Terbaru

IHSG berbeda arah dengan bursa Asia

IHSG Melawan arus bursa Asia | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa


Melawan arus bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada transaksi hari ini bergerak di zona merah. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.17 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,1% menjadi 5.394,43.

Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 1,113 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 795,495 miliar.

Ada 73 saham yang tertekan. Sedangkan jumlah saham yang naik sebanyak 103 saham dan 83 saham lainnya tak berubah posisi.

Investor asing menorehkan penjualan bersih (net sell) pagi ini dengan nilai Rp 386,1 miliar di seluruh market dan Rp 17,5 miliar di pasar reguler.

Sementara itu, tujuh sektor tertekan. Tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain: sektor perdagangan turun 0,58%, sektor barang konsumen turun 0,36%, dan sektor manufaktur turun 0,27%.

Adapun di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,99% menjadi Rp 12.050, PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 2,82% menjadi Rp 510, dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 2,61% menjadi Rp 236.

Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top losers pagi ini antara lain: PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 1,95% menjadi Rp 18.825, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,77% menjadi Rp 18.075, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 1,52% menjadi Rp 6.475.

Asia positif

Pada transaksi perdagangan hari ini, investor mengamati data kunci perekonomian AS, termasuk produksi industri dan inflasi. Data-data ini akan mempengaruhi keputusan The Federal Reserve terkait suku bunga acuan.

"Sejumlah peristiwa utama global yang akan terjadi tetap membuat investor global menanti di tepian. Data ekonomi AS, seperti inflasi untu September dan konstruksi perumahan, penjualan rumah dan produksi industri, akan sangat dinanti demi mendapatkan petunjuk mengenai kebijakan the Fed," papar Vasu Menon, vice president for wealth management research Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura kepada Bloomberg.

Di sisi lain bursa Asia kembali dibuka di jalur positif pada awal transaksi perdagangan hari ini (17/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.05 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 138,25. Kenaikan terjadi setelah bursa Asia mencatatkan penurunan terbesar dalam sebulan terakhir pekan lalu.

Adapun indeks Kospi Korea Selatan bergerak naik 0,22%. Saham Samsung Electronics tergerus 1,27% menjadi 1.557.000 won Korea per saham.

Sementara, data CNBC menunjukkan, indeks ASX 200 Australia dibuka flat dengan mayoritas sektor memerah. Di Jepang, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,25% di awal perdagangan.

Bursa Saham Asia Mixed, IHSG Dibuka Melemah Tipis | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa


Seperti dilansir Reuters, Senin (17/10/2016), bursa saham Asia dibuka mixed atau variatif, karena pedagang mencerna pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada Jumat kemarin dan menunggu data ekonomi China pekan ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka terdepresiasi atau melemah tipis sebesar 7,38 poin atau 0,14% ke level 5.392,51. Pelemahan IHSG hari ini di tengah variatifnya bursa saham Asia.

Di Australia, Indeks ASX 200 diperdagangkan flat, dengan sebagian besar sektor yang lebih rendah. Sektor keuangan naik 0,48% sedangkan sektor material naik 0,19%.

Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup bertambah 59,48 poin atau 1,11% ke level 5.399,88. Penguatan IHSG pada perdagangan akhir pekan di tengah menguatnya bursa Asia.

Saham eksportir utama sebagian besar lebih tinggi. DI mana saham Toyota naik 0,77%, Nissan naik 0,7%, dan Mitsubishi Electric menambahkan 1,96%. Saham Honda lebih rendah sebesar 0,33% dan saham Sony turun 0,41%. 

Di Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 0,25% pada awal perdagangan, dengan saham terdorongan yen yang relatif melemah. Yen Jepang terhadap USD diperdagangkan pada level 104,07, dibanding di bawah 103,80 pada pekan sebelumnya.

Sementara, sektor saham dalam negeri mayoritas di jalur negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah keuangan yang melemah 0,31% dan sektor yang menguat tertinggi adalah pertambangan yang naik 0,22%.

Pelemahan yen biasanya positif bagi eksportir karena akan meningkatkan keuntungan mereka di luar negeri bila dikonversi kembali ke mata uang lokal. Di sisi lain, Indeks Kospi di Korea Selatan tercatat naik 0,22%. Saham Samsung Electronics turun 1,27% menjadi 1.557.000 won Korea. 

Saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp200 menjadi RP65.000, PT Indofarma Tbk (INAF) naik Rp60 menjadi Rp2.660, dan PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH) naik Rp40 menjadi Rp740.

Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp22 miliar dengan 8 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp3,03 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp15,20 miliar dan aksi beli sebesar Rp12,17. Sebanyak 17 saham menguat, 14 melemah, dan 13 stagnan.

Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp500 menjadi Rp44.500, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp400 menjadi Rp18.800, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) turun Rp125 menjadi Rp8.700. 

Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Tembus Rp 5.839,10 Triliun di Pekan Kedua Oktober | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa


"Sejalan dengan penguatan IHSG, nilai kapitalisasi pasar BEI turut mengalami pertumbuhan sebesar 0,41 persen," kata Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, Senin (17/10/2016).

Di periode sama, tercatat rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami kenaikan 11,03 persen menjadi Rp 7,05 triliun per hari dari sebelumnya Rp 6,35 triliun per hari, dan rata-rata volume transaksi harian meningkat 17,80 persen menjadi 9,61 miliar saham.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan kemarin, mencatat performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan sebesar 0,42 persen ke level 5.399,89 poin, menguat dibandingkan pekan sebelumnya di posisi 5.377,15 poin.

Yulianto menuturkan, nilai kapitalisasi pasar BEI per 14 Oktober 2016 menjadi Rp 5.839,10 triliun, meningkat dibandingkan akhir pekan lalu atau pada 7 oktober 2016 yang sebesar Rp 5.815,07 triliun.


Di sisi lain, investor asing mencatatkan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp 751 miliar pada periode pekan kemarin. Namun, sejak awal tahun hingga 14 Oktober 2016 ini, investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 33,14 triliun.

Namun, frekuensi transaksi harian mengalami penurunan sekitar 12,57 persen sepanjang periode 10 hingga 14 Oktober menjadi 240,36 ribu kali transaksi dari 274,91 ribu kali transaksi pada 3 hingga 7 Oktober.

Di periode sama, tercatat rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami kenaikan 11,03 persen menjadi Rp 7,05 triliun per hari dari sebelumnya Rp 6,35 triliun per hari, dan rata-rata volume transaksi harian meningkat 17,80 persen menjadi 9,61 miliar saham.