Terbaru

Efek Trump Reda, Wall Street Melorot

Bursa saham AS jatuh pada perdagangan Rabu  | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa


Seperti dilansir dari Reuters, indeks Dow Jones sempat naik ke posisi 15 poin kurang dari level 20.000, tingkat yang tidak pernah tercapai. Namun, indeks kemarin melepaskan posisi itu dan menghabiskan sebagian besar perdagangan pada area merah.

Bursa saham AS jatuh pada perdagangan Rabu (21/12), karena saham sektor kesehatan dan real estate kehilangan daya beli sehari setelah indeks Nasdaq Composite dan Dow Jones Industrial Average mencapai rekor tertinggi.

Beberapa investor khawatir bahwa yang disebut efek Trump telah membuat valuasi saham menjadi mahal dan khawatir bahwa legislator mungkin menolak pemotongan pajak yang dan kebijakan lain yang bisa memperlebar defisit anggaran. 

Saham AS telah menguat sejak pemilu November 8, dengan indeks Dow Jones naik 9 persen dan S&P 500 menanjak 6 persen pada spekulasi rencana Presiden terpilih AS Donald Trump untuk melakukan deregulasi dan menambah belanja infrastruktur guna meningkatkan perekonomian.

"Dalam 100 hari pertama di kantor, hal itu akan menarik untuk melihat undang-undang apa yang bisa dihasilkan melalui Kongres dan peraturan apa yang akan mereka cabut."

"Orang-orang mengambil jeda dan mereka ingin melihat apa yang akan terjadi," kata Chris Zaccarelli, Kepala Investasi Cornerstone Financials Partners. 

Sektor kesehatan turun 0,60 persen dan sektor real estate anjlok 1,32 persen.

Sementara saham Twitter turun 4,69 persen setelah kepala kantor teknologi perusahaan mengatakan ia akan meninggalkan perusahaan jejaring sosial tersebut. Adapun saham FedEx turun 3,33 persen setelah memberikan hasil kuartalan yang tidak sesuai ekspektasi analis. 

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,16 persen pada perdagangan kemarin, menjadi berakhir pada 19.941,96 poin dan S&P 500 kehilangan 0,25 persen menjadi 2.265,18. Nasdaq Composite turun 0,23 persen menjadi 5.471,43.

Saham Accenture turun 5 persen setelah perkiraan pendapatan penyedia jasa software konsultasi dan outsourcing ini meleset dari perkiraan. Saham itu menjadi hambatan terbesar pada indeks S&P 500.

Wall Street Turun Terbebani Sektor Kesehatan dan Real Estate | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa


Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/12/2016), Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,16% ke level 19.941,96 poin dan S & P 500 kehilangan 0,25% menjadi 2.265,18, dan Nasdaq Composite turun 0,23% ke level 5.471,43. Sektor kesehatan turun 0,60% dan sektor real estate kehilangan 1,32%.

Wall Street pada perdagangan kemarin berakhir jatuh dengan sektor kesehatan dan real estate melemah cukup dalan sehari setelah Nasda Composite dan Dow Jones Industrial Average mencapai rekor tertinggi.

Beberapa investor khawatir bahwa yang disebut Trump telah membuat saham mahal dan khawatir bahwa legislator mungkin menolak pemotongan pajak yang kuat dan kebijakan lain yang bisa memperlebar defisit federal. Indeka S & P 500 diperdagangkan pada sekitar 17 kali perkiraan pendapatan dalam 12 bulan, jauh di atas rata-rata 10 tahun menurut Thomson Reuters Datastream.

Dow Jones sempat naik 15 poin di level 20.000, tingkat yang tidak pernah tercapai, namun ditutup melemah. Saham AS telah menguat sejak pemilu November 8, dengan Dow naik 9% dan S & P 500 naik 6% pada taruhan bahwa rencana Presiden AS terpilih Donald Trump akan melakukan deregulasi dan pengeluaran infrastruktur yang akan meningkatkan perekonomian.

Menyediakan pasar dengan tingkat dukungan pekan ini, harapan modal yang lebih rendah atau keuntungan tarif pajak di bawah Trump memberi investor insentif untuk tidak menjual saham sampai Januari, menurut Zaccarelli serta Randy Frederick, wakil presiden perdagangan & derivatif di Charles Schwab .

Saham Twitter (TWTR.N) turun 4,69% setelah kepala kantor teknologi yang mengatakan akan meninggalkan perusahaan jejaring sosial. Saham FedEx (FDX.N) turun 3,33% setelah memberikan hasil kuartalan yang tidak terjawab atas ekspektasi analis. 

Sejauh ini sepanjanh 2016, S & P 500 telah naik 11% melampaui perkiraan Reuters sebesar 8% untuk tahun ini. Saham Accenture saham (ACN.N) turun 5% setelah perkiraan pendapatan penyedia jasa konsultasi dan outsourcing software ini meleset dari perkiraan. saham itu menjadi hambatan terbesar pada S & P 500.

"Jika Anda dapat menahan pada keuntungan modal selama dua minggu, mengapa tidak? Tidak hanya ada insentif untuk menjual sekarang," kata Frederick.

Usai Cetak Rekor, Wall Street Melemah Terkena Profit Taking | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa


Dow sempat naik 15 poin ke 20.000, namun tidak bisa bertahan lama. Pasar saham AS telah menguat sejak pemilu 8 November, dengan indeks Dow Jones naik sekira 9% dan indeks S&P 500 naik 6%.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup tidak banyak berubah, dengan saham energi sedikit menguat dan saham sektor kesehatan mengalami penurunan, sehari setelah Nasdaq Composite dan Dow Jones Industrial Average mencapai rekor tertinggi.

Chief Investment Officer Cornerstone Financial Partners Chris Zaccarelli mengatakan investor tengah mengambil jeda, lantaran khawatir "Trump reli" telah membuat harga saham terlalu mahal. Pasalnya, kebijakan Presiden Terpilih Donald Trump dalam 100 hari pertama harus melewati persetuijuan Kongres.

Indeks S&P 500 tercatat membukukan 21 saham tertinggi baru dan 1 saham berada di posisi terendah baru. Sementara untuk Nasdaq tercatat 164 saham mencapai tingkat tertinggi baru dan 34 saham berada di tingkat terendah baru.

Indeks Dow Jones Industrial Average DJI turun 0,04% menjadi 19.965, indeks S&P 500 telah turun 0,09% menjadi 2.268 dan indeks Nasdaq Composite turun tipis 0,07% menjadi 5.480. Sektor energi di indeks The S&P menguat 0,39%, sedangkan sektor kesehatan menelami koreksi 0,41%.