Terbaru

Bursa Asia Relatif Melemah di Awal Perdagangan

Harga minyak mentah dunia terpantau naik | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

Indeks Nikkei Jepang turun 1,75 persen ke 16.834,9, Topix turun 2,01 persen ke 1.341, Hang Seng Hong Kong naik 0,18 persen ke 22.724,84, CSI 300 Shanghai turun 0,11 persen ke 3.361,33, Kospi Korea Selatan turun 0,1 persen ke 1.981,91, Straits Times Singapura turun 0,33 persen ke 2.792,78.

Di penutupan bursa Eropa, Euro Stoxx 50 turun 0,22 persen ke 2.973,49, FTSE 100 turun 0,8 persen ke 6.790,51, DAX turun 43 persen ke 10.325,88.

Bursa Asia terpantau relatif melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (4/11), mengikuti penutupan Wall Street dan Bursa Eropa yang sebelumnya ditutup melemah. Harga minyak mentah dunia terpantau naik.

Sementara itu, harga minyak mentah dunia jenis WTI naik 0,18 persen ke US$ 44,74 dan Brent naik 0,17 persen ke US$ 46,43.

Di AS pada penutupan Kamis (3/11), Dow Jones Industrial Average turun 0,16 persen ke 17.930,67, S&P 500 turun 0,44 persen ke 2.088,66, dan Nasdaq turun 0,92 persen ke 5.058,41.

Ketidakpastian Pilpres AS Bikin Bursa Asia Tergelincir | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru


Melansir laman Reuters, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,2 persen pada awal perdagangan, turun 1,4 selama seminggu.

Investor terus menyoroti tanda-tanda kian ketatnya persaingan dalam Pemilihan Presiden antara Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Republik dalam beberapa hari sebelum pemungutan suara berlangsung pada Selasa pekan depan.

Bursa Asia tergelincir pada pembukaan perdagangan di akhir pekan ini, seiring pelemahan dolar yang menandai kian meningkatnya ketidakpastian tentang hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).

Sementara indeks Nikkei Jepang tergelincir 0,9 persen, usai dibuka kembali setelah libur pada Kamis. Indeks ini telah turun 2,7 persen pada minggu ini, terseret kebangkitan yen.

Trump, dalam kampanyenya menyatakan untuk mencoba mendongkrak transaksi perdagangan dan menerapkan tarif tinggi pada barang impor. Sementara sikapnya pada kebijakan luar negeri AS dan imigrasi memiliki ketidakpastian.

Menurut dua jajak pendapat yang dirilis pada Kamis, Clinton, yang dipandang sebagai kandidat status quo oleh pasar, masih memimpin dengan jarak yang sempit melebihi Trump.

Sementara dolar melemah terhadap yen, naik 0,2 persen menjadi 103,17 JPY. Sedangkan terhadap Euro turun tipis 0,1 persen menjadi US$ 1,1099, naik sekitar 1 persen untuk minggu ini.

"Masih ada ruang lingkup sell-off yang signifikan jika Trump menang," tulis Ric Spooner di CMC Markets.

Dow Jones Industrial Average turun 0,16 persen menetap di penurunan tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Sementara S&P 500 turun 0,44 persen dan Nasdaq Composite indeks kehilangan 0,92 persen.

Sementara harga minyak acuan Brent turun 1,17 persen hingga menyentuh harga US$ 46,31 per barel.

Sebelumnya Wall Street ditopang oleh penurunan saham di sektor kesehatan juga teknologi. Harga minyak yang melemah juga memberi imbas negatif pada Wall Street.

Di perdagangan komoditas, emas untuk kontrak Desember turun 0,29 persen atau 3,75 ke level US$ 1.304 per ounce. Sementara minyak untuk pengiriman Desember juga turun 1,59 persen atau 0,72 untuk menyentuh harga US$ 44,62 per barel.

Bursa Asia masih belum beranjak dari zona merah | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru


Berdasarkan data CNBC, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,81% dan indeks Topix Jepang turun 0,96%.

Saham-saham perbankan yang masuk ke dalam kategori "Big Four" juga melorot. Sebut saja National Australia Bank yang turun 5,05%, ANZ turun 0,55%, Commonwealth Bank of Australia turun 0,63%, dan Westpac turun 0,37%.

Bursa Asia kembali ditransaksikan di zona merah pada transaksi Jumat (4/11). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.24 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7%. Sepuluh sektor melorot.

Sementara, indeks Kospi Korea Selatan diperdagangkan flat di 1.984.

Pada transaksi perdagangan hari ini, pelaku pasar masih mengkhawatirkan pelaksanaan pemilu presiden AS yang akan berlangsung 8 November mendatang. Kecemasan itu bermula dari pernyataan Federal Bureau of Investigation (FBI) yang akan menginvestigasi kasus email Hillary Clinton, kandidat dari Partai Demokrat.

Di Australia, indeks ASX 200 mengalami penurunan 0,57%. Seluruh sektor kompak tertekan. Sektor energi membebani indeks dengan penirinan 1,62%. Sedangkan sektor finansial turun 0,97%.

"Pemilu AS akan kembali menjadi isu negatif yang menggerakkan market pagi ini," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets.

Ketidakpastian mengenai kondisi ini, menyebabkan aset-aset safe haven diburu investor.

Aset safe haven lain yang juga diincar adalah emas. Pagi ini diperdagangan Asia, harga emas di pasar spot berada di posisi US$ 1.302,36.

Menurut Spooner, saat ini market sudah mulai mengira-ngira dampak dari kemenangan Clinton atau kemenangan Donald Trump.

Salah satunya adalah yen Jepang. Pagi tadi, yen menguat terhadap dollar ke posisi 102,87 per dollar AS. Pada pukul 08.14 waktu Singapura, yen diperdagangkan di level 103,15.