Terbaru

Basuki: Pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek Rampung Tiga Bulan

Pelebaran jalan ini tidak menambah lajur jalan tol yang sudah ada | PT Rifan Financindo Berjangka 

PT Rifan Financindo Berjangka


Dalam acara penandatanganan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan agar pembangunannnya bisa cepat dilakukan tanpa menunggu acara seremonial.

Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) siap dilaksanakan setelah PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dengan Badan Pengatur Jalan tol (BPJT).

Proyek yang akan berada di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting itu akan ddimulai konstruksinya pada triwulan II-2017 dan ditargetkan bisa beroperasi Juli 2019 mendatang.

"Manfaat dan kapan dibangunnya Tol Layang Jakarta-Cikampek dan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) ini sudah jelas bisa segera dibangun tanpa menunggu lagi groundbreaking-groundbreaking," kata Basuki, Senin (5/12/2016).

Pelebaran jalan ini dilakukan agar standar pelayanan minimum (SPM) tol tersebut masih bisa dipenuhi meskipun konstruksi tengah berlangsung.

Namun, sebelum memulai pembangunan, PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek akan melakukan pekerjaan pelebaran jalan di Jalan Tol Jakarta Cikampek.

"Ini kan nanti ada pelebaran jalan untuk jalan tol layang dan paling lama tiga bulan biar konstruksi utamanya bisa lebih cepat dimulai," ucap Basuki.

Kendati demikian, pelebaran jalan ini tidak menambah lajur jalan tol yang sudah ada melainkan tetap empat lajur seperti biasa.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek Djoko Dwijono menyebutkan, pihaknya akan melakukan pelebaran jalan begitu desain kontraktornya sudah jadi agar bisa langsung dilaksanakan pada awal 2017 mendatang.

Kemudian Cibitung-Cikarang Utama 4,46 kilometer, Cikarang Utama-Cikarang Barat sepanjang 2,72 kilometer, Cikarang Barat-Cibatu 3,16 kilometer, Cibatu-Cikarang Timur dengan panjang 2,45 kilometer, dan Cikarang Timur-Karawang Barat sepanjang 9,79 kilometer.

Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek II sepanjang 36,4 kilometer ini akan terdiri dari sembilan seksi yaitu Cikunir-Bekasi Barat (2,99 kilometer), Bekasi Barat-Bekasi Timur sepanjang 3,63 kilometer, Bekasi Timur-Tambun dengan panjang 4,34 kilometer, dan Tambun-Cibitung 3,30 kilometer.

Sementara konsesi Tol KLBM dimiliki oleh PT Waskita Bumi Wira. Jalan tol ini dirancang sepanjang 38,29 kilometer dengan nilai investasi Rp 12,22 triliun

Adapun nilai investasi yang digelontorkan PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek untuk pembangunan jalan tol layang tersebut adalah sekitar Rp 16 triliun.

Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek Ditargetkan Beroperasi 2019 | PT Rifan Financindo Berjangka 

PT Rifan Financindo Berjangka


Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek ll (Elevated) yang rencananya akan dibangun mulai triwulan II-2017 ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2019. Dengan masa konsesi selama 45 tahun.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ruas tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Penandatanganan PPJT ini otomatis membuat Jasa Marga secara resmi menjadi pemegang konsesi jalan tol layang tersebut.

"Saya pikir setelah PPJT, diharapkan segera dimulai pengerjaannya. Tidak perlu groundbreaking-groundbreaking. Untuk elevated, karena kondisinya, maka harus dilakukan pelebaran dulu. Mudah-mudahan tidak lebih dari tiga bulan," ujar Basuki usai menghadiri penandatanganan PPJT di Kementerian PUPR, Senin (5/12/2016).

"Setelah dilaksanakan nggak perlu nunggu lama setelah penandatanganan ini sesuai jadwal 24 bulan masing-masing April 2019 Jakarta-Cikampek dan Legun di Juli 2019," lanjut Menteri Basuki.

Adapun lama proses pembangunan, diperkirakan mencapai 24 bulan setelah dilakukan pelebaran jalan. Diperkirakan, tol tersebut akan rampung pada semester pertama di 2019.

Dua Ruas Tol Ini Diharapkan Kurangi Biaya Logistik di Pulau Jawa | PT Rifan Financindo Berjangka 

PT Rifan Financindo Berjangka


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol Jakarta-Cikampek ll elevated sepanjang 36,4 Km dan jalan tol KLBM sepanjang 38,29 Km diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kepadatan lalu Iintas. Terutama memperlancar distribusi yang dapat mengurangi biaya logistik secara ekonomis.

Pembangunan dua ruas jalan tol, yakni Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) dan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) diharapkan dapat mengurangi biaya logistik di Pulau Jawa. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi keberadaan infrastuktur jalan sangat dibutuhkan.

Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) jalan tol Jakarta-Cikampek ll (Elevated) adalah konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa. Sementara, BUJT jalan tol KLBM adalah PT Waskita Bumi Wira (WBW), yang merupakan konsorsium yang terdiri dari PT Waskita Toll Road (55%), PT Energi Bumi Mining (25%), dan PT Panca Wira Usaha (20%).

"Total nilai investasi kedua jalan tol ini mencapai lebih dari Rp28 triliun," ujarnya di Jakarta, Senin (5/12/2016).

“Hal ini terutama saat pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated, mengingat jalan tol ini akan dibangun tepat pada median jalan tol Jakarta-Cikampek eksisting,” katanya.

Dia menjelaskan, salah satu yang perlu diperhatikan dalam pembangunan kedua jalan tol adalah metode kerja dan manajemen pengendalian konstruksi. Selain itu, tetap memperhatikan estetika pada lokasi pembangunan.

"Ini agar integrasi pelaksanaan konstruksi proyek dapat terkoordinasi dengan baik untuk meminimalkan gangguan lalu Iintas yang terjadi selama masa konstruksi," pungkasnya. 

Memperhatikan bahwa pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dilakukan pada saat yang sama dengan pembangunan proyek-proyek infrastruktur lainnya, seperti Light Rail Transit (LRT) dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Maka dalam pembangunannya perseroan menggunakan konsultan jasa project management.