Terbaru

Trump Sampaikan Prioritas Anggaran dalam Pidato di Kongres

Presiden AS Donald Trump akan menyampaikan pidato pertamanya di depan Kongres | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

Kepada wartawan di Gedung Putih hari Senin malam, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan presiden akan memberitahu bahwa bantuan sedang disiapkan.

Walaupun akan ada unsur-unsur kebijakan luar negeri, menurut pejabat-pejabat pemerintah, dalam pidato itu tidak akan disebut negara tertentu. Tetapi Trump, pejabat-pejabat itu mengatakan, akan menjelaskan alasan Amerika mundur dari Kemitraan Trans-Pasifik, kesepakatan perdagangan komprehensif 12 negara, yang tidak pernah diratifikasi Kongres, bertahun-tahun dinegosiasikan dan dipimpin, umumnya, oleh Amerika dan Jepang.

Pidato presiden, yang dijadwalkan pukul 9 malam waktu Amerika timur dan akan dihadiri kedua fraksi di Kongres, diberi judul "Memperbarui Semangat Rakyat Amerika" dan terutama akan berisi "tentang peluang ekonomi dan perlindungan bagi rakyat Amerika," ujar pejabat senior itu.

Namun, dua anggota DPR dari fraksi Demokrat yang akan hadir, mungkin lebih banyak duduk diam, seperti mereka sampaikan kepada wartawan, hari Senin.

Secara keseluruhan, pidato di Kongres "akan merupakan visi optimistis negara ini," ujar juru bicara Sean Spicer Selasa (28/2) pagi dalam briefing harian kepada wartawan Gedung Putih. Spicer berharap, presiden akan mendapat "sambutan meriah, sarat tepuk tangan" dari semua anggota Kongres, termasuk fraksi Demokrat.

Anggota DPR fraksi Republik berharap, secara khusus presiden akan menyampaikan tentang reformasi pajak dan asuransi kesehatan, selain merinci tentang kenaikan 10 persen anggaran pertahanan – total 54 miliar - dan memangkas kira-kira jumlah yang sama, anggaran non-militer.
Karena bantuan luar negeri hanya mencakup sekitar 1 persen dari seluruh anggaran federal, berarti akan ada pengurangan drastis pada bidang-bidang lainnya. 

Bantuan asing diperkirakan akan secara khusus menjadi sasaran. Itu ditentang oleh 121 purnawirawan laksamana dan jenderal, yang dalam pernyataan hari Senin mengemukakan, "menaikkan dan memperkuat diplomasi dan pembangunan bersama-sama pertahanan sangatlah penting guna mengamankan Amerika."

Ketua fraksi Demokrat yang minoritas di Senat, Chuck Schumer, dan Ketua fraksi Demokrat yang minoritas di DPR, Nancy Pelosi, di National Press Club, menyampaikan apa yang mereka sebut "rebuttal" (penolakan) terhadap pidato presiden.

Pelosi menambahkan bahwa sikap Trump "bertentangan dengan sikap hormat Partai Republik dan Demokrat terhadap imigran."

"Donald Trump menginginkan kita menganggap semua imigran adalah teroris dan penjahat," ujar Schumer.

Pidato Perdana, Presiden Trump Nyatakan Investor Kakap Tanam Investasi Miliaran Dolar AS | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

Presiden Amerika Serikat Donald J Trump memberikan pidato di hadapan anggota Kongres. Pidato yang disebut State of the Union Address merupakan pidato pertamanya sejak menjabat menjadi presiden.

Dalam pidatonya tersebut, Presiden mengatakan bahwa beberapa perusahaan telah berniat melakukan investasi hingga miliaran di Amerika Serikat (AS). Beberapa perusahaan tersebut seperti Ford, Fiat, Chrysler, General Motors, Sprint, Softbank, Locjhead, Wal Mart dan banyak perusahaan lainnya. 

"Sejak satu bulan dari pelantikannya, beberapa perusahaan telah mengumumkan akan melakukan investasi miliaran dolar di Amerika Serikat dan menciptakan puluhan ribu pekerjaan baru di Amerika," ungkapnya yang disambut tepukan tangan dari para anggota kongres.

