS) dan akan menjadi kesepakatan akuisisi terbesar tahun ini.

Dengan akuisisi tersebut Monsanto diharapkan bisa meningkatkan pasar Bayer untuk meraih posisi teratas dalam industri pertanian global. Konsolidasi keduanya diharapkan akan bisa menggabungkan ilmu bisnis tanaman dengan kekuatan Monsanto dalam penyediaan bibit.

Tawaran itu kemungkinan masih dibawah 135 dollar AS per saham. Pembelian Monsanto akan menciptakan penyuplai benih dan pestisida terbesar di dunia. Monsanto sendiri adalah penyedia benih dan bibit, serta pionir tanaman pangan hasil modifikasi genetis.

Selama dua dekade, produknya menjadi jagung dan kedelai paling utama di Amerika Serikat. Monsanto juga menjual bibit untuk Amerika Latin dan India. Jauh sebelumnya, Monsanto juga pernah menolak tawaran Syngenta AG senilai 43,7 miliar dollar AS pada Agustus tahun lalu. 

Sebelumnya, pihak Monsanto sempat menolak tawaran Bayer. Menurut CEO Monsanto, Hugh Grant, tawaran senilai 122 dollar AS per saham belum mencukupi untuk menutupi risiko keuangan serta risiko dari regulasi eksekusi.

“Kami percaya keuntungan substansial dari strategi terintegrasi bisa tersedia buat para petani bibit dan masyarakat luas. Dan kami sangat menghormati bisnis Bayer,” kata Grant. Sementara itu, Jonas Oxgaard, analis di Sanford C. Bernstein & Co di New York, AS, mengatakan bahwa Bayer akan hadir dengan tawaran yang lebih besar lagi.