Terbaru

Pertamina Stop Jualan Pertamax Plus

Pertamax Turbo menggantikan Pertamax Plus | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka


"Produksinya sudah kami stop sejak tiga minggu lalu. Bila sampai saat ini masih ada di SPBU, itu hanya sisa stok terakhir," ucap Afandi, Vice Presiden Fuel Marketing Pertamina, kepada Otomania di Jakarta, Jumat (23/12/2016).

PT Pertamina (Persero) memastikan menghentikan pasokan Pertamax Plus ke SPBU di seluruh Indonesia, menyusul penghentian produksi. Posisi bahan bakar minyak (BBM) berlabel merah ini akan digantikan posisinya dengan produk baru, Pertamax Turbo dengan kandungan oktan lebih tinggi.

Mulai tahun depan (2017), kata Afandi, seluruh SPBU Pertamina sudah tidak lagi mamasarkan Pertamax Plus. Semua saluran pengisian diganti dengan Pertamax Turbo yang memiliki Research Octane Number (RON) 98, lebih tinggi dibandingkan Pertamax Plus yang hanya 95.

"Kami berupaya meyediakan dan membuat bahan bakar yang memiliki kualitas tinggi. Semua sudah jadi strategi kami agar apa yang kami pasarkan bisa sesuai dengan kebutuhan kendaraan modern saat ini," kata Afandi.

Ketika ditanya alasan kenapa Pertamax Plus tidak lagi dipasakan, ia hanya mengatakan bahwa hal ini sudah menjadi strategi dari penjualan Pertamina.

Peningkatan Konsumsi Pertalite Lebih Tinggi dari Premium-Solar | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka


Area Manager Comm & Relations Pertamina Jawa Bagian Tengah, Suyanto mengungkapkan, selama libur Natal ini memang terjadi peningkatan konsumsi berbagai produk BBM. Produk Pertamax dan Pertalite yang sebelumnya diprediksi naik 15%, sampai H-1 Natal tahun ini tercatat meningkat 5,53% dan 6,37%. 

PT Pertamina mencatat peningkatan bahan bakar khusus (BBK) khususnya pertalite selama libur Natal ini justru lebih tinggi dibanding peningkatan konsumsi premium. Hal ini menunjukkan penetrasi produk BBK di daerah ini cukup bagus.

Hal yang menggembirakan adalah peningkatan yang tidak terlalu signifikan dialami Produk Premium. Satgas libur Natal dan Tahun Baru mencatat, peningkatan premium jauh di bawah peningkatan Pertalite karena hanya 1,81%. 

Untuk wilayah DIY, konsumsi harian pada H-1 Natal adalah sejumlah 604 KL untuk Pertamax. "Untuk Pertalite mencapai 1448 KL," tuturnya di Yogyakarrta, Minggu (25/12/2016).

Selama libur Natal ini, rata-rata konsumsi harian masa satgas sejumlah 1.048 KL. Diikuti produk solar yang meningkat 1,53 % dengan rata-rata konsumsi harian sejumlah 928 KL. 

Suyanto menambahkan, puncak arus mudik Natal yang jatuh pada H-2 dan H-1 Natal menyebabkan peningkatan konsumsi BBM di beberapa lokasi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Namun, peningkatan konsumsi yang diantasipiasi sebelumnya ini, dapat ditangani dengan baik sehingga stok BBM di berbagai lokasi terjaga dengan aman.

Data-data tersebut merupakan bagian dari data pantauan rutin yang dikumpulkan Tim Satgas Natal dan Tahun Baru Pertamina MOR IV dari supply point TBBM Rewulu. Tim Satgas yang mulai bertugas sejak tanggal 19 Desember 2016 hingga 09 Januari 2017 tersebut juga rutin berkoordinasi dengan Satgas yang dibentuk pemerintah daerah setempat.

"Pertamina akan terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan semoga penyaluran BBM pada momen tahun baru 2017 yang akan segera datang juga dapat dilaksanakan dengan baik," tambahnya.