Seperti diketahui, Trump berhasil memenangkan pemilu pada 8 November 2016 dan dilantik pada tanggal 20 Januari lalu.

Setidaknya, sampai berita ini diturunkan Trump sudah disambut 36 kali tepuk tangan penghormatan.

Selain itu, sejak pemilu pasar saham juga mencetak keuntungan hampir USD3 triliun. Dari pajak dana yang berhasil dihimpun mencapai ratusan juta dolar. 

"Kita memberikan kemudahan para pembayar pajak ratusan juta dolar dengan memberikan harga yang fantastis dan itu sangat fantastis," jelasnya dan kembali disambung sambutan meriah para anggora kongres.

Politikus Partai Republik akan jegal anggaran Donald Trump | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Semarang

Para politikus Partai Republik beramai-ramai menentang Rancangan Anggaran yang akan diajukan Presiden Donald Trump yang akan memangkas anggaran Departemen Luar Negeri dan lembaga bantuan internasional.

Dia dijadwalkan mengajukan proposal anggaran itu dalam pidatoi pertamanya dalam sidang gabungan Kongres, Selasa malam waktu setempat atau Rabu (1/3) pagi WIB

Cetak biru anggaran 2018 itu dilaporkan mencakup pemotongan sebesar 37% terhadap anggaran Departemen Luar Negeri dan badan bantuan pembangunan internasional AS, USAID.

Namun senator Partai Republik, Lindsey Graham mengatakan bahwa rancangan itu sudah 'mati saat lahir.'

"Itu tak akan terjadi. Hal itu akan merupakan bencana. Kalau kita membuang kekuatan lunak, soft power kita tak akan pernah memenangkan peperangan," kata Senator Graham.

"Yang sangat mengganjal dari pemangkasan anggaran Departemen Luar Negeri itu adalah, hal itu memperlihatkan ketidak-pahaman tentang apa yang diperlukan untuk memenangkan perang," lanjut Senator Graham.

Soft power adalah istilah Amerika yang mengacu pada piranti diplomatik seperti bantuan luar negeri dan bantuan kemanusiaan.

Anggaran negara harus melalui persetujuan Kongres yang sedang dikuasai Partai Republik.

"Yang sangat mengganjal dari pemangkasan anggaran Departemen Luar Negeri itu adalah, hal itu memperlihatkan ketidak-pahaman tentang apa yang diperlukan untuk memenangkan perang," lanjut Senator Graham.

Pimpinan mayoritas Senat, Mitch McConnell mengatakan, pemotongan anggaran yang diajukan Trump 'kemungkikan tidak akan' lolos di Kongtres.

Sejauh ini setidaknya seorang politikus Demokrat mengatakan tidak akan menjabat tangan Trump sebelum pidato presiden.

Anggota DPR Demokrat, Eliot Engel, mengatakan, ia tak akan menjabat tangan Trump terkait serangan presiden terhadap media dan penolakannya untuk bekerjasama dengan kongres.

Lebih dari 120 jenderal purnawiran menandatangani surat yang mendesak Kongres untuk tidak memotong pendanaan bantuan luar negeri dan diplomasi.

Surat itu menyebutkan, "Kami para pensiunan jenderal bintang tiga dan empat dari berbagai angkatan dinas militer ingin mengungkapkan keyakinan kami bahwa meningkatkan dan memperkuat diplomasi dan pembangunan bersama pertahanan merupakan hal yang sangat penting untuk menajga agar Amerika tetap aman

Presiden Trump mengungkapkan rencana anggarannya hari Senin, mencakup peningkatan anggaran belanja militer sebanyak $54 miliar, atau sekitar Rp.750 triliun.

Gedung Putih juga berencana mengurangi belanja Departemen Luar Negeri dan USAID, yang sekarang ini mendapatkan sekitar $50,1 miliar (Rp700 triliun atau sekitar 1% lebih dari total anggaran federal AS.

Namun dalam rencana itu, peningkatan belanja militer itu akan dibiayai dari pemangkasan anggaran bidang lain, seperti bantuan luar negeri dan badan-badan lingkungan hidup.