Terbaru

Menteri Bambang Inginkan Peta Pembangunan Lebih Akurat

Terutama, terkait perencanaan anggaran yang tepat | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya


Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, pada hari ini, Senin 5 Desember 2016, secara resmi melantik Hasanuddin Zainal Abidin sebagai kepala Badan Informasi Geospasial menggantikan Priyadi Kardono.

“Ke depannya, kita bisa membayangkan proses pengambilan keputusan yang lebih baik, dan perencanaan yang lebih baik,” ujar Bambang di kantornya, Jakarta, Senin.

Dalam sambutannya, Bambang menghaturkan harapan-harapannya kepada Kepala BIG. Salah satu yang utama, yakni bagaimana menjadikan BIG sebagai sebuah lembaga yang mampu membuat suatu peta pembangunan yang lebih akurat.

Menurut Bambang, diperlukan perencanaan anggaran yang tepat, agar pencetakan sawah sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya. Peta pembangunan pencetakan sawah tersebut pun, memegang peranan penting dalam program tersebut.

Bambang memandang, BIG memiliki peran penting dalam setiap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Misalnya, dari sisi perencanaan anggaran program pencetakan sawah yang diinisasi oleh Kementerian Pertanian.

“Sehingga, kami harapkan, ini nantinya benar-benar bisa mengairi sawah, dan mampu meningkatkan produksi pangan,” katanya.

Contoh lainnya, yakni dari pembangunaan irigasi. Bambang mengatakan, dibutuhkan dana tidak sedikit untuk pembangunan irigasi di setiap daerah. Dengan ketersediaan informasi yang akurat dari BIG, ini diharapkan mampu meminimalisir penggunaan anggaran berlebih.

“Nantinya, kita tidak akan melakukan kesalahan kebijakan, hanya semata-semata karena kesalahan data yang berbentuk dengan peta,” ujarnya.

Maka dari itu, BIG di tangan Hasanuddin diharapkan mampu menjadi sebuah lembaga yang mampu menjadi mitra pemerintah dalam menyediakan data yang akurat. Dalam setiap pembangunan infrastruktur yang mampu menunjang perekonomian ke depan.

Lantik Kepala BIG, Menteri Bambang Beri Tekanan Tegas soal Pimpinan dari Luar | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya


Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro melantik Hasanuddin Zainal Abidin sebagai Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG). Hasanuddin didapuk sebagai Kepala BIG menggantikan Priyadi Kardono.

“Saya tidak mau mendengar ada lagi alasan-alasan di BIG, yang tidak mau bekerja sama dengan pemimpin yang berasal dari orang luar,” kata Bambang di Gedung Bappenas, Senin (5/12/2016).

Priyadi diberhentikan dengan hormat melalui Keputusan Presiden pada 1 November 2016 lalu. Bambang berharap seluruh Hasanudin bisa diterima seluruh jajaran BIG sebagai pemimpin baru,

“BIG adalah organisasi pemerintah yang dinamis, berkualitas, dan harus dikelola secara modern oleh siapapun yang telah ditunjuk,” tambahnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, kendati Hasanuddin adalah orang baru dalam BIG, dia menilai kompetensi dan pengalamannya di bidang geospasial menjadi pertimbangan utama dia mampu terpilih sebagai Kepala BIG.

“Prosesnya tidak asal pilih. Prof Hasanuddin sudah melampaui proses di panitia seleksi. Presiden sendiri sudah memberikan kepercayaan, semoga bisa dijalankan dengan baik,” tukasnya.

Bambang menuturkan, penunjukkan Hasanuddin dilakukan melalui mekanisme yang panjang. Bahkan pemilihan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kepala Bappenas Lantik Kepala Badan Informasi Geospasial Baru, Ini Tugasnya | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya


Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro melantik Hasanuddin Zainal Abidin sebagai Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) menggantikan Priyadi Kardono.

Menurutnya, pemetaan yang harmonis akan memudahkan pemerintah untuk melakukan penganggaran, misalnya pada program pencetakan sawah yang baru guna meningkatkan produksi padi. Dengan pemetaan yang akurat, pemerintah akan mengetahui lahan atau sawah yang dicetak, termasuk dalam hal irigasi.

Dalam sambutannya, Bambang mengatakan sesuai arahan Presiden untuk mewujudkan kebijakan satu peta, maka peran BIG menjadi sangat sentral. Kementerian/lembaga juga melaksanakan tugas pemetaan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing sehingga diperlukan sinkronisasi dan harmonisasi peta.

“Pemetaan yang sinkron membantu proyek pembangunan dan infrastruktur, pembangunan daerah juga dengan peta bisa dikasih untuk strategi pembangunan yang tepat,” ucapnya.

“BIG harus jadi konsolidator peta-peta, karena ini berguna bagi proses pengambilan keputusan karena perencanaan baik apabila pemetaannya akurat, detil, dan tersinkronisasi,” katanya, di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (5/12/2016).

Selain itu, BIG juga akan melaksanakan pemetaan di bidang sumber hayati di laut, termasuk pemetaan di bidang minyak dan gas.

“Kan mudah‎ sekarang mendeteksi dengan citra satelit. Yang belum apakah sudah ada namanya atau belum, ini yang perlu kita tahu,” ujarnya.

Hasanuddin menuturkan BIG akan menginventarisir jumlah pulau yang tersebar di seluruh nusantara. Hingga kini ada 17.500 pulau yang terdeteksi yang mana 13 ribu pulau telah memiliki nama dan ditinggali masyarakat.