Penambahan pasokan mereka berikan di semua lini mulai dari BBM, BBK hingga gas elpiji 3 kilogram. "Kalau gas 3 kilogram kami tambah pasokannya 12%," tuturnya. 

Manager Marketing PT Pertamina Area DIY dan Surakarta Doddy Prasetya mengungkapkan, seperti biasa setiap musim liburan seperti Natal dan tahun baru selalu terjadi peningkatan. Pihaknya telah melakukan antisipasi dengan membentuk Satgas serta menambah pasokan. 

Pertamina: Konsumsi BBM Mulai Meningkat Akhir Tahun | PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka


"Produk pertamax dan pertalite yang sebelumnya diprediksi naik hingga 15 persen, tercatat meningkat hingga 5,53 persen dan 6,37 persen, dengan rata-rata konsumsi harian masa satgas sejumlah 2.755 kilo liter (kl) untuk pertamax dan 5.724 kl untuk pertalite," kata pejabat Pertamina Jawa Bagian Tengah Suyanto, Ahad (25/12).

 PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DIY menyebutkan konsumsi bahan bakar minyak mulai meningkat seiring dengan memasukinya momentum libur akhir tahun.

Dikatakan, data-data tersebut merupakan bagian dari data pantauan rutin yang dikumpulkan oleh Tim Satgas Natal dan Tahun Baru Pertamina MOR IV dari berbagai titik suplai Pertamina di Jawa Tengah. 

"Tim Satgas yang mulai bertugas sejak tanggal 19 Desember 2016 hingga 9 Januari 2017 tersebut juga rutin berkoordinasi dengan satgas yang dibentuk Pemerintah Daerah Jawa Tengah," katanya.

Sedangkan untuk konsumsi premium peningkatannya tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 1,81 persen dengan rata-rata konsumsi harian masa satgas sebanyak 3.461 kl. Selanjutnya untuk produk solar meningkat sebesar 1,53 persen dengan rata-rata konsumsi harian sebanyak 5.279 kl.

Guna memastikan kondisi tersebut, kemarin Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja hadir melakukan kunjungan ke Satgas Natal dan Tahun Baru yang bertempat di Kantor Unit Pertamina MOR IV di Semarang.

Mengenai terjadinya peningkatan konsumsi sendiri, dijelaskan yang paling terasa adalah di sepanjang jalur pantai utara Jawa Tengah, termasuk di sekitar pintu keluar Tol Brebes Timur hingga Tegal. 

Dalam kunjungan tersebut, Tim Satgas menjelaskan kepada Dirjen Migas mengenai peningkatan konsumsi berbagai jenis BBM. Wiratmaja juga menanyakan kendala-kendala tertentu yang dihadapi di lapangan. 

Meski demikian, diakuinya peningkatan konsumsi yang telah diantisipasi sebelumnya ini dapat ditangani dengan baik sehingga stok BBM di berbagai lokasi terjaga dengan aman. 

Pada kesempatan tersebut pihaknya juga memberikan arahan dan mengimbau agar setiap indikasi di lapangan terus dipantau dan ditindaklanjuti secepat mungkin serta mengoptimalkan //contact center// dan media sosial sebagai salah satu jalur untuk mengetahui kondisi yang terkini di wilayah-wilayah rawan kepadatan. 

Khusus di area istirahat kilometer 252, juga telah disiapkan mobil SPBU yang berfungsi sebagai SPBU portabel untuk menjual produk pertamax dan pertamina dex.  Khusus pada H-2 dan H-1 lalu, tercatat pertamax dalam kemasan tersebut telah terjual sebanyak 2.830 liter.

Sementara itu, selain melayani kebutuhan BBM masyarakat melalui 673 SPBU yang tersebar di penjuru provinsi Jawa Tengah, pada masa mudik Natal ini Pertamina MOR IV juga memberikan pelayanan khusus melalui penjualan BBM pertamax dalam kemasan di 2 titik padat utama yakni di area istirahat kilometer 252 Tol Brebes dan jalur wisata Guci.