Bagaimana komentar Sri Mulyani tentang pajak selebgram | PT Rifan Financindo Cabang Surabaya
Selebgram. Istilah ini belakangan menjadi populer setelah informasi tentang beberapa remaja dengan tampilan dan gaya yang dianggap kekinian, menjadi konsumsi publik yang masif.
Melihat potensi penerimaan negara yang bisa digali, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugiasteadi pun cekatan melirik fenomena selebgram.
Popularitas yang didapat selebgram rupanya juga mendorong aktivitas ekonomi. Bahkan sejumlah selebgram dibayar cukup mahal untuk menjual produk, promosi event, kampanye, atau diseminasi pesan ke publik melalui media sosial instagram.
Ken memastikan, kalau ada penghasilan yang didapat oleh selebgram, maka sesuai ketentuan perundang-undangan wajib membayar pajak penghasilan (PPh).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, seluruh kegiatan ekonomi baik yang tradisional maupun yang sifatnya modern merupakan objek yang bisa dipajaki.
Dia juga bilang, otoritas pajak tentu akan mengejar potensi pajak yang ada di balik aktivitas tersebut.
Lantas bagaimana komentar Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, dalam menggali potensi pajak selebgram?
"Pokoknya seluruh potensi penerimaan negara dalam aktivitas ekonomi yang bisa menjadi objek pajak, tentu kami identifikasi. Dan sedapat mungkin dikumpulkan penerimaan negara darinya," kata wanita yang akrab dipanggil Ani itu, di Gedung DPR Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Olahraga Pagi, Sri Mulyani Main Voli Bareng Pejabat Kemenkeu | PT Rifan Financindo Cabang Surabaya
Sri Mulyani yang mengenakan pakaian olahraga berwarna merah lengkap dengan sepatu berwarna merah muda. Ia tiba di lokasi sekitar pukul 07.20 WIB. Sesampainya di lokasi, Sri Mulyani langsung memasuki arena lapangan bola voli. Olahraga ini memang jadi salah satu kegemaran mantan Direktur Bank Dunia tersebut.
Selain bermain dengan pejabat Kemenkeu, Sri Mulyani juga mengajak awak media untuk bertanding voli dengannya. Sri Mulyani melawan beberapa wartawan dan pegawai Kementerian Keuangan.
"Selamat pagi teman-teman, ayo semangat," cetus Sri Mulyani.
Jumat pagi ini, (14/10/2016), Menteri Keuangan Sri Mulyani berolahraga bola voli dengan para pejabat eselon I Kementerian Keuangan, di lapangan voli Kementrian Keuangan, Jakarta Pusat.
Dalam pertandingan tersebut, Sri Mulyani didampingi oleh beberapa pejabat Kementerian Keuangan, antara lain Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan, Sekjen Kementerian Keuangan Hadiyanto, dan beberapa pejabat eselon I lainnya.
Tiga strategi Sri Mulyani dorong repatriasi | PT Rifan Financindo Cabang Surabaya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, langkah pertama yang dilakukan untuk menarik dana repatriasi adalah menyediakan tawaran investasi baik di sektor keuangan, pasar modal maupun sektor riil.
Kedua, mantan Direktur Bank Dunia ini berjanji untuk memperbaiki pilihan-pilihan investasi. Pemerintah juga akan memberikan kesempatan kepada swasta ikut berinvestasi dalam proyek-proyek yang dikerjakan pemerintah seperti proyek infrastruktur.
Pemerintah menyiapkan tiga strategi untuk mendorong masuknya dana repatriasi amnesti pajak. Dengan tiga strategi itu, pemerintah berharap jumlah aset milik Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali dari luar negeri ke dalam negeri akan menanjak.
"Kami akan terus memperbaiki iklim investasi di Indonesia, ini untuk menaikan repatriasi," ujarnya, Rabu (12/10) malam.
"Termasuk di pasar modal yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini untuk mempermudah listing company terutama anak-anak BUMN. Ini juga menambah pilihan investasi," katanya.
Jumlah wajib pajak yang melakukan repatriasi aset memang masih minim. Dari target Rp 1.000 triliun, hingga 13 Oktober 2016, dana repatriasi yang terkumpul baru mencapai Rp 143 triliun atau setara 14,3%.
Ketiga, pemerintah akan memperbaiki kesiapan berbagai proyek yang akan digarap, mulai tingkat feasibilitasnya, maupun tingkat rate of return yang lebih menggiurkan para investor.
Dengan tiga strategi itu, Sri Mulyani berharap tingkat kepercayaan investor akan bertambah sehingga akhirnya mereka mau merepatriasi hartanya.
Kondisi ini sedikit mengecewakan, sebab tujuan utama program amnesti pajak adalah untuk mengembalikan aset milik WNI yang selama ini berada di luar negeri kembali ke sistem keuangan Indonesia. Dengan uang tersebut, pemerintah berharap ekonomi terdorong lebih tinggi.
Menurut Sri, selama ini yang melakukan repatriasi adalah wajib pajak besar yang memang sudah merencanakan uangnya akan diinvestasikan di mana dan ke mana. Namun untuk kebanyakan masyarakat, masih bingung mau menginvestasikan dimana.
"Mungkin mereka mencari alternatif investasi, terutama wajib pajak individual yang jumlahnya tidak terlalu besar," katanyaa
Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kardaya Warnika menjadi salah satu orang yang mempertanyakan langkah Kementerian keuangan mendorong repatriasi. Sebab tujuan utama amnesti pajak adalah repatriasi.
"Hasil uang tebusan dari amnesti pajak sangat bagus, tapi yang repatriasi yang merupakan tujuan utama kinerjanya belum cukup menggembirakan," ungkapnya. Sampai Kamis (13/10), total uang tebusan yang masuk dari amnesti pajak Rp 94 triliun.