Terbaru

ATM PETANI: BRI Rilis Kartu Tani

Pendistribusian kartu tani serentak di 21 kabupaten dan kota di Jawa Tengah | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo


PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

Kartu Tani sendiri merupakan kartu identitas bagi petani yang sekaligus berfungsi sebagai kartu debit (ATM) yang diterbitkan oleh bank-bank milik negara, yaitu BRI, Bank Mandiri, dan BNI.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. melakukan pendistribusian serentak kartu tani di 21 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

Launching kartu tani BRI bertempat di Lapangan Olahraga Drh. Supardi, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (12/01/2017). Turut hadir dalam acara launching dan distribusi serentak Kartu Tani di 21 Kabupatan / Kota di Provinsi Jateng diantaranya Menteri BUMN RI Rini M. Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Magelang Zaenal Arifin dan Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam.

Kartu ini berisi database para petani, yang bersumber dari pemerintah daerah setempat dan terdiri dari data petani dengan system by name by address, data lahan, dan data komoditas.

Corporate Secretary BRI Hari Siaga Amijarso mengatakan perseroan turut mendorong mewujudkan program pemerintah Nawacita dalam bidang ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan di Indonesia melalui Program Kartu Tani ini.

“Dengan Kartu Tani, petani akan mudah untuk mengakses jasa layanan perbankan baik simpanan maupun pinjaman, terutama KUR dan transaksi pembelian sarana produksi pertanian serta penjualan hasil panen yang cashless dan terintegrasi dalam satu sistem," ujarnya Kamis (12/1/2017).

Adapun, sampai dengan medio Januari 2017, BRI telah mendistribusikan Kartu Tani kepada 446.934 petani di wilayah Jateng. 

Kartu Tani dinilai bisa menjadi solusi dalam pendistribusian pupuk bersubsidi di Jawa Tengah. BRI juga berkomitmen untuk terus mengembangkan sistem ini bagi para petani tidak hanya di Jawa Tengah tapi juga di seluruh Indonesia. Penyerahan Kartu Tani di Jawa Tengah tersebut ditargetkan akan selesai pada Februari 2017. 

Melalui bantuan ini, perseroan berkomitmen untuk mendukung peningkatan produksi pertanian guna tercapainya swasembada pangan di Kabupaten Magelang.

Dalam rangkaian acara tersebut, BRI juga melakukan pemberian bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berupa 3 hand tractor kepada 3 gabungan kelompok tani di wilayah Magelang. 

Bupati Wonogiri Pimpin Peluncuran 101.841 Kartu Tani | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

Sebanyak 101.841 Kartu Tani diluncurkan di Kabupaten Wonogiri, Kamis (12/1) bersamaan dengan launching serentak kartu tani di sejumlah kabupaten di Provinsi Jateng.

Pemimpin Cabang Bank BRI Wonogiri, FX Suranta melaporkan data Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri menyebut total petani di Wonogiri sebanyak 151.391 orang. “Dari jumlah tersebut, yang sekarang telah dicetak mencapai 101.841 kartu tani,” jelasnya.

Upacara peluncuran kartu tani ini, digelar di pendapa Kabupaten Wonogiri dengan dipimpin langsung Bupati Wonogiri Joko ‘Jekek’ Sutopo, didampingi Muspida dan Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno, bersama para pejabat dari dinas dan instansi terkait serta para tokoh petani.

Pembagiannya kepada petani, dilakukan secara bertahap. “Yang sudah dibagikan, mencapai jumlah sebanyak 36.910 kartu,” tandas FX Suranta.

Sebagaimana diharapkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, pasca-peluncuran kartu tani, hendaknya mampu mewujudkan kepastian dalam memberikan jaminan tercukupinya pupuk pada petani. Sebagai salah satu sarana produksi (saprodi), pupuk harus dapat direalisasikan secara tepat waktu dan tepat jumlah.

Bersamaan dengan pembagian kartu tani, Bank BRI Wonogiri telah menyiapkan perangkat penunjangnya, yakni mesin gesek sebanyak 215 unit yang tersebar di Wonogiri.

Dengan fasilitas kartu tani, para petani diharapkan dapat memperoleh jaminan kemudahan untuk mendapatkan sarana produksi (saprodi), termasuk tercukupinya kebutuhan pupuknya. Caranya dengan lebih dulu memasukan uang tabungan ke Bank BRI.

Jateng Terapkan Kartu Tani | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggandeng Bank Rakyat Indonesia untuk menerapkan kartu tani bagi para petani. Peluncuran kartu tani dilakukan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menteri Rini menjelaskan, pemerintah akan menggunakan sistem perbankan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga petani. Kartu tani nanti akan diintegrasikan untuk keperluan program pemerintah yang lain dalam mengurangi kesenjangan.

Untuk tahap pertama kartu tani bisa dipakai petani untuk membeli pupuk bersubsidi. "Hanya saja para petani harus menjadi anggota kelompok tani agar memudahkan penyaluran pupuk yang dibutuhkan,"  kata Rini.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam memerintahkan kepala cabang di Jateng untuk meningkatkan pelayanan pemanfaatan kartu tani. Asmawi menegaskan, keberhasilan penerapan kartu tani akan memberi banyak manfaat bukan hanya kepada para petani, tetapi juga masyarakat luas khususnya bagi penyediaan pangan.

Ketika ditanyakan tentang kemungkinan subsidi tidak hanya terbatas pada pupuk urea, Rini menjawab bahwa BUMN akan menyiapkan untuk memenuhi juga kebutuhan bibit dan pestisida.

"Kami sedang mengkaji semua itu, karena kami ingin para petani meningkat kesejahteraannya," kata Menteri BUMN.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan, kartu tani diterapkan untuk mendukung sistem informasi pertanian. Apabila seluruh petani masuk ke dalam kelompok tani dan memiliki kartu tani, maka pemerintah mempunyai data yang akurat mengenai profil petani, jumlah luasan lahan yang dimiliki, tanaman yang dibudidayakan, dan kapan pemupukan akan dilakukan.

"Kalau sekarang ini harga cabai mahal, penyebabnya adalah kita tidak tahu di mana daerah yang kelebihan produksi dan mana yang membutuhkan. Kalau sistem informasi pertanian ini berjalan, maka akan mudah untuk mengendalikan harga," kata Ganjar, di Magelang, Kamis (12/1/2017).

"Kami membutuhkan bantuan penyuluh yang mendampingi petani. Hanya saja masih ada persoalan aturan tentang status kepegawaian para penyuluh," ujar Gubernur Jateng.

Gubernur Jateng mengakui, sekarang ini baru 21 Kabupaten dan kota yang baru terdata. Sebanyak 14 Kabupaten dan Kota lainnya masih akan dilakukan pendataan.