Terbaru

RI Waspadai Rusaknya Ekonomi Global Bila Trump Bikin Ulah

Trump tunjukkan gelagat AS akan bersikap proteksionis soal perdagangan | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka

Dalam beberapa hari ke depan, presiden terpilih Amerika Serikat ke-45 Donald Trump akan dilantik menggantikan Barack Obama. Kebijakan Trump yang diprediksi akan bersifat proteksionis dalam hal perdagangan dinilai akan ikut memengaruhi perekonomian global.

"Yang kita harus siapkan adalah kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi baik itu dari sisi perekonomian di Eropa, Amerika, Jepang, atau China. Karena semuanya juga memberikan pengaruh yang bisa saja positif atau negatif, bahkan bisa saja saling memperkuat," kata Sri Mulyani di di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin 16 Januari 2017.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan skenario ekonomi semacam ini seharusnya dilihat dari berbagai aspek, termasuk dari negara-negara dengan perekonomian besar lain yang juga ikut memengaruhinya.

Dia mengatakan, skenario yang paling positif dalam hal ini yang kemudian memengaruhi ekspor Indonesia, apakah itu dalam bentuk pertumbuhan ekonomi yang kemudian menciptakan barang-barang yang diekspor oleh perekonomian nasional, atau skenario yang lebih memberikan risiko yang juga harus dilihat dengan seksama.

"Jadi kita akan lihat seluruh resiko-resiko yang muncul dari berbagai macam sudut. Kita lihat nanti apa yang akan dilakukan," ujarnya.

"Skenario yang positif itu kan ada implikasinya juga. Kalau ekonominya tumbuh tinggi di Amerika dan kemudian memicu inflasi, berarti kan akan ada respons dari sisi kebijakan moneter," kata Ani.

Ani – panggilan akrab Sri Mulyani – juga mengaku pihaknya akan terus memonitor kondisi perekonomian global. Apakah kegiatan ekonomi di AS akan menciptakan permintaan terhadap barang-barang ekspor, serta pengaruhnya terhadap Eropa atau China yang juga akan dilihat dari sisi pertumbuhan ekonominya.

"Selama ini kita kan juga selalu melakukan skenario tentang apa yang mungkin terjadi. Bagi pemerintah Indonesia, dalam rangka menjaga APBN kita, maka kita akan melihat skenarionya saja," kata Ani.

Kembangkan Infrastruktur, Sri Mulyani: Masyarakat Kita Banyak yang Belum Miliki Air Bersih | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, betapa pentingnya dukungan infrastruktur dalam upaya menciptakan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

"Untuk mengentaskan kemiskinan, bahkan masyarakat kita masih banyak yang belum memiliki air bersih yang menghambat ekonomi di suatu kota," katanya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Pusat, Jakarta, Senin (16/1/2017).

Namun sayangnya, masih banyak daerah di Indonesia yang tidak mendapatkan dukungan cukup dari sisi infrastruktur. Padalah infrastruktur mampu memacu perekonomian suatu daerah.

Dia pun menambahkan, upaya yang saat ini bisa dilakukan dalam meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk menciptakan kondisi masyarakat yang adil dan makmur perlu didukung dengan APBN. 

"Ini merupakan cara yang muncul saat ini kalau kita ingin mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Ini APBN menjadi sangat penting. APBN instrumen yang membuat masyarskat adil dan makmur maka dia melalui sisi pendapatan dan belanja negara. Ini adalah dua sisi mata uang yang sangat penting untuk mengurangi kesenjangan, membuat kompetitif produktif," tukasnya.

Sri Mulyani melanjutkan, padahal dengan adanya infrastruktur yang memadai mampu memacu produktivitas yang nantinya akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi yang lebih positif. 

"Infrastruktur itu penting di mana kita meningkatkan produksi kita, bagaimana kita meningkatkan sektor keuangan sehingga mereka bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia," jelasnya.

Ekonomi Tumbuh di Atas 5%, Sri Mulyani: RI Tidak Masuk Liga Paling Bawah | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka

Ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5%, saat banyak negara berjuang menghadapi situasi resesi. Hal ini yang menjadikan Indonesia bisa hampir setara dengan China dan India sebagai dua negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia.

"Di banding negara emerging kita termasuk tertinggi di seluruh dunia. Dalam hal ini kita masih perlu memperbaiki, tapi kita bukan masuk liga paling bawah," jelasnya.

Demikianlah diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri pertemuan dengan Pemuka Agama Kristiani di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Senin (16/1/2017).

Selain pertumbuhan ekonomi, data lainnya juga tercatat cukup baik. Dari sisi inflasi dengan realisasi 2016 sebesar 3,02% dan nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Nilai tukar rupiah kita masih sedikit alami apresiasi, indikator penanaman modal baik dari dalam dan luar juga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki bekal cukup baik untuk 2017," paparnya

Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh sisi produksi dan permintaan. Sri Mulyani menuturkan dalam dua tahun terakhir sisi produksi cukup berat untuk tumbuh. Sedangkan sisi permintaan masih baik, mengingat konsumsi rumah tangga tumbuh stabil.

"Sisi produksi 2015-2016 adalah dua tahun sangat berat," kata Sri Mulyani.