Terbaru

Pangkas Mata Rantai Pasokan Pangan, Mentan Gandeng Go-Jek

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

Toko Tani bekerja sama dengan Go-Jek | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat


Kementerian Pertanian mengambil langkah inovatif untuk memangkas panjangnya mata rantai pasok komoditas bahan pangan. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggandeng perusahaan penyedia layanan transportasi online PT Go-Jek Indonesia

"Saudaraku pisang goreng saja digerakkan Go-Jek, apalagi beras, bawang, cabe, siap? Tolong diantar nanti diorder melalui Go-Jek, mungkin 16ribu (driver Go-Jek) kita kepung Jakarta dengan pangan," ujar Amran saat melakukan Apel Siaga TTI di Karawang, Jawa Barat, Selasa (18/4/2017).

Nantinya, Go-Jek akan membantu Toko Tani Indonesia (TTI) dalam pendistribusian bahan pokok ke seluruh wilayah Jabodetabek. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan Go-Jek bersiap menghantarkan komoditas pangan kepada konsumen langsung dari TTI. Dengan demikian langkah ini dpaat menekan mata rantai pasok yang selama ini bisa memiliki alur lebih dari 8 sampai 9 kali.

Distribusi pangan dari TTI langsung kepada konsumen melalui Go-Jek diharapkan dapat menjadi mata rantai pasok yang baru. 

TTI sendiri sudah dikembangkan sejak tahun 2016 dengan 1.320 unit di 32 provinsi. Tahun 2017 ditargetkan akan ada 1.000 TTI yang fokus di wilayah Jabodetabek, wilayah yang sering mengalami gangguan pasokan maupun harga pangan pokok dan strategis.

Mekanismenya, konsumen dapat memanfaatkan layanan GoMart dari Go-Jek untuk memesan pilihan komoditas yang tersedia dari TTI. Ke depannya, TTI akan terdapat dalam menu pilihan di GoMart. 

Langkah ini diambil untuk menyelesaikan masalah disparitas harga pangan. Hingga saat ini disparitas harga pangan di Indonesia mencapai angka 300%. 

"Rantai pasok pangan kita terlalu panjang disparitasnya sampai 300%. Ini yang harus diselesaikan. Tidak ada negara yang seperti negara kita untungnya naik 300% ini yang harus diselesaikan," ujar Amran.

Harga Produsen, Toko Tani Pasar Minggu Jual Cabai Rp16.000/Kg | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat


TTI Permanen ini diklaim sebagai bukti harga komoditas pangan yang langsung didistribusikan dari produsen lebih murah.

Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi dan UKM bersama-sama meluncurkan Toko Tani Indonesia (TTI) Permanen di Jalan Ragunan P-7 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Berikut daftar harga bahan pangan di Toko Tani Indonesia Permanen Pasar Minggu: 
- Gula Pasir Rp12.000 per kg 
- Beras Rp7.900 per kg 
- Ayam Rp30.000 per ekor 
- Bawang Merah Rp23.000 per kg 
- Cabai Rp16.000 per kg 
- Minyak Goreng Rp9.500 per kg

Rabu (15/6/2016), terlihat sejumlah toko-toko milik produsen seperti PT Charoen Pokphand Indonesia (produsen ayam dan nugget), Bimoli, Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia, dan lainnya sudah mulai menjual dagangannya. Masyarakat sekitaran Pasar Minggu pun terlihat antusias dan mulai memadati toko tani.

Harga Daging Sapi Paling Murah Rp100 Ribu Jelang Lebaran | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat


Pemerintah saat ini tengah melakukan impor daging sapi untuk menjamin kestabilan harga saat Ramadan dan jelang Lebaran. Untuk mencapai target Presiden Joko Widodo sebesar Rp85 ribu per kg, pemerintah pun akan melakukan impor daging sapi hingga 27.400 ton

"Kita enggak mungkin lihat harga daging sapi segar itu Rp85 ribu per kg. Paling bisa, jika pemerintah mengizinkan sapi dari negara manapun masuk ke Indonesia, itu baru bisa, dan paling top hanya Rp100 ribu (per kg)," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Pengolahan Makanan dan Peternakan, Juan P Adoe saat ditemui di Thamrin City, Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Namun, impor daging sapi ini diyakini tidak akan berdampak banyak terhadap harga jual daging sapi saat ini. Pasalnya, butuh waktu untuk mengirim dan mendistribusikan daging sapi ini ke berbagai daerah di Indonesia.

"Kita mencoba memasukkan sapi yang bahasanya sapi siap potong. Itu kita usulkan sama pemerintah. Pak Mentan terpaksa melakukan diskresi. Kalau itu dilakukan, setelah ini kita harus ubah UU. Karena cukup menekan," tutupnya.

Saat ini pemerintah telah diberi usulan untuk melakukan pengiriman daging sapi potong. Namun, upaya ini cukup sulit untuk dilakukan karena harus mengubah undang-undang.