Bawang putih ada di kisaran Rp60.000-Rp70.000 / kg | rifan financindo
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Abdullah Mansyuri mengatakan, komoditi bawang dan cabai yang mengalami kenaikan paling tajam. Untuk bawang putih ada di kisaran Rp60.000-Rp70.000, harga per kilogram (kg) tersebut hampir naik 100% dari harga normal yang seharusnya di kisaran Rp35.000-Rp40.000 per kg.
Dua pekan menjelang Ramadan 2017, harga sejumlah kebutuhan pokok di Indonesia belum stabil. Hampir semua komoditi pangan mengalami kenaikan meskipun tipis.
"Kalau harga bawang merah ada di kisaran Rp37.000 per kg kemarin itu terakhir di kisaran Rp30.000 per kg," ujarnya saat dihubungi Okezone, Kamis (11/5/2017)
Sementara untuk harga daging sapi di pasaran, saat ini dijual dengan harga Rp117.000 per kg. Untuk daging kambing mengalami kenaikan Rp1.000 menjadi Rp112.000 per kg. "Daging ayam ini mengalami kenaikan sejak dua minggu yang lalu, dari normalnya adalah Rp29.000 per potong menjadi Rp32.000 per potong," kata Abdullah.
Sementara itu untuk cabai rawit hijau saat ini ada di kisaran Rp42.000 per kg dari sebelumnya Rp39.000 per kg. Untuk cabai rawit besar ada di kisaran Rp41.500 per kg dari hanya naik Rp1.500 dari sebelumnya Rp40.000 per kg. Cabai merah keriting saat ini dijual di pasaran dengan harga Rp37.000 dari sebelumnya yang hanya dijual dengan harga Rp35.000.
"Cabai rawit merah ini cukup unik, dulu sempat melambung sampai lebih dari Rp100.000-an kemudian turun menjadi Rp58.000 per kg sekarang naik lagi menjadi Rp70.500 per kg," kata Abdul
Mendekati Ramadan, Harga Bawang Putih Tembus Rp 70 Ribu | rifan financindo
Sebulan lalu, harga bawang putih masih di harga Rp 28 ribu per kilogram. Kemudian tiga pekan menjelang puasa, harga bawang putih langsung meriket signifikan ke harga Rp 60 ribu. Semakin dekat dengan puasa, harganya tembus Rp 70 ribu per kilogram.
Harga bawang putih semakin tidak terkendali. Meski pemerintah mengklaim sudah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga bawang putih, namun nyatanya harga bumbu dapur paling dasar ini masih saja tinggi. Dua pekan menjelang puasa, harga bawang putih menembus Rp 70 ribu per kilogram.
Para pedagang bawang putih skaa besar di pasar induk Kramat Jati beralasan harga bawang putih terus naik karena memang di Tiongkok harganya sedang tinggi. Sehingga mau tidak mau, produk impor ini juga ikut naik saat sampai ke tangan konsumen di Indonesia. Seluruh jenis bawang putih yang tersedia dari mulai kating, honan, hingga bawang putih kecil adalah impor dari Tiongkok. Indonesia hanya mampu menghasilkan 1 persen dari jumlah bawang putih impor.
Alasan lain, kenaikan harga bawang putih disebabkan bongkar muat kontainer pengiriman kini dilakukan di pelabuhan Surabaya sejak tahun 2017. Padahal sebelumnya dilakukan di Tanjung Priok, Jakarta. Alasannya, bongkar muat pelabujan Tanjung Priok sudah overload atau kelebihan kapasitas.
Salah seorang konsumen, Sri Yanti warga Simpangan Depok, mengaku kaget saat membeli harga bawang putih di Pasar Mini, Cilodong, Depok. Harganya sudah tembus Rp 70 ribu per kilogram. Dirinya yang seorang pedagang nasi rames terpaksa harus memutar otak dengan menambah kocek lebih untuk membeli bawang putih.
"Sudah Rp 70 ribu. Saya dagang nasi rames otomatis modalnya jadi lebih besar. Harganya naik terus, bagaimana nih pekan depan," katanya kepada JawaPos.com, Kamis (11/5).
Harga bawang putih di Pasar Kemirimuka Depok juga tinggi. Yakni Rp 65 ribu per kilogram.
"Kami beli dari pasar induk Kramat Jati, memang harganya dari sana masih tinggi di harga Rp 55 ribuan per kilogram. Barangnya memang susah," kata Ria, salah satu pedagang bawang putih.
Kenaikan harga umumnya hanya terjadi pada harga bawang putih. Misalnya harga ayam potong mencapai Rp 36 ribu di mana sebelumnya hanya Rp 30 ribu. Harga telur ayam juga mulai merangkak naik meski kenaikannya tidak terlalu tinggi yaitu rata-rata hanya Rp 1000 per kilogram.
Padahal Kementerian Perdagangan sudah memanggil seluruh importir bawang putih untuk membuat harga bawang putih seragam. Yaitu dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 38 ribu per kilogram. Namun nyatanya di lapangan, harga si bumbu paling gurih ini tetap saja tinggi.
Jelang Ramadan, harga bawang putih di Malang sentuh 48 ribu per kg | rifan financindo
Harga bawang putih di tingkat pengecer di Kota Malang menyentuh Rp 48 Ribu per kilogram. Kenaikan terjadi secara drastis dalam dua pekan terakhir, dari harga normal antara Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu.
"Kenaikan paling terasa itu bawang puting, dari biasanya Rp 30 ribu sekarang sampai Rp 48 ribu," kata Agus Salam, pedagang di Pasar Besar Kota Malang, Kamis (11/5).
Kata Agus, kenaikan bawang putih juga terjadi untuk jenis kupasan yang beda Rp 2 ribu untuk jasa pengupasan.
Sedangkan untuk jenis bawang putih goreng kupasan mengalami kenaikan Rp 10 ribu setiap kemasan berisi 0,25 Kg. Semula untuk 0,25 Kg seharga Rp 25 ribu naik menjadi Rp 35 ribu.
Kata Agus kenaikan diduga karena pengaruh menjelang Ramadan. Karena kenaikan juga terjadi pada kebutuhan rumah tangga yang lain.
Selain itu, kebutuhan bawang putih di Indonesia selama ini selalu dipenuhi lewat impor dari Thailand. Kemungkinan juga dipengaruhi oleh distribusi barang dari luar negeri yang sedang langka.
Kata Alfirsi, kenaikan juga diikuti kebutuhan lain termasuk sayur-sayuran. Kenaikan pada kisaran antara Rp 500 sampai Rp 2 ribu.
Sementara kenaikan juga terjadi untuk telur ayam ras, dari semula Rp 18 ribu menjadi Rp 21 ribu. Kenaikan terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Kemungkinan karena menjelang puasa. Biasanya banyak untuk produksi kue, kan sudah mulai stok jelang Ramadan gini," kata Alfirsi di kiosnya di Pasar Besar.